Butir-Butir Cinta

cinta butir wanita pria pacar Beberapa waktu yang lalu gue pernah nulis tentang What Love Is Not yang menjadi magnet bagi 65 buah komen yang muncul sampai detik tulisan ini dibuat. Di antara gue, Kei, dan Jet, kita udah sepanjang tahun, ribuan kali ngobrolin subyek LOVE atau CINTA seputar hubungan pria-wanita berdasarkan pengalaman. Kita masing-masing punya pemahaman dan pendekatan sendiri yang cukup berguna, setidaknya untuk saat ini.

Jadi hari ini, gue mau coba share sebagian dari my personal random nuggets on the subject. These are only of mine, not Jet’s or Kei’s, cos I guess they’ll get to do that on their own entries. Let me remind you that this is just a working blueprint, still on massive progress that shouldn’t be considered as the official HS statement on love and relationships. In fact, this is one work that I’m sure will be constantly changing over time and never be completed.

(01) Cinta tidak memegang peranan, dalam proses pendekatan, courting, dating, atau apapun yang bersifat pre-relationship. Apapun yang dirasakan atau dilakukan pada tahap tidak ada hubungannya dengan cinta, melainkan selalu bersumber pada kombinasi antara gejolak kimia tubuh (hormon), biologis (nafsu), spiritual (rasa keberhargaan), psikologis (rasa menginginkan-diinginkan), dan status sosial (validasi dari kelompok). Karena variabel-variabel tersebut terkesan rumit dan tidak indah, maka manusia menutupinya, menyamarkannya, dan menciptakan sebuah konsep generalisasi yang lebih memuaskan: hubungan romansa dimulai dari perasaan cinta.

(02) Pada esensinya, cinta tidak berbentuk perasaan, melainkan tindakan yang menjalani proses interpretasi. Dalam bahasa sehari-hari, sebelum kita merasa ‘jatuh cinta’, kita melakukan sejumlah tindakan tipikal yang kemudian diinterpretasikan (atau diberi label) sebagai sebuah ‘perasaan cinta’. Seseorang tidak mungkin merasa ‘cinta’ sebelum dia melakukan sesuatu, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Tindakan-tindakan tipikal tersebut bisa dari sesederhana sering membayangkan sang target, mencari-cari kesempatan untuk bersama, memberikan bantuan ini-itu, sampai berkorban perasaan demi sang target idaman, dsb.

(03) Kita belajar hal tersebut lewat media dan contoh-contoh lingkungan lainnya. Mereka mendiktekan sejumlah hal yang romantis, lucu, konyol, dan bodoh yang layak dilakukan ketika hendak mendekati lawan jenis yang menarik. Kita kemudian melakukan hal itu bukan karena terdorong oleh perasaan cinta. Malah justru sebaliknya, kita melakukan supaya bisa merasakan sensasi cinta dan perasaan sejenisnya. Kita memaksa otak kita untuk secara selektif berpikir, “Hei, gue udah ngerjain ini-itu. Rasanya enak, persis gambaran orang-orang. Agak keliatan bodoh dan murahan, tapi karena gue orangnya pinter, ngga mungkin dong mau ngelakuin hal-hal tersebut dengan sendirinya. Well, satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah ini pasti karena gue terdorong oleh cinta. ”

(04) Dengan demikian, berlaku formula yang gue sebut Law of Compounding Actions (LOCA) yang berbunyi “Intensitas perasaan cinta berbanding lurus dengan frekuensi tindakan yang diberikan.” Alias, semakin banyak seseorang melakukan tindakan-tindakan tipikal yang sering diinterpretasikan sebagai cinta, semakin bertumpuk efek perasaan cinta yang dia dapatkan terhadap sang lawan jenis. Dengan kata lain, setiap tindakan yang kita beri dinterpretasikan oleh otak kita sebagai sebuah investasi, sehingga sesuai dengan logika, kita mengembangkan perasaan khusus pada sesuatu kita hargai, dan terus meningkat seiring pertambahan nilai yang diberikan. Cinta adalah reaksi, cinta adalah hasil investasi.

