Butir-Butir Cinta

cinta butir wanita pria pacar Beberapa waktu yang lalu gue pernah nulis tentang What Love Is Not yang menjadi magnet bagi 65 buah komen yang muncul sampai detik tulisan ini dibuat. Di antara gue, Kei, dan Jet, kita udah sepanjang tahun, ribuan kali ngobrolin subyek LOVE atau CINTA seputar hubungan pria-wanita berdasarkan pengalaman. Kita masing-masing punya pemahaman dan pendekatan sendiri yang cukup berguna, setidaknya untuk saat ini.

Jadi hari ini, gue mau coba share sebagian dari my personal random nuggets on the subject. These are only of mine, not Jet’s or Kei’s, cos I guess they’ll get to do that on their own entries. Let me remind you that this is just a working blueprint, still on massive progress that shouldn’t be considered as the official HS statement on love and relationships. In fact, this is one work that I’m sure will be constantly changing over time and never be completed.

(01) Cinta tidak memegang peranan, dalam proses pendekatan, courting, dating, atau apapun yang bersifat pre-relationship. Apapun yang dirasakan atau dilakukan pada tahap tidak ada hubungannya dengan cinta, melainkan selalu bersumber pada kombinasi antara gejolak kimia tubuh (hormon), biologis (nafsu), spiritual (rasa keberhargaan), psikologis (rasa menginginkan-diinginkan), dan status sosial (validasi dari kelompok). Karena variabel-variabel tersebut terkesan rumit dan tidak indah, maka manusia menutupinya, menyamarkannya, dan menciptakan sebuah konsep generalisasi yang lebih memuaskan: hubungan romansa dimulai dari perasaan cinta.

(02) Pada esensinya, cinta tidak berbentuk perasaan, melainkan tindakan yang menjalani proses interpretasi. Dalam bahasa sehari-hari, sebelum kita merasa ‘jatuh cinta’, kita melakukan sejumlah tindakan tipikal yang kemudian diinterpretasikan (atau diberi label) sebagai sebuah ‘perasaan cinta’. Seseorang tidak mungkin merasa ‘cinta’ sebelum dia melakukan sesuatu, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Tindakan-tindakan tipikal tersebut bisa dari sesederhana sering membayangkan sang target, mencari-cari kesempatan untuk bersama, memberikan bantuan ini-itu, sampai berkorban perasaan demi sang target idaman, dsb.

(03) Kita belajar hal tersebut lewat media dan contoh-contoh lingkungan lainnya. Mereka mendiktekan sejumlah hal yang romantis, lucu, konyol, dan bodoh yang layak dilakukan ketika hendak mendekati lawan jenis yang menarik. Kita kemudian melakukan hal itu bukan karena terdorong oleh perasaan cinta. Malah justru sebaliknya, kita melakukan supaya bisa merasakan sensasi cinta dan perasaan sejenisnya. Kita memaksa otak kita untuk secara selektif berpikir, “Hei, gue udah ngerjain ini-itu. Rasanya enak, persis gambaran orang-orang. Agak keliatan bodoh dan murahan, tapi karena gue orangnya pinter, ngga mungkin dong mau ngelakuin hal-hal tersebut dengan sendirinya. Well, satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah ini pasti karena gue terdorong oleh cinta. ”

(04) Dengan demikian, berlaku formula yang gue sebut Law of Compounding Actions (LOCA) yang berbunyi “Intensitas perasaan cinta berbanding lurus dengan frekuensi tindakan yang diberikan.” Alias, semakin banyak seseorang melakukan tindakan-tindakan tipikal yang sering diinterpretasikan sebagai cinta, semakin bertumpuk efek perasaan cinta yang dia dapatkan terhadap sang lawan jenis. Dengan kata lain, setiap tindakan yang kita beri dinterpretasikan oleh otak kita sebagai sebuah investasi, sehingga sesuai dengan logika, kita mengembangkan perasaan khusus pada sesuatu kita hargai, dan terus meningkat seiring pertambahan nilai yang diberikan. Cinta adalah reaksi, cinta adalah hasil investasi.

(05) Hanya saja, sedikit sekali yang menyadari Cinta sebagai akibat dari tindakan (atau LOCA), nyaris semua orang menganggapnya sebagai perasaan. Sebagai akibatnya, kita selalu berfokus pada kenikmatan perasaan itu sendiri. Menganggapnya sebagai sebuah ikatan timbul dengan sendirinya, dan akan selalu ada seperti itu tanpa perlu manajemen yang baik. Tenggelam menikmati reaksi, kita lupa memberikan aksi-aksi yang justru pada awalnya memicu reaksi kimia. Sebagaimana efek candu narkotik, kita menjadi semakin egois, pasif, dan menuntut.

