The Lost and the Found and the Birthday

Tanpa disadari kita sudah berada di bulan kedua di tahun 2009 ini. Waktu berjalan dan berlari seperti kesetanan bagi gue secara pribadi.

Dari kerjaan kantor yang hetic dan stressfull, dari malam penuh pertualangan sampai workshop yang penuh dengan kejutan, dan kembali ke meeting-meeting membahas krisis ekonomi yang melanda dunia, dari Obama sampai pemilu legislatif yang akan datang, dari sunset policy sampai club hopping di sebuah malam jumat bulan lalu.

Dan sekarang di detik gue mengetik entry blog kali ini, tanggal menunjukkan 13 february 2009. Time flies!

Di luar itu semua, let me ponder you with one quick question that unfortunately most of the people don’t ask themselves too often, dan pertanyaan yang sering kali gue tanyakan setiap kali gue menatap waktu yang berlari kencang.

The Lost atau kehilangan.

Berapa banyak barang yang hilang tahun lalu? Apakah kamu kehilangan seseorang tahun lalu? Berapa banyak uang yang kamu buang tahun lalu? Berapa banyak kesempatan-kesempatan yang kamu sia-siakan tahun lalu? Continue reading


There’s Something In The Closet

Mr. Guo Peng (baca: kwo-penk) adalah seorang teman sekantor saya. Beliau berumur 26 tahun, berasal dari dataran China dan baru pertama kali menginjakan kakinya di negeri ini sejak Juli 2008. Beliau dikontrak oleh kantor tempat kami bekerja untuk mengajar bahasa Mandarin. Karena saya tidak dapat berbicara bahasa Mandarin, cara kami berkomunikasi adalah lewat bahasa Inggris yang tidak begitu lancar dan sedikit sekali bahasa Indonesia.

Saya ingat waktu itu kami sedang makan siang di ruang makan karyawan dan seperti biasa kami pun bercakap-cakap. Saya banyak bertanya mengenai pendapatnya tentang negeri ini dan beliau pun menjawab dengan antusias. Ketika saya bertanya sudah jalan-jalan kemana saja beliau selama di Jakarta, jawabnya, I don’t go out very often, it’s not safe.

Saya cukup terkejut dengan jawaban tersebut mengingat Mr. Guo Peng adalah seorang pendatang baru di Jakarta, dari mana beliau bisa mendapatkan image seperti itu? Apakah masalah keamanan di Indonesia sudah sebegitu tenarnya sampai ke negeri Tirai Bambu? Atau ada oknum-oknum lain yang ‘mengindoktrinasi’ beliau dengan paradigma It’s not safe here in Jakarta Continue reading


Hate Mail!

Just a quick post here to let you guys know about something really funny happening just now.

Dulu jaman-jaman awal Hitman System berdiri dan mulai dikenal banyak orang, banyak hate mail yang masuk baik dari wanita maupun pria. Yang menuduh Hitman System sebagai tukang manipulasi dan merendahkan wanita, mengajarkan trik-trik kotor dan merendahkan cinta dan romansa. Tapi lama-kelamaan hate mail tersebut semakin berkurang dan malah menghilang sama sekali. Mungkin karena mereka akhirnya menyadari kalau Hitman System sama sekali tidak seperti yang mereka pikir, atau mungkin juga mereka sudah capek.

Nah, setelah sekian lama gak dapet hate mail, akhirnya beberapa jam yang lalu pas gue lagi iseng-iseng download komik, ada email masuk ke hitmansystem(at)gmail.com lewat form aplikasi HSEW. Bunyinya seperti ini:

Nama : Fuck
Umur : 90 tahun
Pekerjaan : Orator
Handphone : 009

Gue cuman mau bilang, LOE TEORI AJA…
GUe liat loe orang aja, pada culun.. sok ganteng..
Anjing lo

Eh, ngga sampai 2 menit kemudian muncul lagi email serupa dari pengirim yang sama. Sepertinya beliau pengen memastikan kita menerima pesannya dengan jelas dan lengkap, kali ini lewat form contact website. Bunyinya:

Nama : Fuck
Umur : 90 tahun
Pekerjaan : Orator
Handphone : 009

Gue cuman mau bilang, loe keparat. Cuman bisa teori aja, tai…
Tampang loe orang gue liat juga pada culun2 semua.  