(05) Hanya saja, sedikit sekali yang menyadari Cinta sebagai akibat dari tindakan (atau LOCA), nyaris semua orang menganggapnya sebagai perasaan. Sebagai akibatnya, kita selalu berfokus pada kenikmatan perasaan itu sendiri. Menganggapnya sebagai sebuah ikatan timbul dengan sendirinya, dan akan selalu ada seperti itu tanpa perlu manajemen yang baik. Tenggelam menikmati reaksi, kita lupa memberikan aksi-aksi yang justru pada awalnya memicu reaksi kimia. Sebagaimana efek candu narkotik, kita menjadi semakin egois, pasif, dan menuntut.

(06) Karena cinta tidak lebih dari reaksi candu kimia, atau setidaknya tidak seperti yang dipahami kebanyakan orang, sebenarnya bodoh sekali jika kita berpikir, “Gue udah ngga cinta lagi.” Yang ada adalah kita berhenti melakukan apa yang dahulu biasa dilakukan dan menyalahkan keadaan, kemalasan, keengganan tersebut pada sesuatu yang diistilahkan ‘out of love’, ‘kehabisan cinta,’ cinta yang jenuh,’ dan sejenisnya. Mendasari sebuah hubungan romansa pada seks, perasaan sayang dan cinta (sebagaimana dilakukan oleh pasangan yang belum cukup dewasa) ibarat menyimpan bom yang akan meledak bila waktunya tiba.

(07) Kunci dari sebuah hubungan yang sehat dan stabil adalah LOCA, tapi itupun tidak terjadi dengan sendirinya. Kita hanya bisa bertindak sejauh mana kita mau memutuskannya. Hanya karena dua insan manusia merasa ‘super klik’, itu tidak menjamin mereka diciptakan untuk sebuah hubungan romansa. Satu-satunya yang memastikan sebuah pasangan kontinyu berminat melakukan tindakan romansa adalah adanya kekuatan keputusan dan komitmen bersama. Formula ini juga bernama LOCA, yakni Law of Committed Attachment yang berbunyi, “Resultan tindakan akan terus bermultiplikasi secara infinite sepanjang akselerasi dari variabel komitmen awalnya.”

(08) Cinta tidak lebih dari reaksi dari kedua momentum LOCA yang bekerja sama dilakukan oleh kedua belah pihak. Keduanya perlu memberikan keseriusan pada level yang sama agar hubungan itu terus berjalan dengan penuh gairah. Sekalipun pria Glossy dianjurkan menghindari ekspresi perasaan ngarep dan bergantung pada kekasihnya agar tidak membosankan (atau setidaknya berada dibawah intensitas ekspresi sang wanita kepadanya), namun dia tetap wajib memberikan sikap komitmen yang sama tingginya dengan sikap sang wanita.

(09) Keputusan menciptakan Tindakan, dan Tindakan Yang Berulang-ulang menegaskan Perasaan. Sebuah hubungan romansa yang sehat dapat ditelusuri pada alur sederhana tersebut. Seseorang yang belum bisa memutuskan apa yang dia inginkan tidak akan berakhir pada hubungan romansa yang memuaskan. Lebih jauh lagi, cinta bahkan tidak berperan apa-apa dalam sebuah hubungan romansa. Sebagaimana sudah disebutkan pada poin pertama, cinta hanyalah label simplifikasi nan indah untuk proses yang dijelaskan di atas. Hal inilah yang didekonstruksi dalam workshop/seminar HS agar peserta dapat melakukan upgrade yang diperlukan sebelum mulai memasuki kedua proses LOCA.

