Terhitung dua hari yang lalu, gue udah mundurin diri dari manajemen Hitman System. Jadi ini adalah kemunculan gue yang terakhir, baik di program pelatihan maupun blog. You guys are always in my heart.
Love,
Lex dePraxis
Terhitung dua hari yang lalu, gue udah mundurin diri dari manajemen Hitman System. Jadi ini adalah kemunculan gue yang terakhir, baik di program pelatihan maupun blog. You guys are always in my heart.
Love,
Lex dePraxis
Kemarin terjadi sesuatu yang lebih mengejutkan bin mengerikan daripada penampakan hantu Michael Jackson di Neverland: hard disk external gue mendadak koleps, ngga bisa dibaca sama sekali. Total data sebesar 160 giga itu terkunci rapat-rapat di dalam kepingan hard drive Fujitsu 3,5” yang tidak bergeming atau mengeluarkan suara apapun. Insting pertama gue seperti yang selalu muncul saat menghadapi kecelakaan benda-benda elektronik adalah melakukan tehnik CPR.
CPR, kependekan dari Cardiopulmonary Resuscitation, adalah prosedur pertolongan pertama dimana seorang korban diberikan tekanan/pijatan pada daerah dada dan pernafasan buatan. So, CPR untuk alat elektronik sama aja: ketok-ketok tuh hard disk, tiup slot bagian yang bolong, ketok-ketok lagi, tiup lagi, lalu tes colok nyala apa ngga. Ulangi beberapa kali bila perlu, hahaha…
Itu sepertinya udah jadi pengetahuan dasar yang nempel di kepala banyak orang, khususnya mereka yang pernah punya console games kayak Atari, SNES dan SEGA. Inget jaman-jamannya dulu ketika game ngga start muncul di layar, kita biasa keluarin kasetnya, tiup-tiup, goyang hentak-hentak dikit, lalu masukin ke mulut console dengan gaya dorongan atau sudut khusus dan voila permainannya bisa jalan? 😀
Old habit dies hard, especially when it’s somewhat effective. Jadi ketika Fuu -panggilan sayang untuk Fujitsu tercinta- mendadak terkena serangan jantung tempo hari, gue langsung menjalankan prosedur CPR berkali-kali.
“BREATHE YOU MORON, BREATHE!” teriak gue, “DON’T YOU DARE GIVING UP LIKE THIS, FUU!”
Sambil terus berupaya melakukan resusitasi, mata gue melayang berkelebat kepada kejadian beberapa tahun yang lalu ketika terjadi tragedi serupa dengan Sassy -panggilan sayang untuk Seagate– 80 gigabytes. Sepanjang hidupnya, Sassy adalah seorang buddhis taat yang sangat percaya pada konsep reinkarnasi; itu sebabnya sampai saat ini gue masih menyimpannya terbungkus dengan rapih dan hangat, menunggu waktu tepat baginya untuk terlahir kembali lagi.
Fuu tidak seperti itu. Dia adalah cewek gothic punk yang tidak pernah mengalami masa-masa religius, bahkan cenderung sinis dengan seluruh ide akan keagamaan. Dia malah pernah sesumbar ingin mati di usia muda agar tidak perlu menyentuh usia dimana dia menjadi sosok yang non-produktif dan menyebalkan. Jadi apakah sekarang memang sudah waktunya untuk dia pergi, pikir saya saat itu.
Lima menit berlalu dengan entah berapa belas kali pompaan dan hembusan, tiba-tiba Fuu mengedipkan matanya. Lampu LED biru itu berkedip dan terdengar suara erangan di balik bodi casing besinya. Tidak lama kemudian muncul denyut nadinya di layar monitor komputer. Sangat lemah memang, beberapa kali salah satu dari partisinya menghilang dari radar. Saya tidak berani browsing apa-apa, hanya menunggu saja hingga Fuu terlihat cukup stabil untuk beroperasi.
Semua data masih aman, bisa diakses dengan baik. Tapi sepertinya Fuu ga punya waktu yang lama. Jadi karena ngga mau dapet kejutan yang ngga menyenangkan kaya itu lagi, gue langsung mutusin untuk cari pengganti. Setelah survei beberapa jam dan baca ulasan di sana sini, akhirnya pilihan jatuh pada Western Digital Passport Essential 250 gigabytes dari toko temen.
