Coba jawab dengan jujur, mana yang lebih sering Anda lakukan ketika seseorang curhat kepada Anda: memberi solusi atau sekedar mendengarkan? Lalu jawab lagi, mana yang sebenarnya lebih berguna untuk mereka? Continue reading
QUICK NEWS!
Kemaren Jet sempet udah mao post entry, tapi gue bilang jangan dulu.. karena ada beberapa news yang pengen kita umumin. So meskipun dia udah gatel pengen ngeblog, tapi kali ini entry cuma untuk beberapa pemberitahuan aja. Here it goes:
Of course, the first news is about the latest entry of this blog. Entry blog yang terakhir memang cukup mengejutkan dan jelas, bikin heboh. Banyak orang SMS gue untuk menanyakan kebenaran berita tersebut, beberapa orang meminta pernyataan resmi dari gue atau Jet, bahkan ada alumni yang menelpon gue untuk mengklarifikasi gossip yang dia dengar: katanya Lex mau menikah dan pindah ke Singapura. Ada juga yang bilang Lex berantem dengan Kei dan terjadi perpecahan internal. Haha.. that’s so cool! Entah dari mana mereka dapet gossip-gossip itu semua? It’s amazing how fast and weird a gossip can travel. Well, at least sekarang Lex udah tau rasanya digossipin bak selebritis.
Anyway, Lex telah memutuskan untuk non-aktif dari Hitman System untuk fokus dengan beberapa urusan pribadinya. It’s a tough decision, for both him and Hitman System. We respect his decision to choose what’s best for himself. But the show must go on. It’ll be different without him around, tapi gue, Jet, Sins, Kis dan Yuki are doing our best to keep our commitment: menjadikan Hitman System pusat solusi romansa nomor satu di Indonesia. And we’ll be right here waiting if Lex ever decide to come back.
Second news, seperti yang sudah tertulis di website Hitman System, bulan Agustus ini adalah terakhir kalinya kita mengadakan workshop di tahun 2009. Workshop berikutnya akan diadakan bulan Januari 2010 nanti. Ini adalah langkah yang harus dilakukan karena kita semua sedang mempersiapkan satu kejutan yang super heboh, yang belum pernah dilakukan Hitman System sebelumnya.
Kejutan ini akan kita umumkan setelah workshop terakhir tanggal 28 Agustus nanti. Jadi, buat you guys yang selama ini dah ngebet pengen ikutan HSEW dan menjadi petualang romansa seperti 300 alumni yang lain, rasanya sudah tidak perlu banyak pikir lagi. Segera daftar sekarang!
Third news, dan ini yang sudah banyak ditunggu-tunggu para sobat pria.. setelah ratusan email yang masuk ke inbox Hitman System menanyakan hal ini, akhirnya Hitman System Exclusive Audio-All About Ngarep (AAN) gelombang kedua telah dirilis! Sekarang ini Sins sedang sibuk ngurusin produksi tahap akhir, yakni masuk-masukin CD ke box-nya dan ngecek apakah semua voucher dan bonus FREE konsultasi sudah terselip dengan baik. semuanya akan siap dikirim beberapa hari lagi. So you guys bisa mulai pesan dari sekarang.
Kali ini pun kita cuma produksi 100 set. Dan apakah kita akan terus produksi? Semuanya tergantung dari seberapa tinggi tingkat permintaan yang masuk. Please, jangan lupa mencantumkan alamat LENGKAP, selengkap-lengkapnya, dengan KODE POS atau nomor RT/RW. Karena kita tidak ingin ada paket yang nyangkut atau dikembalikan.
Afirmasi Positif Justru Berefek Negatif
Anda pasti sudah sering mendengar tentang penggunaan kalimat afirmasi yang dipakai untuk meningkatkan rasa percaya diri ataupun keberanian mental seseorang? Misalnya, “Saya pasti sukses menghadapi ujian!”, “Saya pasti memenangkan tender proyek itu!”, dan “Saya bisa!” Continue reading
Percintaan Bukan Karena Faktor Fisik
Berapa banyak pria-wanita yang selalu mengkhawatirkan suatu saat wajah ganteng dan cantiknya akan pudar dan pasangan mereka mencari alternatif yang lebih baik? Bagi sebagian besar orang, itu menjadi sumber kecemasan besar yang selalu menekan mereka untuk melakukan berbagai sihir modern via perawatan peremajaan kulit, operasi plastik, suntik botox, atau sejenisnya. Continue reading
3 Fakta Tubuh Yang Tidak Anda Ketahui
Tulisan hari ini singkat saja. Saya mengutip dari Live Science yang mendaftarkan 10 hal yang tidak kita ketahui tentang diri kita sendiri. Dari daftar tersebut, saya hanya mengambil tiga buah saja yang paling potensial memberikan aplikasi praktis setiap harinya… Continue reading
From This Spot Looking Back
A little something I wrote a few months ago. Enjoy.