Wow! Hahaha.. harus gue akui, niatnya memang layak dihargai. Minimal beliau sudah berani dan bersusah payah untuk ngetik dan ngeklik sana-sini. Don’t you just love hate mails? =)

Now guys, please jangan dibantai terlalu parah yah..

Enjoy =)


Mengapa Sulit Jatuh Cinta?

Pertama, menutup mata akan struktur intelejensia dan elemen sosial dinamika yang terkandung dalam cinta dan romansa. Setiap kali berbicara tentang cinta, umumnya manusia selalu menyelaraskannya dengan sejumlah konsep idealisme yang kompleks seperti Jodoh Di Tangan Tuhan, Cinta Sejati, Saling Melengkapi, Cinta Itu Mengalahkan Segalanya, Cinta Indah Pada Waktunya, Cinta Tidak Harus Memiliki, dsb. Akibatnya kita tidak dapat mengamati proses bercinta dari konteks yang realistis: yakni sebuah interaksi sosial belaka.

Sebagaimana interaksi sosial lainnya yang dilakukan sehari-hari -seperti berdagang, belajar, bekerja, berolahraga- ada sejumlah pola dinamika tertentu yang wajib diikuti bila seseorang ingin menemui kesuksesan dalam kehidupan cintanya. Pola dinamika tersebut jarang sekali disentuh, atau bahkan diakui, karena beresiko merendahkan pandangan orang dan konsep tentang cinta. Pola dinamika yang sebenarnya bisa dibedah, dipelajari, dan disusun-ulang dalam bentuk langkah-langkah yang praktis. Continue reading


Goodbye 2008.. Here we come 2009!

I feel that 2009 is coming too soon. Bukannya gue gak semangat menyambut tahun baru ini, cuma rasanya gue belum juga sempet meresapi, mengunyah dan mencerna semua yang terjadi di tahun 2008 eh tau-tau sekarang udah tanggal 3 Januari 2009. Rasanya seperti lagi makan sebutir coklat, tapi begitu loe lagi menikmati rasanya yang meleleh di lidah eh coklatnya abis. I wished 2008 would have stayed a little longer.

Buat Hitman System, tahun ini seperti mimpi. We achieved so many things that we have never dreamed about when we first started this whole shit in 2006.

February 2008, pertama kalinya kita ngadain bootcamp khusus alumni. Total Imersion Bootcamp di Bandung dihadiri oleh lebih dari 30 alumni yang selama 3 hari 2 malem pada gak tidur hanya untuk berdiskusi, sharing, bonding, and learning, not just about how to be a better lover, but also how to be a better man. Total glosification. Total brotherhood. We will do this again REALLY SOON, brothers! Buat yang mau ngelirik seperti apa momentum ini, silakan liat video di youtube.

May 2008, Jet, Lex dan gue, di sela-sela kesibukan pribadi kita, akhirnya bisa memenuhi permintaan sobat-sobat di Surabaya untuk ngadain workshop di sana. HS Roadtrip: Surabaya adalah salah satu event yang signifikan di tahun lalu (cek videonya sekarang). Gue, Jet dan Lex, sebenernya gak pernah kepikiran untuk ‘expand’ sampe ke Surabaya segala. Dan tahun ini kita sudah punya rencana untuk mengunjungi Jogjakarta in a few months, so prepare yourself dan mulai nabung dari sekarang. Continue reading


Membedah Seorang Lex

In the previous entry, a blog reader asked how I came up with the name Lex dePraxis. Hmmm, that’s a long story to explain, but since G-spotters also had a related discussion on the process of formulating new persona, I thought this would be a perfect chance to apply peribahasa ‘sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

Konon, nama yang pertama kali saya pilih adalah REX, sebuah kata yang selalu menjadi favorit saya ketika kuliah dulu belajar bahasa Latin di kampus. Kata tersebut, selain artinya ‘the king’, ia juga memiliki mengandung imaji besar, kokoh, terpercaya, kepemimpinan, dan kuno (ancient). Alasan lainnya, REX juga membawa kenangan khusus akan jagoan idola saya semenjak kecil, Black Masked Rider RX.