Ketika Widi datang sore menjelang malam tadi, Fuu sedang nyenyak tidur dan gue ga tega ngebangungin, jadi gue habisin menit-menit awal itu untuk mengenal sang hard disk baru lebih jauh.
Jadi, perkenalkan ini Widi…
Seperti terlihat pada foto-foto di atas, Widi adalah seseorang yang sangat modis, mungil, seksi dan berani. Selain itu, dia juga tergolong cerdas karena dapat berkomentar tentang kinerja KPU, hasil pilpres 2009 kemarin, serta melakukan sinkronisasi PC dengan mudah. Widi sama sekali bukan pribadi yang pemalu dan ia suka belajar banyak hal. Misalnya, ketika berkeliling kamar gue, matanya langsung tertancap pada makalah handout FAST Hypnosis Workshop. Dia sangat tertarik, terus nanya ini-itu seputar fenomena hipnotis.
Gue cuman bisa senyum, suruh dia baca info dan e-book-nya, lalu langsung ikut pelatihannya supaya ngerasain sendiri kegunaan hipnotis dalam hidup sehari-hari. Widi bilang iya bakalan ikut gelombang FAST Hypnosis berikutnya asal dikasih kesempatan untuk foto-foto di depan handout hipnotisme itu. Alhasil, jadilah galeri foto narsis di atas.
Setelah sesi foto-foto, gue ngebangunin Fuu dan ngenalin dia ke Widi. Di luar dugaan, Fuu bersikap sangat ramah dan bekerjasama dengan kehadiran Widi. Ngga ada sekalipun Fuu bertingkah atau menonaktifkan diri di sepanjang perkenalanannya dan selama proses perpindahan data. Benar apa kata orang, pengalaman near death experience selalu mengubah sikap dan persepsi akan kehidupan.
Sekarang semua data sudah ditransfer dengan baik, keadaaan aman dan terkendali. Fuu masih terus bertugas namun hanya sebagai pelengkap saja, sambil menghabiskan sisa-sisa waktu terakhirnya. Sepertinya kehadiran seorang sahabat seperti Widi membuatnya lebih tenang dan santai, apalagi ketika gue nguping mereka yang cekikikan ngegosip ria ketika saling ngoper file TXT surat jadoel dari partner gue dulu ketika masih kuliah…
Dearest Lex,
Gue senang banget sepanjang liburan kita di Sukabumi, terutama sewaktu di area air terjun. Kejadian di sana cukup membuat gue menghilangkan keraguan mengenai loe di dalam hidup gue. Mau tahu komentar gue? Ternyata lo romantis banget yah…
Saat itu gue benar-benar merasa memiliki seorang kekasih yang begitu melindungi, walaupun sebenarnya dari awal dulu gue udah rasain. Gue cukup berimajinasi saat itu. Hmmmm, seandainya waktu bisa gue kendalikan, maka gue akan kontrol supaya apa yang gue rasain saat itu tidak berlalu dengan cepat. Lo benar-benar orang yang mengisi hidup gue dengan begitu kompleks.
Ingat waktu lo pegang tangan gue waktu masuk ke dalam air? Mau tau apa yang gue rasain? Kelembutan yang mengalir melalui tangan loe. Gue bisa ngerasain dengan jelas hati lo yang lembut banget. Gue benar-benar merasa aman dekat sama loe.
Lalu masih ingat waktu kita pulang dan lo selalu mengijinkan gue untuk tidur bersandar di dada… awalnya malu, tapi setelah beberapa waktu akhirnya gue tertidur juga dan waktu gue tersadar ternyata kepala gue udah bersandar dengan manisnya di dada loe. Gue merasa aman.
Terpesona,
CM
Hahaha, jaman lossy abis tuh, tapi kisahnya canggih.. karena cowok lossy kadang bisa hoki. 🙂
Duh, rasanya sedih sekali jika Fuu harus pergi nanti. Banyak banget kenangan dengannya sepanjang tiga tahun terakhir kemarin, dan gue yakin banget bakalan lebih banyak lagi petualangan lainnya dengan si Widi Merah. Gue tahu judul entri kali ini adalah Tips Trik Hard Disk External dan sampai detik ini belum ada satu pun tips dan trik begituan, alasannya adalah justru karena gue minta pengunjung dan pembaca yang saling berbagi ngasih informasinya.