(10) Jika dari awal tidak terlihat menyebut-nyebut tentang masalah Selera atau Preferensi (baik fisik maupun psikologis), itu karena menurut gue hal tersebut tidak tergolong dalam faktor berpengaruh dalam percintaan. Berikan saja cukup waktu pada sepasang pria-wanita yang saling bertentangan secara selera, asalkan mereka rajin berkomunikasi terus-menerus (baca: LOCA) dengan normal dan didukung oleh sedikit faktor eksternal lainnya, perlahan-lahan akan terbentuk konektivitas romansa di antara mereka berdua. LOCA memiliki kekuatan yang lebih besar daripada selera dan idealisme manusia. Apalagi jika LOCA dan selera bisa berjalan bersama-sama!

(11) Kita biasa menganjurkan pria agar tidak menembak (menyatakan minat atau rasa suka) sewaktu mendekati lawan jenis karena hal itu biasa dikaitkan dengan sistem paradigma cinta yang kacau dan aneh seperti sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya. Itu sebabnya gue pribadi lebih suka mengalihkan konsep Cinta kepada Attachment (kelekatan), dan dalam Hitman System kita mengubah istilah Pacar menjadi Partner. Istilah ‘percintaan’ memiliki impreasi yang terlalu serius dan menyakitkan, menciptakan tekanan berlebihan yang seharusnya bisa dihindari. Cinta adalah sebuah rekonstruksi sosial yang lebih memberatkan, daripada mempermudah. Jika kita bisa membongkarnya menjadi realita yang lumayan dimengerti oleh otak manusia, tidakkah itu bisa dibilang membuat peradaban hidup menjadi sedikit lebih baik?

(12) Cinta bukan lagi sebuah kabut mistis yang muncul dan hilang begitu saja. Dia juga bukan benda yang dimiliki (kata benda), melainkan sebuah keputusan yang dilakukan berulang-ulang (kata kerja). Seseorang yang baru saja ‘diputuskan dan kehilangan cinta’ berarti tidak perlu lagi menangisi berbulan-bulan akan cintanya yang hilang. Dia hanya perlu berdamai dengan rasa sakitnya tersebut dalam satu dua minggu, lalu kembali pada setumpuk agenda LOCA yang disebarkan dimana-mana. Seiring waktu, perasaan cinta itu akan kembali muncul bersemi, bahkan seringkali lebih mewah dan berkualitas dibanding sebelumnya. Demikian juga pasangan yang sudah merasakan ‘jatuh cinta’ sekarang bisa mengetahui apa saja yang perlu dipelihara agar hubungan romansa mereka tidak menguap hilang begitu saja.

Ah, selesai. Cukup dua belas aja dulu, lain kali aja sambungannya karena ternyata cukup sulit juga untuk disusun dalam bentuk tulisan begini. Kalau diobrolin jauh lebih lancar dan nyambung kemana-mana. Kalau ada yang ngerasa keberatan dan tidak setuju dengan butir-butir di atas, I totally agree with you cos gue pun ngga begitu suka dengan apa hal-hal tersebut. Itu cuman secungkil paradigma yang gue jalani sekarang dan sejauh ini sangat ngebantu gue dalam menghadapi isu-isu seputar romansa. I’m looking forward to review this writing in the future, both proud and laughing upon those silly analytical points, as well as making new adjustments here and there.

Yang bikin makin menarik adalah semua penjelasan di atas pas banget dengan sebuah kutipan dari film yang kebetulan gue tonton tadi malem, Chaos Theory: “The most important thing about love is that we choose to give it… and we choose to receive it, making it the least random act in the entire universe. It transcends blood, it transcends betrayal…and all the dirt that makes us human. Love as a decision not as a feeling.”

Lovely.

To all readers and friends, what have you learn and unlearn today?

And to my precious partner, may we always be livin la vida loca together.