(06) Karena cinta tidak lebih dari reaksi candu kimia, atau setidaknya tidak seperti yang dipahami kebanyakan orang, sebenarnya bodoh sekali jika kita berpikir, “Gue udah ngga cinta lagi.” Yang ada adalah kita berhenti melakukan apa yang dahulu biasa dilakukan dan menyalahkan keadaan, kemalasan, keengganan tersebut pada sesuatu yang diistilahkan ‘out of love’, ‘kehabisan cinta,’ cinta yang jenuh,’ dan sejenisnya. Mendasari sebuah hubungan romansa pada seks, perasaan sayang dan cinta (sebagaimana dilakukan oleh pasangan yang belum cukup dewasa) ibarat menyimpan bom yang akan meledak bila waktunya tiba.

(07) Kunci dari sebuah hubungan yang sehat dan stabil adalah LOCA, tapi itupun tidak terjadi dengan sendirinya. Kita hanya bisa bertindak sejauh mana kita mau memutuskannya. Hanya karena dua insan manusia merasa ‘super klik’, itu tidak menjamin mereka diciptakan untuk sebuah hubungan romansa. Satu-satunya yang memastikan sebuah pasangan kontinyu berminat melakukan tindakan romansa adalah adanya kekuatan keputusan dan komitmen bersama. Formula ini juga bernama LOCA, yakni Law of Committed Attachment yang berbunyi, “Resultan tindakan akan terus bermultiplikasi secara infinite sepanjang akselerasi dari variabel komitmen awalnya.”

(08) Cinta tidak lebih dari reaksi dari kedua momentum LOCA yang bekerja sama dilakukan oleh kedua belah pihak. Keduanya perlu memberikan keseriusan pada level yang sama agar hubungan itu terus berjalan dengan penuh gairah. Sekalipun pria Glossy dianjurkan menghindari ekspresi perasaan ngarep dan bergantung pada kekasihnya agar tidak membosankan (atau setidaknya berada dibawah intensitas ekspresi sang wanita kepadanya), namun dia tetap wajib memberikan sikap komitmen yang sama tingginya dengan sikap sang wanita.

(09) Keputusan menciptakan Tindakan, dan Tindakan Yang Berulang-ulang menegaskan Perasaan. Sebuah hubungan romansa yang sehat dapat ditelusuri pada alur sederhana tersebut. Seseorang yang belum bisa memutuskan apa yang dia inginkan tidak akan berakhir pada hubungan romansa yang memuaskan. Lebih jauh lagi, cinta bahkan tidak berperan apa-apa dalam sebuah hubungan romansa. Sebagaimana sudah disebutkan pada poin pertama, cinta hanyalah label simplifikasi nan indah untuk proses yang dijelaskan di atas. Hal inilah yang didekonstruksi dalam workshop/seminar HS agar peserta dapat melakukan upgrade yang diperlukan sebelum mulai memasuki kedua proses LOCA.

(10) Jika dari awal tidak terlihat menyebut-nyebut tentang masalah Selera atau Preferensi (baik fisik maupun psikologis), itu karena menurut gue hal tersebut tidak tergolong dalam faktor berpengaruh dalam percintaan. Berikan saja cukup waktu pada sepasang pria-wanita yang saling bertentangan secara selera, asalkan mereka rajin berkomunikasi terus-menerus (baca: LOCA) dengan normal dan didukung oleh sedikit faktor eksternal lainnya, perlahan-lahan akan terbentuk konektivitas romansa di antara mereka berdua. LOCA memiliki kekuatan yang lebih besar daripada selera dan idealisme manusia. Apalagi jika LOCA dan selera bisa berjalan bersama-sama!

(11) Kita biasa menganjurkan pria agar tidak menembak (menyatakan minat atau rasa suka) sewaktu mendekati lawan jenis karena hal itu biasa dikaitkan dengan sistem paradigma cinta yang kacau dan aneh seperti sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya. Itu sebabnya gue pribadi lebih suka mengalihkan konsep Cinta kepada Attachment (kelekatan), dan dalam Hitman System kita mengubah istilah Pacar menjadi Partner. Istilah ‘percintaan’ memiliki impreasi yang terlalu serius dan menyakitkan, menciptakan tekanan berlebihan yang seharusnya bisa dihindari. Cinta adalah sebuah rekonstruksi sosial yang lebih memberatkan, daripada mempermudah. Jika kita bisa membongkarnya menjadi realita yang lumayan dimengerti oleh otak manusia, tidakkah itu bisa dibilang membuat peradaban hidup menjadi sedikit lebih baik?