Hence, undangan komentar kali ini adalah…
Please, jangan pikirin permen Kis, nanti terhipnotis!
Dalam entri Ask Lex Anything tempo hari, ada satu pertanyaan yang belum sempat gue jawab karena emang rencananya gue munculin di topik sendiri. Komentar dari Gokera berbunyi, “Nanya dong boss, gw nemu lagu hanya romansa dr temen gw di bulbo fs, itu beneran bwatan elo?“
Trus sekitar beberapa minggu yang lalu juga sempat ada yang munculin di Facebook.
Jadi sekarang sekalian aja deh dipublikasikan ke umum. 🙂
Buat yang belum tahu, ini lirik lagunya.
Yup, Hanya Romansa adalah ciptaan gue di pertengahan 2008 kemarin (kalo ga salah) ketika lagi iseng angkat gitar lagi setelah bertahun-tahun ngga nyentuh. Waktu itu kebetulan lagi ada gitar orang nganggur ketinggalan di rumah, so iseng main-main eh nemu musik yang catchy. Coba dilanjutin ke lirik, eh di luar dugaan ternyata ngalir juga dapet yang enak.
Ngga kehitung tepatnya brapa lama semenjak terakhir kali gue ngulik ciptain lagu. Dulu gue doyan banget kotak-katik nada begitu, secara (mwakakaka, akhirnya kepake juga nih istilah!) gue sempet sok sibuk main band. Yups, itu adalah ‘era keemasan’ dimana gue masih super gondrong metal, pakaian serba hitam, dan otak penuh dengan virus ngarep-ngarepan.
Modus operandi favoritnya adalah nyiptain lagu yang nunjukin perasaan gue, baik itu berisi pesan romantis atau pesan betapa despretnya gue, dengan harapan si cewek bisa ngerti, tersentuh, dan mau jadian ama gue.
Ngga perlu gue lanjutin lagi lah, cos kita semua udah tau persis apa ujungnya kan… 😉
Dan setelah tahun-tahun pilu itu lewat dengan berusaha ngendaliin ngarep dan disiplin glosifikasi, kreatifitas aransemen musik itu juga sekonyong-konyong memudar perlahan-lahan. Mulai males pegang gitar, apalagi untuk mainin dan mentok juga ga bisa buat musik baru. Jadi ketika tempo hari muncul inspirasi yang glossy untuk Hanya Romansa, gue kontan berasa super duper hepi and semangat abis. Langsung deh bongkar arsip program, install Cool Edit Pro yang selalu jadi software audio andalan gue, dan rekam seluruh lagunya.
Tapi sayang, gue terlalu iseng kutak-katik eksperimen tuh program karena kangen dah lama ga pake, salah klik save dan akhirnya hilang file mentahnya. Hanya tersisa adalah versi di bawah ini, sekaligus lagu-lagu lainnya dari jaman baheula (ada dua yang cover version) yang tersimpan di hard disk yang mulai sekarat ini.
Engga perlu pake lirik lah, males nulisnya. But ketika ngedengerin lagu-lagu itu lagi sekarang, terasa mengigil bin merindings… 😀 plus mellow sebagai efek samping dari makan siang ikan bakar dengan olesan bumbu rahasia (yang konon katanya bisa melipatgandakan performa seksual, tapi ke gue efeknya malah sendu-sendu gini).
Jadi inget tadi pagi ketika nonton acara memorial Michael Jackson. Untuk pertama kalinya gue terhenyak, menyadari bahwa salah satu inspirasi terbesar dalam hidup gue itu sekarang udah bener-bener pergi. Berita kematiannya pada tanggal 25 Juni emang udah gue denger dan baca sekilas di beberapa media massa. Tapi ini semua baru trasa banget-banget nyata subuh tadi waktu CNN Facebook nyiarin prosesi peringatan kehidupan dan kematiannya.
Baru kali ini juga gue telponan sama orang dan ngaku gue nangis karena seorang cowo yang bahkan ngga kenal gue juga. Terserahlah, buat gue MJ adalah sosok yang lebih dari skedar seleb atau tokoh terkenal dunia. Dia yang pertama kali ngebuka mata gue tentang arti sebuah impian. Gue jadi bisa ngeliat contoh nyata bagaimana gue bisa ngeraih mimpi setinggi apapun sepanjang gue trus komitmen pada totalitas seratus persen seperti dia.