~
The Murphy’s Law: “Whatever can go wrong will go wrong, and at the worst possible time, in the worst possible way”.
You just couldn’t agree more. That Murphy guy or whoever invented that term, at one time, must had experienced something dire, one by one, again and again, beyond comprehension.
Shattered beliefs and crumbling reality, things you afraid of most and things you hated the most, all came crushing down at the same time. Leaving your soul with nothing to cling on, with nothing to reach for but strains of bleak hopelessness and despair. You were drowning in a huge thick glass block of water, entrapped in a chained straight jacket you put on yourself, and you finally realized you’re no fucking Houdini.
A tiny epiphany shone in your tiny little mind, like sunlight bursting through little gaps of leaves and swirling branches in the forest, you can’t avoid what’s inevitable. Resistance was futile. So you just stopped struggling and be still..
Still..
Quiet..
And waited..
Even if you didn’t really know what the hell you were waiting for. A miracle perhaps. Because you have always believed in miracles, even though all your life you could only see exactly the opposite. Well, the people at the church and Hollywood surely have done a damn good job there.
Or maybe you’re waiting for someone to finally noticed that you are dying, and offered to give you a sweet eulogy when, after all of this was over, you lie in a beautiful casket full of flowers, breathless and motionless. Smiling contently, at last.
So you just kept on waiting..
Even though regrets were seeping through your soul, like the cold water filling up your broken lungs. Even though breathing and staying alive were painstakingly the hardest job you have ever done. Even though all your veins were bursting and blood floating around you buoyantly, slowly and beautifully, like scarlet mist in an afternoon sky.
But you kept on waiting..
And then your mind couldn’t help but wandering. Thinking about the ones you loved the most, about all the lies you told and all the nasty things you have done to them, and suddenly a simple “sorry” felt thousands times more valuable than all of Solomon’s lost treasure. Then you felt sad. And you liked it when you were sad.
But “sorry” is just a word, apology is just a social gesture, tears are just saline, and sadness is a mere emotion triggered by some hormones, and regret is just some psychological reaction to a certain stimulus. Just like when you say “ouch” when somebody pinches you.
So why do you give too much meaning to all these supposedly meaningless attributes? Why do you care so much? Just to prove yourself that you are human being with feelings? Just to remind yourself that you are alive?
But are you truly alive?
When your needs, desires and dreams were made up by consumeristic advertisings created by multinational corporate owners sitting in their aesthetic office somewhere in a place you would never go in your life time, could you call yourself alive?
When you said you wanted to have a beautiful house with post-modern furnitures, was that really you talking or was it IKEA? When you said you wanted a bag or a silk dress with a price that can feed a couple of poor families for a few months, was that really you or some gay Italians? When you said you wanted a laptop or Black-fucking-berry so you could spend hours of Facebooking at Starbucks, was that really you or was it what your latest lifestyle magazine said that would make you look superficially cool?
When you said that all these things would make you happy, did you really understand what you were saying?
And you remembered some pseudo-science article that you Googled once: happiness is a cocktail of dopamine, serotonin a drop of adrenaline, which you could always get easily by popping some pills. But happiness is just like GOD. Everyone talks and seems to know about it more than the next person. But the hard truth is, nobody really knows what it is.
If misery is the absence of happiness, and if happiness is nothing but self-centric, self-deceiving meanings you made up yourself, why do you feel miserable?
Is it just to justify yourself that you never meant to hurt anybody? Was it just to assert a little shards of sense of morality that you posses? Was it just to convince yourself that all were honest mistakes? While deep down inside you know exactly that it were never mistakes at all. Blame it all to the selfish gene and the survival instinct, but you know you made all the choices and all the decisions fully aware and consciously, by yourself.