133 Responses to Butir-Butir Cinta

  1. sebelumnya terima kasih atas articel nya.
    dan saya tidak membaca comment dari yang lain karena itu hanya untuk menunjukan siapa mereka saja.
    pada dasarnya saya setuju dengan rumus LOCA saudara.
    tapi menurut saya cinta timbul tidak hanya karena tindakan sering tolong menolong dan rasa perhatian yang berlebihan kepada target.
    terkadang cinta timbul tanpa da dua hal itu,
    saudara tidak percaya?\
    akan saya beri contohnya ini terjadi pada diri saya sendiri[^_^]
    saya pernah menyukai seseorang bukan karena saya sering menolong dy atau pun karena saya ngasih perhatian kpd dy,rasa itu timbul dgn sendirinya .
    sedangkan rasa ingin membantu dan ngasih perhatian timbul setelah cinta itu datang.jadi menurut saya saudara telah membalikan fakta:))
    jadi rumus LOCA saudara itu salah.

  2. Wow… wow… and wow…!!!
    it seems you know ev’rything ’bout love. Love is reaaly complicated, rite ??
    Ngomomgin cinta, gak bakalan pernah habis2nya.. malah akan semakin muncul pemahaman baru karna adanya pengalaman beragam dan masalah2 baru yang mkin kompleks coz of love.
    Yup… coz love is mystery. kita gak pernah tau spt apa cinta akan membentuk n memperlakukan kita ( ciee… mang apa yah ?? )
    cinta itu mang hebat bget yah, begitu indahnya dia mempermainkan hati, dan pikiran kita sampai – sampai kita kadang2 gak sadar kalo ternyata cinta itu justru membawa kita pada keksengsaraan. Pernah gak kalian berfikir, kalo cinta itu sungguh sangat misterius ?? Hari ini kita mungkin dipertemukan dan jatuh cinta dengan seseorang dari tempat yang sangat jauh, bahkan jatuh bangun dalam menjalin cinta itu. TApi toh, apa yang dah dilewati selama itu akhirnya kandas juga karena cinta gak lagi mau hadir diantara kita. Dan akhirnya, setelah petualangan yang sangat jauh dan lama itu, mungkin saja kita malah terpaut pada seseorang yang notabene adalah tetangga kita sendiri, seseorang yang mungkin sebelumnya tidak memiliki arti apa- apa buat kita. Finally, kita cuma bisa pasrah and berkata, ” itulah jodoh “.
    So, guyz… i think ga ada defenisi yang akurat tntang cinta…
    But i give you an advise… When love comes for you, just get it, feel it… karena rasa hanya untuk dirasa…

  3. wah ulasan tentang cinta dengan gaya bahasa ilmiah dan perlu di baca lagi untuk bisa memahaminya dengan baik, tapi bagus tulisannya, cukup repsentatif bagi setiap insan yang pasti menemukan cinta.
    salam kenal bapak

  4. ckckckckck…………
    Sy kagum bgt dgn artikel2 blog ini…
    sungguh menyentuh sekali.

    Klw diijinkan, sy berniat untuk mengcopy beberapa artikelnya… tdk lupa jg sy isi nara sumbernya dong

    Terimakasih telah sempat berkunjung ke blog saya dan memberikan komentarnya.
    http://gustuku.blogspot.com

  5. Pingback: Mengapa Sulit Jatuh Cinta? «

  6. Hmm
    bagus tp bingung jg bacanya

    poin 10
    sepakat juga
    naka orang jawa jadi lumayan percaya prinsip ‘witing tresno jalaran soko kulino’ apalagi udah gak punya pilihan lain
    tapi terkadang teman, ada yg namanya logika yg melarang kita utk bisa melanjutkan hubungan yang seperti itu
    yah entah ya tp logic much more dependable
    tp naka ini msh bau kencur, blm ngerti apa2 tentang hal2 kayak gitu

  7. waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw…hitman nanggapin tulisan gw? thanx for the comment mas…
    saya setuju kalo cinta itu emang harus ada alasan logisnya, bukan kayak di sinetron ato film2 yang suka bilang cinta tapi ga jelas alasannya…sukses buat hitman…btw, acara yang di bandung gratis apa bayar? n dmn?