Ngga ada satupun karyanya yang gagal nyentuh gue. Seolah-olah Michael ngomong secara pribadi ke gue lewat lirik lagunya, lewat antuasiasmenya, lewat keunikan gaya hidupnya, lewat pilihan-pilihan yang dia ambil, dan lewat tekanan-tekanan yang dia alamin waktu kecil, dewasa, bahkan menjelang tahun-tahun terakhir kehidupannya.
Dan kini dengan kepergiannya, gue ngerasa hampa, retak, merana sendirian.
… ugh, ikan bakar keparat.
Mellow begini enaknya dipake untuk nulis lagu lagi. Tapi apa daya, sekarang udah ngga ada gitar.
Undangan komentar kali ini adalah:
Seandainya ada yang pengen donlot: Hanya Romansa (full) & Hanya Romansa (chorus for ringtone).
Continuing last year’s entry, gue masih sulit percaya dengan macem-macem keywords yang menghantarkan orang untuk sampe ke Hitman System. Yang gue maksud dengan keywords adalah kata kunci yang orang pakai di mesin pencari situs, seperti Google, Yahoo, Bing, dan sejenisnya.
Berikut adalah daftar top 35 keywords atau kata kunci aneh yang kita dapat dari statistik Webalizer dan Google Analytics di sepanjang pertengahan tahun pertama 2009 ini.
Aneh bin absurd bin ajaib. 🙂
Ada beberapa yang gue mungkin bisa ngerti kenapa keyword itu terhubung ke website Hitman System. Misalnya nomor 7 karena gue pernah nulis entry Handphone Belajar Berenang, atau nomor 11 karena Ciuman Geledek, atau nomor 22 karena Pria & Lubang Buaya, atau nomor 27 karena Cara Cepat & Mudah Turunkan Berat Badan, atau nomor 31 karena Iron Man vs Rusted Metal Wire Woman. Tapi tentang keterhubungan kata-kata kunci lainnya, tetap misteri aneh yang menganga.. 😀
Bicara soal aneh, coba tatap gambar berikut ini selama 10-15 detik, terus lihat sekeliling ruangan elo, atau telapak tangan…
Seru, ‘kan? 😉
Katanya seperti itulah dunia di mata mereka yang tripping LSD dan psikotropika sejenisnya.
Oh ya, gue mau ngucapin selamat untuk Sthevanz SocialDevotee, pemenang Hitman System Facebook Challenge periode Mei-Juni 2009 kemarin. Kita tunggu kehadirannya di Workshop Platinum bulan Juli nanti. Sementara buat yang ingin mendapatkan kesempatan serupa, silakan baca alternatif tantangan lainnya di sini. Semakin banyak mencoba, semakin besar kemungkinan menang. Terlalu mudah untuk dilewatin begitu aja.
And buat you guys yang ngga sempat beli koran Jakarta Globe tanggal 18 Juni 2009 kemarin, bisa baca info liputan Hitman System di versi online-nya, berjudul Relationship Gurus Transform Long-Time Losers Into Lovers, di alamat ini atau itu. Sayang, tulisan asli sang jurnalis banyak dipersingkat karena keterbatasan ruang. Dari total awal 2,600 kata dipotong jadi hasil akhirnya cuma 1,600 kata… tapi untungnya masih oke dan cukup representatif lah.
So, ajakan diskusi dan komentar entri kali ini adalah:
Go grab a seat and post your two cents…
A little something I wrote a few months ago. Enjoy.
~
The Murphy’s Law: “Whatever can go wrong will go wrong, and at the worst possible time, in the worst possible way”.
You just couldn’t agree more. That Murphy guy or whoever invented that term, at one time, must had experienced something dire, one by one, again and again, beyond comprehension.
Shattered beliefs and crumbling reality, things you afraid of most and things you hated the most, all came crushing down at the same time. Leaving your soul with nothing to cling on, with nothing to reach for but strains of bleak hopelessness and despair. You were drowning in a huge thick glass block of water, entrapped in a chained straight jacket you put on yourself, and you finally realized you’re no fucking Houdini.