Kotaro Minami adalah sosok manusia pertama yang membuat saya berdebar-debar dan berteriak, “It’s me! It’s me! Wanna be like him!” Satu theme song-nya, Dare Ka Ga Kimi Wo Ai Shiteru (klik kanan Save Target As untuk download), dahulu saya hapal mati untuk sing along karena, sekalipun saat itu saya tidak mengerti artinya, entah mengapa lagunya terasa berbicara secara pribadi tentang perjalanan hidup saya selama bertahun-tahun ke depan. Hari ini, beberapa menit yang lalu, belasan tahun kemudian semenjak mendengarnya pertama kali, saya baru tahu arti liriknya… Continue reading


Ask Lex anything

Ask Lex Anything - Hitman System

Ini adalah ide gila yang barusan berkelebat di kepala saya: membuka kesempatan gratis bagi siapa saja ingin mengajukan pertanyaan, curhatan, atau apa saja yang sedang butuh dikomentari. Saya sama sekali tidak serba tahu. Saya juga tidak selalu memiliki jawaban yang tepat. Tapi saya senang memberi opini dan membagikan apa saja yang saya ketahui, plus lagi mungkin karena saya juga terlalu iseng dan suka tantangan yang aneh-aneh. 😀

So, anggap saja seperti kamar konsultasi yang selalu menerima pasien sepanjang hari, sepanjang minggu. Di sini Anda benar-benar bisa bertanya tentang info dan komentar seputar apa pun, seperti tentang gaya hidup, fashion, sains, kebudayaan, teknologi, agama, isu sosial politik, masa depan, ulasan buku, belajar sulap, obat migren, spoiler film, rumus phytagoras, astrologi, tips interview, rute jalan, jual beli tanah, ajian sakti mandraguna, resep makanan, operasi kelamin, tanggal kiamat, kisi-kisi ujian CNPS, pengembangan diri, internet marketing, cara rakit bom, analisis forex, reparasi handphone, prakiraan cuaca, koleksi bispak, terawang nasib, gosip seleb, tagihan PLN, nomor togel, .. uh, apa saja, guys. Continue reading


When life sucks…

Dulu waktu masih usia SD yang lagi bandel-bandelnya as in pulang sekolah langsung kabur untuk adu main Tamiya ala Dash Yonkuro di mall biasanya pasang track super gede, ortu rajin kasih ngamuk dan petuah, “Kamu kok ngelawan terus sih? Belajar dulu sampe pinter dan dapet nilai bagus, kamu masih anak kecil, nanti kalo udah SMP baru boleh deh Mama bebasin karena udah gede.”

Setelah masuk SMP, suara mereka berbunyi “Mau berapa kali lagi dibilangin kalau kamu pulang sekolah harus pulang dulu ke rumah?! Atau minimal telpon, minta ijin kalau kamu mau pergi berenang sama temen. Kamu tuh masih anak Mama Papa, jadi masih anak kecil yang sekolah aja pake celana pendek, belum bisa seenaknya aja ambil keputusan sendiri!”

Beberapa lama kemudian di SMA yang notebene pakai celana panjang, nada dan pesan yang sama masih terulang, “Kamu ngapain sih setiap minggu bisa sampai empat kali ngurusin acara komsel dan pelayanan? Kursus pelajaran aja biasanya cuma maksimum seminggu dua kali. Jangan yang aneh-aneh deh, belum saatnya kamu untuk sibuk hal-hal seperti itu. Nanti kalau sudah kuliah, sudah bisa Mama Papa anggap orang dewasa, terserah kamu deh mau jadi apa dan ngabisin waktu ngapain aja.”