No one else, just you. And you alone.
But too much knowledge will kill you. So as the bubbles popping out of your mouth and nose became less and less, you floated still..
Still..
Quiet..
And waited..
Until the moment you finally popped out your single last bubble. And you could hear nothing but the deafening silence of white noise.
Kei Savourie
February 12, 2009. 9:27 PM.
Palembang Meet-Up & Murphy’s Law
Okay. The second post.
Udah lama banget sebenarnya gue mo tulis tentang satu hal. Tapi sebelum gue cerita, gue pengen kasih informasi dulu bagi para pembaca setia Hitman System, khususnya yang berlokasi di Palembang dan sekitarnya.
Gue akan balik ke Palembang (yup, gue asal Palembang) hari Minggu, 19 April 2009. Dan akan stay selama seminggu. Gue berencana untuk ngadain Meet-Up untuk you guys yang berdomisili di Palembang dan sekitarnya, pada hari Rabu, 22 April 2009. Di Meet-Up itu, selain lo bisa bertanya sepuasnya tentang Hitman System, gue juga akan ngebagiin soal P+ dan fashion: beberapa konsep dasar mengenai kepribadian pria yang menarik bagi wanita, beserta tips-tips fashion yang akan membantu lo tampil lebih baik.
Meet-Up ini terbuka buat SEMUA dan GRATIS! caranya gampang, cukup kirimkan email lewat form contact di website hitmansystem.com atau langsung ke hitmansystem(at)gmail(dot)com, dengan judul: MEET-UP PALEMBANG. Cantumkan nama dan no. HP, setelah itu gue akan menghubungi lo via SMS untuk ngasi tau waktu dan lokasi Meet-Up.
Jadi gak usah pake mikir, langsung aja kirim email sekarang. And I’ll see you in Palembang next week!
Nah, balik ke postingan blog gue. Sekarang gue mau ngobrol tentang Murphy’s Law. Yang harus gue akui, beberapa bulan kemaren gue (maupun beberapa sobat lainnya) alamin sendiri. Bagi yang belum tau Murphy’s Law itu: “everything that can go wrong, will go wrong” or “something wrong happen in the wrong place and in the wrong time”.
Btw, pernah gak sih kalian ngerasa di suatu waktu setiap hal yang kalian lakuin itu GAK pernah benar, selalu saja ada faktor-faktor eksternal yang mengagetkan lo. Hal-hal jelek yang kemungkinan terjadinya sangat kecil bisa terjadi TEPAT/HAMPIR bersamaan.
Gue sering banget mendengar ada orang ngomong, “Kenapa hal ini harus terjadi sama gue sih?” Setiap mendengar kata-kata itu gue rasanya mau langsung ngomong, “Kalo setiap orang di dunia ini ngomong apa yang lo bilang barusan, so siapa yang harus ngalamin hal-hal yang jelek? Siapa aja boleh ngalamin hal jelek kecuali lo?” God.. I hate that person.
Kita semua pernah (atau mungkin malah lagi ngalamin) dihantam oleh berbagai hal yang secara sangat ajaib terjadi dengan beruntun. Padahal kalo dihitung secara matematika, peluang terjadinya hal buruk terus menerus secara beruntun selama beberapa bulan mungkin hanya mencapai 0,000001%.
Contoh hal-hal aneh yang terjadi secara beruntun sama gue, seperti: gue lagi naek motor then gue ngerasa lagi pengen ngelepasin helm. Pas helm itu digantungin di pegangan motor, talinya putus. Terus pas helmnya jatuh ada seseorang di belakang (yang juga lagi naik motor) sedang nurunin kakinya dan ‘menendang’ helm gue. Akhirnya tuh helm jatuh ke got yang berair, yang kalo diliat dari warnanya seperti limbah beracun.
So kalo gue coba rundown kejadiannya: kalo helm gue gak putus talinya.. everything gak mungkin terjadi. Seandainya pun tali helm gue putus, kalo gak ada kaki orang di belakang yang entah kenapa tiba-tiba bisa nurunin kakinya di tengah-tengah naik motor, helm itu gak mungkin masuk ke got. Ok lah, seandainya itupun terjadi, bisa aja helm gue bukan masuk ke got tapi cuma di pinggiran jalan.. itu masih tetap ok donk. Nah, kalaupun itu got, tapi kalo got itu kering kayanya masih ok juga.