A tiny epiphany shone in your tiny little mind, like sunlight bursting through little gaps of leaves and swirling branches in the forest, you can’t avoid what’s inevitable. Resistance was futile. So you just stopped struggling and be still..
Still..
Quiet..
And waited..
Even if you didn’t really know what the hell you were waiting for. A miracle perhaps. Because you have always believed in miracles, even though all your life you could only see exactly the opposite. Well, the people at the church and Hollywood surely have done a damn good job there.
Or maybe you’re waiting for someone to finally noticed that you are dying, and offered to give you a sweet eulogy when, after all of this was over, you lie in a beautiful casket full of flowers, breathless and motionless. Smiling contently, at last.
So you just kept on waiting..
Even though regrets were seeping through your soul, like the cold water filling up your broken lungs. Even though breathing and staying alive were painstakingly the hardest job you have ever done. Even though all your veins were bursting and blood floating around you buoyantly, slowly and beautifully, like scarlet mist in an afternoon sky.
But you kept on waiting..
And then your mind couldn’t help but wandering. Thinking about the ones you loved the most, about all the lies you told and all the nasty things you have done to them, and suddenly a simple “sorry” felt thousands times more valuable than all of Solomon’s lost treasure. Then you felt sad. And you liked it when you were sad.
But “sorry” is just a word, apology is just a social gesture, tears are just saline, and sadness is a mere emotion triggered by some hormones, and regret is just some psychological reaction to a certain stimulus. Just like when you say “ouch” when somebody pinches you.
So why do you give too much meaning to all these supposedly meaningless attributes? Why do you care so much? Just to prove yourself that you are human being with feelings? Just to remind yourself that you are alive?
But are you truly alive?
When your needs, desires and dreams were made up by consumeristic advertisings created by multinational corporate owners sitting in their aesthetic office somewhere in a place you would never go in your life time, could you call yourself alive?
When you said you wanted to have a beautiful house with post-modern furnitures, was that really you talking or was it IKEA? When you said you wanted a bag or a silk dress with a price that can feed a couple of poor families for a few months, was that really you or some gay Italians? When you said you wanted a laptop or Black-fucking-berry so you could spend hours of Facebooking at Starbucks, was that really you or was it what your latest lifestyle magazine said that would make you look superficially cool?
When you said that all these things would make you happy, did you really understand what you were saying?
And you remembered some pseudo-science article that you Googled once: happiness is a cocktail of dopamine, serotonin a drop of adrenaline, which you could always get easily by popping some pills. But happiness is just like GOD. Everyone talks and seems to know about it more than the next person. But the hard truth is, nobody really knows what it is.
If misery is the absence of happiness, and if happiness is nothing but self-centric, self-deceiving meanings you made up yourself, why do you feel miserable?
Is it just to justify yourself that you never meant to hurt anybody? Was it just to assert a little shards of sense of morality that you posses? Was it just to convince yourself that all were honest mistakes? While deep down inside you know exactly that it were never mistakes at all. Blame it all to the selfish gene and the survival instinct, but you know you made all the choices and all the decisions fully aware and consciously, by yourself.
No one else, just you. And you alone.
But too much knowledge will kill you. So as the bubbles popping out of your mouth and nose became less and less, you floated still..
Still..
Quiet..
And waited..
Until the moment you finally popped out your single last bubble. And you could hear nothing but the deafening silence of white noise.
Kei Savourie
February 12, 2009. 9:27 PM.
Dua hari yang lalu, saya bermimpi memiliki kekuatan yang unik: bisa secara instan mengubah set fashion menjadi apa saja yang saya mau, mulai dari baju, celana, facial make-up, gaya rambut, sampai semua asesoris kayak cincin, gelang, tas, bandana, dsb. Prosesnya instan mirip salah satu adegan di film Matrix dimana Neo dikasih instan skill kungfu dan peralatan senjata.
Dalam mimpi itu, saya hanya perlu memperhatikan gambar atau orang yang menggunakan kostum tertentu, lalu mengepal tangan kanan untuk memunculkan outline transparan dari pakaian yang bersangkutan di tubuh saya. Dua detik kemudian, kerangka itu udah terisi dengan jenis pakaian yang saya inginkan. Semua ukurannya fit sempurna di tubuh, dan saya masih bisa mengubah-ubah warnanya kalau terasa kurang cocok.