  8. bagus bgt bro postinganna…
    sama2 saling belajarlah qta soal Cinta walaupun tampak lw lbih berpengalaman hehehe…
    yah melihat arti cinta dari berbagai sisi lebih menarik drpd melihat dari sisi qta sendiri, toh tiap org bisa merepresentasikan arti cinta berbeda2
    Salam knal jg ^_^

  9. Woooow….Tersanjung banget, ada seorang blogger handal yang baca tulisan gw!!Hehehehe…Jadi malu, cus ternyata tulisan anda jauh lebih dahsyat dibanding punya saya…!
    Btw, thx udah mau baca n comment!

  10. uik…uik….
    tetua na para blog ne.. ^^
    salam kenal dr yg newbie…
    hmmm….

    saya ga sepenuhnya setuju…
    but!! i can’t denny it..
    ga menemukan kata yg tepat buat membantahnya..
    Tapi juga ga bisa menolak sepenuhnya!
    Tapi that’s really amazing!
    Cara berpikirnya ttg cinta bnr2 di luar kotak euy!! >, tindakan -> cinta ?
    Jd dlm hub yg paling penting tindakan awal?
    seperti kecepatan awal yg dibutuhkan sebuah batu untuk menggelinding dr atas bukit? xb
    (koq jd fisika heheh ^^ )
    lalu apa yg mendorong keputusan tsb? lingkungan? zat2 kimia dlm tubuh?
    bkn na selam ini itu yg kita sebut “..” what ever it is lar..
    menarikkk buat dibahas euy…
    kita buka foruuumm yukkk..
    wkwkwk.. ^^

    btw,thx uda berkunjung di gubuk sy! >,

  11. jujur, baca tulisan di atas serasa baca diktat sosiologi. tapi gue langsung ‘klik’ ama pasal 1 en pasal 5 hehehe.

    in some ways, i agree with both points. tapi cinta ngga sesederhana gitu deh. mekanismenya lebih rumit. at least, budaya manusia yang membuatnya jadi lebih rumit.

    karena cinta itu memang harus rumit lex.

    kalo semua orang bisa melogiskan cinta kayak gitu, ngga akan ada puisi indahnya pablo neruda atau film kayak a walk to remember doooong 🙂

  12. bagi saya cinta tu makna nya sangat universal, bukan sebatas cinta kepada insan, tapi mencakup seluruh alam termasuk juga kecintaan kepada ilahi,

    sperti yang saya paparkan di blog saya bahwa mencintai sesuatu itu karena allah dan cintailah allah di atas semua yg kita cinta itulah makna cinta sebenarnya 🙂

  13. makasi ya sob dah ngujungin blog saya..,
    sebenernya itu cuma tulisan iseng aja..
    makasi juga udah ngasih koment nya..
    menurut saya tulisan itu masih jauh dari kata menarik..
    hehehe
    salam kenal juga

  14. Pingback: Romantic Renaissance » Dua Alasan Kegagalan Cinta dan Romansa

  15. Pingback: Tulisan Ku…!! » SMS Romantis

  16. Hi guys, ini Munch^_^Munch lagi, udah lama ga ngepost blog. And so, gua mau post lagi, dan seperti biasa, gua suka banget share cerita-cerita gua sebagai salah satu pengikut setia HS (kurang lebih hampir 2 tahun). Untuk JKLC, boleh ya kalo gua pake blog ini untuk share cerita pengalaman gua sebagai salah satu Hitman di kota Perth. Well, gua ga tau apa yang akan gua tulis disini karena memang gua udah clueless, insane atau gimana. Tapi gua mau share cerita dan mungkin pengalaman gua bermanfaat buat anda-anda sekalian.