SEE!?
Contoh selanjutnya: gue dipilihin dosen pembimbing skripsi bernama X, then gue ketemu dengan dosen penguji bernama Y, yang belakangan gue baru tau bahwa kedua dosen itu ‘perang dingin’, so you know what happenned?. Gue harus ngulang skripsi gue. Semua temen gue bilang, “GAK MUNGKIN BANGET loe ngulang, man. Kalo lo aja ngulang, gimana gue? Udahlah, jangan bercanda. Lo dapet A atau B?”, dengan sangat berat hati gue harus bilang, “That’s what really happenned”.
Setelah ngelewatin banyak kekagetan itu, sampailah di hari gue sidang skripsi untuk yang kedua kalinya. You know what? Dosen Y itu juga yang menguji gue. God! Bahkan dosen X sampe kaget, karena konon hal kayak begitu gak pernah terjadi sebelumnya. So akhirnya gue lulus dengan nilai skripsi yang kurang memuaskan bagi gue.
SEE!?
Kayanya lo bisa rundown sendiri semua kemungkinan-kemungkinannya. Itu baru 2 hal dari ratusan hal-hal ajaib, yang entah kenapa bisa terjadi di waktu yang sangat pas. Kejadian-kejadian yang mengagetkan sekaligus menyakitkan banget, yang gak mungkin bisa gue ceritain di sini.
Awal-awalnya sih gue kesel banget. Tapi lama kelamaan, gue mulai ngerasa bangga udah ngalamin hal-hal itu. Because, you know what? I’m still alive and kicking! Dan banyak banget pelajaran yang bisa gue dapetin di bulan-bulan lalu.
Yuki bilang, “Man, hidup ini kaya grafik yang naik turun. Ada waktunya lo di atas dan ada waktunya lo dibawah.”
Dexter & Zen kasih tau gue, “Ada yang bilang, Tuhan itu kasih cobaan cuma ke orang yang bisa lewatin cobaan itu. Berarti kemampuan mental lo udah canggih kalo lo dapet cobaan model begitu.”
Kei juga sempet ngomong, “Itu normal, man. Yang ajaib itu justru ketika the right thing happens, in the right time and in the right place. Karena biasanya yang kayak begitu tuh tugas sutradara Hollywood yang buat film terlihat perfect and happy ending.”
Dan banyak lagi quote-quote dari dari JKLYKDZ (plus partners) and other Glossy Guys. I really love these guys. Even though life sucks, but thanks to everything in the world, that I still have this kind of friends.
And buat lo sekarang yang sedang ngerasain Murphy’s Law. Seberat apapun hal yang lo rasakan, lo harus nyadar kalo banyak banget orang di luar sana yang sudah pernah ngerasain hal yang jauh lebih berat dari pada lo. So gue yakin lo bisa SURVIVE.
Hal yang mungkin harus lo lakukan pertama kali adalah, “Okay, sekarang mungkin gue lagi ketimpa hal-hal jelek. Tapi setelah gue lewatin ini, HADIAH sebesar apa yang akan gue dapetin?”
Terima kenyataan bahwa memang kondisi lo lagi gak OK banget. Tapi gue gak minta lo pada buat diem aja. Coba terus untuk ngelakuin hal-hal yang lo mau, sampai suatu saat kondisinya will get better, then POP! You’ll get what you deserve.
Lo gak bisa terus mengasihani diri lo. ITU GAK BAKAL MEMBAWA LO KEMANA-MANA. Karena kalo lo ngelakuin itu, meskipun kondisinya membaik, otak lo yang sangat jenius itu, akan terus terus dan terus mencari hal-hal yang salah dari diri loe. Dan lo akan tetap ngerasa kondisi lo gak pernah membaik.
So sekarang lo tau kan apa yang lo harus lakuin, brothers?
Accept it and Try to BREAK IT.
Rising again,
Sins Aeschylus
Doberman Ey!!
Hi guys, ini Sins. Sebenernya udah lama JKL minta gue en Kis untuk posting di sini, tapi karena sibuk ini itu baru sekarang bisa nulis. So this is my first post here.. mudah-mudahan abis ini Kis juga bakalan mulai posting cerita-ceritanya di sini. You’ll love it!