Jadi ceritanya saya tidak terlahir demikian. Kekuatan aneh itu muncul tiba-tiba entah darimana ketika saya sedang membaca-baca sebuah majalah fashion di sebuah ruang tunggu. Saya memejam mata, membayangkan memakai salah satu pakaian di sana dan ketika membuka mata, voila, di tubuh saya menempel pakaian tersebut. Continue reading
Okay. The second post.
Udah lama banget sebenarnya gue mo tulis tentang satu hal. Tapi sebelum gue cerita, gue pengen kasih informasi dulu bagi para pembaca setia Hitman System, khususnya yang berlokasi di Palembang dan sekitarnya.
Gue akan balik ke Palembang (yup, gue asal Palembang) hari Minggu, 19 April 2009. Dan akan stay selama seminggu. Gue berencana untuk ngadain Meet-Up untuk you guys yang berdomisili di Palembang dan sekitarnya, pada hari Rabu, 22 April 2009. Di Meet-Up itu, selain lo bisa bertanya sepuasnya tentang Hitman System, gue juga akan ngebagiin soal P+ dan fashion: beberapa konsep dasar mengenai kepribadian pria yang menarik bagi wanita, beserta tips-tips fashion yang akan membantu lo tampil lebih baik.
Meet-Up ini terbuka buat SEMUA dan GRATIS! caranya gampang, cukup kirimkan email lewat form contact di website hitmansystem.com atau langsung ke hitmansystem(at)gmail(dot)com, dengan judul: MEET-UP PALEMBANG. Cantumkan nama dan no. HP, setelah itu gue akan menghubungi lo via SMS untuk ngasi tau waktu dan lokasi Meet-Up.
Jadi gak usah pake mikir, langsung aja kirim email sekarang. And I’ll see you in Palembang next week!
Nah, balik ke postingan blog gue. Sekarang gue mau ngobrol tentang Murphy’s Law. Yang harus gue akui, beberapa bulan kemaren gue (maupun beberapa sobat lainnya) alamin sendiri. Bagi yang belum tau Murphy’s Law itu: “everything that can go wrong, will go wrong” or “something wrong happen in the wrong place and in the wrong time”.
Btw, pernah gak sih kalian ngerasa di suatu waktu setiap hal yang kalian lakuin itu GAK pernah benar, selalu saja ada faktor-faktor eksternal yang mengagetkan lo. Hal-hal jelek yang kemungkinan terjadinya sangat kecil bisa terjadi TEPAT/HAMPIR bersamaan.
Gue sering banget mendengar ada orang ngomong, “Kenapa hal ini harus terjadi sama gue sih?” Setiap mendengar kata-kata itu gue rasanya mau langsung ngomong, “Kalo setiap orang di dunia ini ngomong apa yang lo bilang barusan, so siapa yang harus ngalamin hal-hal yang jelek? Siapa aja boleh ngalamin hal jelek kecuali lo?” God.. I hate that person.
Kita semua pernah (atau mungkin malah lagi ngalamin) dihantam oleh berbagai hal yang secara sangat ajaib terjadi dengan beruntun. Padahal kalo dihitung secara matematika, peluang terjadinya hal buruk terus menerus secara beruntun selama beberapa bulan mungkin hanya mencapai 0,000001%.
Contoh hal-hal aneh yang terjadi secara beruntun sama gue, seperti: gue lagi naek motor then gue ngerasa lagi pengen ngelepasin helm. Pas helm itu digantungin di pegangan motor, talinya putus. Terus pas helmnya jatuh ada seseorang di belakang (yang juga lagi naik motor) sedang nurunin kakinya dan ‘menendang’ helm gue. Akhirnya tuh helm jatuh ke got yang berair, yang kalo diliat dari warnanya seperti limbah beracun.
So kalo gue coba rundown kejadiannya: kalo helm gue gak putus talinya.. everything gak mungkin terjadi. Seandainya pun tali helm gue putus, kalo gak ada kaki orang di belakang yang entah kenapa tiba-tiba bisa nurunin kakinya di tengah-tengah naik motor, helm itu gak mungkin masuk ke got. Ok lah, seandainya itupun terjadi, bisa aja helm gue bukan masuk ke got tapi cuma di pinggiran jalan.. itu masih tetap ok donk. Nah, kalaupun itu got, tapi kalo got itu kering kayanya masih ok juga.