Ketika lagi menikmati tahun-tahun kebebasan dalam dunia pelajar-tingkat-tinggi alias mahasiswa, petantang-petenteng jalan merasa pintar karena cuman perlu bawa file binder note and bolpen, fesyen serba warna hitam plus rambut panjang hasil smoothing ala Mei Zuo (Meteor Garden), sibuk dengan aktifitas freelancing, suara mereka tetap berkumandang, “Jangan kamu pikir karena sudah kuliah kamu bisa bebas lepas ya, oh itu salah sama sekali. Kamu boleh merasa pintar, tapi kamu masih jauh anak kecil di mata Mama Papa, kami sudah makan asam garam. Selesaikan tanggung jawab kamu sebagai mahasiswa, belum saatnya bekerja karena kamu belum cukup dewasa dan masih perlu dengar nasihat kami sampai kamu lulus kuliah nanti.” Continue reading


The Artist and Dragonball

I’ve been drawing for as long as I can remember. Mungkin sejak gue umur 3 – 4 taon. Gue rasa salah satu penyebabnya adalah orang tua gue.

Mereka suka beliin buku cerita bergambar, waktu itu jaman-jamannya Seri Pustaka Kecil terbitan Gramedia, buku cerita bergambar buat anak-anak dengan gambar yang super bagus dan heart warming. Dan komik-komik Eropa bikinan Peyo dan yang lain (belum ada komik Jepang waktu itu).

Dan orang tua gue juga sering banget kasih nonton film-film kartun di video Betamax, mulai dari Disney punya (in technicolor), sampe anime robot yang lagi ngetop kayak Voltus V (baca: voltus lima), God Sigma, Goshogun, Mazinger, Jeeq (baca: jek si manusia baja), Gordion, Polimar dan yang lain sebagainya. Gue rasa, hampir semua pria 25 tahun ke atas bisa relate sama pengalaman gue.

Gue selalu terkesima oleh guratan-guratan garis yang sambung menyambung membentuk satu figur yang tadinya gak ada menjadi ada. Gue selalu takjub oleh spektrum gelombang elektromagnetik yang kita sebut ‘warna’. Bagaimana kuning menari ceria dengan merah, bagaimana ungu menangis sedih ditemani biru, bukan sekedar warna tapi somehow.. I can feel them. Continue reading


Ta’aruf, Pacaran, dan Hitman System

Nyawa blog entry hari ini gue serahkan ke tangan Lucky, penulis dua buah buku tutorial animasi komputer terbitan Elex Media dan juga salah seorang alumni workshop tahun lalu. Selain itu, dia juga pernah terlibat dalam penulisan e-book kompilasi yang berjudul Why I F@#king Hate Hitman System. Buat yang belum pernah membacanya, disarankan untuk mengunduh e-book tersebut dulu sebelum melanjutkan dengan tulisan blog kali ini.

Lucky’s an inspiring guy with a tender heart, multiple talents, and also a great vision in life. Take it away, bro. 

 


Perkenalkan, saya Lucky, peserta HSEW pada tanggal 5 dan 6 Mei 2007, angkatan ke-13. Banyak orang bilang, ini angka sial. Tapi untuk saya, mungkin ini angka keberuntungan. Karena sejak mengikuti HSEW, banyak hal-hal yang berubah dari diri saya karena pengaruh sihir JetKeiLexCygnus 😛 Banyak hal-hal yang dulu tidak pernah terpikirkan oleh saya, bertolak belakang dari pemikiran saya, dibalikkan oleh JKLC.

Dan dengan penuh kesadaran, saya mulai mengubah gaya hidup saya. Walau begitu, ada satu hal yang tidak akan saya ubah, yaitu yang berkaitan dengan keyakinan saya. Jadi, jika ada metode HS yang bertentangan dengan keyakinan yang sudah saya anut selama ini, saya tidak akan melakukannya. Contohnya: sentuhan fisik, atau biasa disebut tango. Continue reading