    Begini, tempo lalu gua pernah cerita soal gua ngehit istri orang (first time hit, gua ga tau dia udah married), sebut saja nama dia C, gua pertama ketemu dia di perpustakaan umum, kira-kira January lalu. Kami di Perth tidak terlalu sering keluar bersama, dan perasaan gua saat itu ga timbul apapun. Sampai akhirnya kami berlibur bersama di Bali. Dia tinggal di hotel bibi gua, dan gua kenalin orangtua gua ke dia. Orang jepang, dimana-mana memang ramah dan sopan, dan perlakuan dia terhadap keluarga besar gua di Bali, membuat gua semakin suka dengan dia. Sewaktu kami habis pulang jalan-jalan di pantai, gua berada di kamarnya, dan ngobrol sampai larut malam, at last, dia tahan gua untuk tinggal di kamarnya dia dan tidur. And that time, my first ML with istri orang dimulai sudah. Dan hal ini terus berlanjut setiap hari selama satu minggu. Kita menjalani hidup bersama di Bali, tinggal satu kamar. Dan well… entah sejak kapan gua merasa “harus memiliki dia, gua berpikir sangat egois, gua harus lakukan segala cara untuk rebut dia dari suaminya, karena gua needy banget sama dia’. Jadi, perasaan ini, perasaan gua ini apa?

    Sekarang hampir genap 2 bulan kami terpisah, dan sampai saat ini masih menjadi hubungan LD, sampai saat ini gua juga ga ngerti, apa yang gua rasakan sekarang ini, cinta, atau apa. Yang jelas, seperti di artikel pasir hisap, gua ga pernah mau kalah dalam segala hal. Dan untuk mengakui kekalahan itu gua ga pernah sanggup.

    Semalaman gua berpikir dalam, dan kutemukan satu jawaban, kenapa gua ga KETEMU CEWEK-CEWEK lain? Kenapa gua ga ngeHIT lagi seperti biasa? Nah, gua jadi teringat salah satu kata JKLC yang menyatakan, untuk melupakan seorang cewek ya itu harus mencari cewek-cewek baru yang akan mengisi kehidupan kita’.
    So be it!!! Thanks for hitman article, I have found my lossy side that keep bugging my head. The problem is my own attitude right here. Jadi, gua putuskan, gua kontak semua temen-temen gua, cowok-cewek, untuk pergi clubbing, tiap Wednesday night. Dan di sini, Mustang Bar adalah tempat paling pas untuk social life, banyak macam-macam cewek dari berbagai penjuru Negara di asia. Kemarin rabu lalu, gua berhasil kenalan dengan 9 cewek! Diantaranya jepang, korea, Chinese and Taiwan, Guys hahahaha… gua ingat-ingat lagi, gua bener-bener enjoy ama mereka, dan gua lupa perasaan gua ama si C. tapi begitu keesokan harinya, perasaan gua mellow lagi abiz hang over, gua jadi ingat si C dan keep ngarep ama dia. Walah… gua masi koplok dah.

    Anyway, hari ini adalah Wednesday! Its time to go out there again, to my lair ^^. Hitman, hitman, hidup!!! You are the drug for my survival insane life.

    Anyway, that’s my short story, gua ga pandai cerita sih, jadi sorry kalo ga paham, intinya gua mau share, ‘Sebesar apapun cintamu ama cewek, dan ketika kamu merasa ga ada harapan lagi ama dia, JANGAN SEDIH HATI, begitu kamu keluar dari kamar pelamunanmu, dan memutuskan untuk kembali bangkit, disitulah HIDUP BARU ditemukan’. It is really fun to meet new girls and see their laugh, dan saat itu pula, perasaan sakit hati, sedih atau apapun, kandas.

    Love is just hurt at the end, shall we think love with our brain instead of our feeling? Cuz if you start think love with your brain, you won’t ever get hurt, why? Because our brain love many woman!!! but if you think love with your heart, its really hurt if it comes worst, why? Because lo Cuma terobsesi dengan satu cewek aja. ^^ so, lets UNLEARN LOVE.

    Thanks,…. Please comment yah guys? Girls juga boleh kok ^^ hehehe… apapun penting, baik setuju ga setuju, makian, umpatan, pujian all good input for me. once again, buat JKLC, thanks udah ijinin gua share story disini, and for you guys, thanks untuk reading ampe abis.

Leave a Reply