SEE!?
Contoh selanjutnya: gue dipilihin dosen pembimbing skripsi bernama X, then gue ketemu dengan dosen penguji bernama Y, yang belakangan gue baru tau bahwa kedua dosen itu ‘perang dingin’, so you know what happenned?. Gue harus ngulang skripsi gue. Semua temen gue bilang, “GAK MUNGKIN BANGET loe ngulang, man. Kalo lo aja ngulang, gimana gue? Udahlah, jangan bercanda. Lo dapet A atau B?”, dengan sangat berat hati gue harus bilang, “That’s what really happenned”.
Setelah ngelewatin banyak kekagetan itu, sampailah di hari gue sidang skripsi untuk yang kedua kalinya. You know what? Dosen Y itu juga yang menguji gue. God! Bahkan dosen X sampe kaget, karena konon hal kayak begitu gak pernah terjadi sebelumnya. So akhirnya gue lulus dengan nilai skripsi yang kurang memuaskan bagi gue.
SEE!?
Kayanya lo bisa rundown sendiri semua kemungkinan-kemungkinannya. Itu baru 2 hal dari ratusan hal-hal ajaib, yang entah kenapa bisa terjadi di waktu yang sangat pas. Kejadian-kejadian yang mengagetkan sekaligus menyakitkan banget, yang gak mungkin bisa gue ceritain di sini.
Awal-awalnya sih gue kesel banget. Tapi lama kelamaan, gue mulai ngerasa bangga udah ngalamin hal-hal itu. Because, you know what? I’m still alive and kicking! Dan banyak banget pelajaran yang bisa gue dapetin di bulan-bulan lalu.
Yuki bilang, “Man, hidup ini kaya grafik yang naik turun. Ada waktunya lo di atas dan ada waktunya lo dibawah.”
Dexter & Zen kasih tau gue, “Ada yang bilang, Tuhan itu kasih cobaan cuma ke orang yang bisa lewatin cobaan itu. Berarti kemampuan mental lo udah canggih kalo lo dapet cobaan model begitu.”
Kei juga sempet ngomong, “Itu normal, man. Yang ajaib itu justru ketika the right thing happens, in the right time and in the right place. Karena biasanya yang kayak begitu tuh tugas sutradara Hollywood yang buat film terlihat perfect and happy ending.”
Dan banyak lagi quote-quote dari dari JKLYKDZ (plus partners) and other Glossy Guys. I really love these guys. Even though life sucks, but thanks to everything in the world, that I still have this kind of friends.
And buat lo sekarang yang sedang ngerasain Murphy’s Law. Seberat apapun hal yang lo rasakan, lo harus nyadar kalo banyak banget orang di luar sana yang sudah pernah ngerasain hal yang jauh lebih berat dari pada lo. So gue yakin lo bisa SURVIVE.
Hal yang mungkin harus lo lakukan pertama kali adalah, “Okay, sekarang mungkin gue lagi ketimpa hal-hal jelek. Tapi setelah gue lewatin ini, HADIAH sebesar apa yang akan gue dapetin?”
Terima kenyataan bahwa memang kondisi lo lagi gak OK banget. Tapi gue gak minta lo pada buat diem aja. Coba terus untuk ngelakuin hal-hal yang lo mau, sampai suatu saat kondisinya will get better, then POP! You’ll get what you deserve.
Lo gak bisa terus mengasihani diri lo. ITU GAK BAKAL MEMBAWA LO KEMANA-MANA. Karena kalo lo ngelakuin itu, meskipun kondisinya membaik, otak lo yang sangat jenius itu, akan terus terus dan terus mencari hal-hal yang salah dari diri loe. Dan lo akan tetap ngerasa kondisi lo gak pernah membaik.
So sekarang lo tau kan apa yang lo harus lakuin, brothers?
Accept it and Try to BREAK IT.
Rising again,
Sins Aeschylus
Hi guys, ini Sins. Sebenernya udah lama JKL minta gue en Kis untuk posting di sini, tapi karena sibuk ini itu baru sekarang bisa nulis. So this is my first post here.. mudah-mudahan abis ini Kis juga bakalan mulai posting cerita-ceritanya di sini. You’ll love it!