Anyways, seperti di postingan Yuki yang lalu, gue sekarang udah pindah dan tinggal di tempat Kei en Yuki. Tapi bukan itu yang pengen gue ceritain. Nah setelah pindah, ceritanya gue jadi tertarik untuk pelihara anjing. Jadi dimulailah pencarian anjing yang bisa dipelihara dari website-website yang ada. Banyak anjing yang bisa di adopsi tapi pihak yang mau memberikan harus melihat rumah dimana anjing itu akan bernaung. Agak ribet sih memang. Continue reading
Yuki mau curhat
Buat yang belum tau, semenjak Januari 2009, workshop Hitman System terbagi menjadi dua. HSEW Reguler dengan instruktur Sins, Kiss dan gue, dan HSEW Platinum dengan instruktur Jet, Kei dan Lex. Penjelasan lebih lanjut bisa di liat pada website baru nanti. So far, HSEW Reguler sudah berjalan tiga kali dan begitu juga dengan Platinum.
Trus ada kabar baru, yaitu Sins pindah rumah dan kini bersarang di tempat Kei. Hahaha, tidak terbayang kisah-kisah heboh apa yang akan muncul berikutnya nanti.
Gua juga mau share dikit tentang sesuatu yang lately berkutat di kepala. Kehadiran seorang partner (baca: cewe) bisa jadi sebuah motivasi dalam hidup. Bisa bikin bahagia, bikin idup berasa komplit. Tapi kenyataannya, memiliki seorang partner tidak melulu bikin hidup kita tambah bahagia. Terkadang malah bikin hidup tambah berantakan. Feelings yang tadinya tidak ada, kini jadi mengganggu pikiran kita.
Kamu pasti sering mendengar atau bahkan mengalami skenario mengejar cewek, tapi dia tidak merespon. Lalu dengan cerdiknya kamu pikir kalau kamu terus berusaha dengan tulus, dia akan tersentuh dan berubah pikiran. Well, that’s just plain stupid…
Merujuk ke artikel Kei tentang Menjadi Pria Egois, kamu harus tahu dan sadar kalau kamu adalah cowok berkualitas yang diinginkan banyak cewek (that is, of course kalau kamu memiliki esensi esensi Glossy yang bisa didapat kalau kamu bisa men-decode semua artikel di website HS atau sudah pernah ikut HSEW / HSMS). Menjadi cowo yang berkualitas berarti tau apa yang dia inginkan… Dan pastinya yang dia inginkan bukan terus-terusan menyembah si cewek pujaan dan menciumi egonya (baca: pantatnya).
Mungkin berbagai macam alasan berkecamuk di kepala kamu. “Kalau gua gak perhatiin dia, nanti dia cari cowo lain donk?”,”Kalau gua deket sama cewe lain, nanti gua disangka player”, dsb… Fuck it! Si cewe banyak bertingkah dan akhirnya bikin kamu tidak mau sama dia (baca:ilfil) and you should’ve never feel sorry for that!
Disangka player? Personally, that’s BETTER daripada dibilang tukang jilat pantat cewe. Lagian yang bikin kita deket sama cewe lain juga dia sendiri. Relationship supposed to be a two-way thing, bukan one way! Kalo emang si cewe gak respon, then kenapa kamu harus berupaya lebih? Enough is enough,bro! Loe punya pride.. jadilah cowo egois.
Duh, emosi juga gua ngetiknya… 🙂 Ada yang punya pengalaman mirip ga? Berusaha untuk menjadi sosok yang diinginkan si cewe, tapi tu cewe ga kasih respon apa-apa, trus loe mikir whether you wanna stop pursuing her or keep doing that?
The Agony of Shopping
Besok malem gue ada undangan wedding temen kuliah gue. So, tadi sore abis balik dari kantor gue mampir dulu di mall buat cari baju. No, gue gak beli baju baru setiap kali mau menghadiri wedding, cuma karena beberapa waktu lalu gue ada beli jaket coklat baru (yang sampe hari ini belum pernah gue pake) dan berencana mau pake itu besok, so gue pergi ke mall buat cari baju dalemannya. Yang gue cari sebenernya simple aja, kaos putih v-neck polos.
I dunno, mungkin ini cuma terjadi sama gue doang, ato banyak cowok lain yang juga ngerasain hal yang sama? I always find it really hard to find what I want. Continue reading