Anyways, seperti di postingan Yuki yang lalu, gue sekarang udah pindah dan tinggal di tempat Kei en Yuki. Tapi bukan itu yang pengen gue ceritain. Nah setelah pindah, ceritanya gue jadi tertarik untuk pelihara anjing. Jadi dimulailah pencarian anjing yang bisa dipelihara dari website-website yang ada. Banyak anjing yang bisa di adopsi tapi pihak yang mau memberikan harus melihat rumah dimana anjing itu akan bernaung. Agak ribet sih memang. Continue reading
Buat yang belum tau, semenjak Januari 2009, workshop Hitman System terbagi menjadi dua. HSEW Reguler dengan instruktur Sins, Kiss dan gue, dan HSEW Platinum dengan instruktur Jet, Kei dan Lex. Penjelasan lebih lanjut bisa di liat pada website baru nanti. So far, HSEW Reguler sudah berjalan tiga kali dan begitu juga dengan Platinum.
Trus ada kabar baru, yaitu Sins pindah rumah dan kini bersarang di tempat Kei. Hahaha, tidak terbayang kisah-kisah heboh apa yang akan muncul berikutnya nanti.
Gua juga mau share dikit tentang sesuatu yang lately berkutat di kepala. Kehadiran seorang partner (baca: cewe) bisa jadi sebuah motivasi dalam hidup. Bisa bikin bahagia, bikin idup berasa komplit. Tapi kenyataannya, memiliki seorang partner tidak melulu bikin hidup kita tambah bahagia. Terkadang malah bikin hidup tambah berantakan. Feelings yang tadinya tidak ada, kini jadi mengganggu pikiran kita.
Kamu pasti sering mendengar atau bahkan mengalami skenario mengejar cewek, tapi dia tidak merespon. Lalu dengan cerdiknya kamu pikir kalau kamu terus berusaha dengan tulus, dia akan tersentuh dan berubah pikiran. Well, that’s just plain stupid…
Merujuk ke artikel Kei tentang Menjadi Pria Egois, kamu harus tahu dan sadar kalau kamu adalah cowok berkualitas yang diinginkan banyak cewek (that is, of course kalau kamu memiliki esensi esensi Glossy yang bisa didapat kalau kamu bisa men-decode semua artikel di website HS atau sudah pernah ikut HSEW / HSMS). Menjadi cowo yang berkualitas berarti tau apa yang dia inginkan… Dan pastinya yang dia inginkan bukan terus-terusan menyembah si cewek pujaan dan menciumi egonya (baca: pantatnya).
Mungkin berbagai macam alasan berkecamuk di kepala kamu. “Kalau gua gak perhatiin dia, nanti dia cari cowo lain donk?”,”Kalau gua deket sama cewe lain, nanti gua disangka player”, dsb… Fuck it! Si cewe banyak bertingkah dan akhirnya bikin kamu tidak mau sama dia (baca:ilfil) and you should’ve never feel sorry for that!
Disangka player? Personally, that’s BETTER daripada dibilang tukang jilat pantat cewe. Lagian yang bikin kita deket sama cewe lain juga dia sendiri. Relationship supposed to be a two-way thing, bukan one way! Kalo emang si cewe gak respon, then kenapa kamu harus berupaya lebih? Enough is enough,bro! Loe punya pride.. jadilah cowo egois.
Duh, emosi juga gua ngetiknya… 🙂 Ada yang punya pengalaman mirip ga? Berusaha untuk menjadi sosok yang diinginkan si cewe, tapi tu cewe ga kasih respon apa-apa, trus loe mikir whether you wanna stop pursuing her or keep doing that?
Besok malem gue ada undangan wedding temen kuliah gue. So, tadi sore abis balik dari kantor gue mampir dulu di mall buat cari baju. No, gue gak beli baju baru setiap kali mau menghadiri wedding, cuma karena beberapa waktu lalu gue ada beli jaket coklat baru (yang sampe hari ini belum pernah gue pake) dan berencana mau pake itu besok, so gue pergi ke mall buat cari baju dalemannya. Yang gue cari sebenernya simple aja, kaos putih v-neck polos.
I dunno, mungkin ini cuma terjadi sama gue doang, ato banyak cowok lain yang juga ngerasain hal yang sama? I always find it really hard to find what I want. Continue reading