(12) Cinta bukan lagi sebuah kabut mistis yang muncul dan hilang begitu saja. Dia juga bukan benda yang dimiliki (kata benda), melainkan sebuah keputusan yang dilakukan berulang-ulang (kata kerja). Seseorang yang baru saja ‘diputuskan dan kehilangan cinta’ berarti tidak perlu lagi menangisi berbulan-bulan akan cintanya yang hilang. Dia hanya perlu berdamai dengan rasa sakitnya tersebut dalam satu dua minggu, lalu kembali pada setumpuk agenda LOCA yang disebarkan dimana-mana. Seiring waktu, perasaan cinta itu akan kembali muncul bersemi, bahkan seringkali lebih mewah dan berkualitas dibanding sebelumnya. Demikian juga pasangan yang sudah merasakan ‘jatuh cinta’ sekarang bisa mengetahui apa saja yang perlu dipelihara agar hubungan romansa mereka tidak menguap hilang begitu saja.

Ah, selesai. Cukup dua belas aja dulu, lain kali aja sambungannya karena ternyata cukup sulit juga untuk disusun dalam bentuk tulisan begini. Kalau diobrolin jauh lebih lancar dan nyambung kemana-mana. Kalau ada yang ngerasa keberatan dan tidak setuju dengan butir-butir di atas, I totally agree with you cos gue pun ngga begitu suka dengan apa hal-hal tersebut. Itu cuman secungkil paradigma yang gue jalani sekarang dan sejauh ini sangat ngebantu gue dalam menghadapi isu-isu seputar romansa. I’m looking forward to review this writing in the future, both proud and laughing upon those silly analytical points, as well as making new adjustments here and there.

Yang bikin makin menarik adalah semua penjelasan di atas pas banget dengan sebuah kutipan dari film yang kebetulan gue tonton tadi malem, Chaos Theory: “The most important thing about love is that we choose to give it… and we choose to receive it, making it the least random act in the entire universe. It transcends blood, it transcends betrayal…and all the dirt that makes us human. Love as a decision not as a feeling.”

Lovely.

To all readers and friends, what have you learn and unlearn today?

And to my precious partner, may we always be livin la vida loca together.


133 Responses to Butir-Butir Cinta

  1. Uhui kk/cc skalian, minta pendapat dung, kan Lex ini memperkenalkan LOCA, atau Law of Compounding Actions yang berbunyi “Intensitas perasaan cinta berbanding lurus dengan frekuensi tindakan yang diberikan.

    Kalo misalkan gw berpikir dgn otak cowok lossy…

    lossy guys intepret it :
    sering SMS-an, sering tlpnan, sering ngajak jalan, kasi hadiah, dll

    nah klo kk sendiri, jd cowok glossy ngapain dung ? XD

  2. ah sory gue comment di artikel yang what love is?
    jadi kacau neh. so menurut gue cinta: ,MEMBERIKAN YANG TERBAIK. setuju? kalo masi ada yang belom setujum pertanyaan berikutnya, kenapa seorang ibu MENCINTAI anaknya? belum terjawab?
    Kenapa ibu CINTA sama anaknya. yap itu aja.

  3. WaAA!!Pket nYa koq Tngal Sgitu sih. .
    gw br mw byar hr ni. .jem 12.30 ni. .
    tingalkan bwt gw 1 yha??please
    i need this. .–“

    thx 4 everything. .
    GBU

  4. @sharpshooter
    gila loe…cool bro.. nama loe aj dah ngingetin gw ma mark wahlberg.. pmeran film shooter!!! mang snjta favorit loe ap?? wkwkwkwkw

    @everyone who read my comment
    mnding mandi darah saat latihan drpd mati d medan perang…

    ad yg nak ITS gk y?? wkwkwkw…

    add FS gw: antoklonoa@yahoo.co.id

    gak maw nyerah,
    luthung

  5. Ehem… since everybody is being bloody selfish here with their comments regardless the wonderful tips Lex’s given, so I say: “Kalian ini bener-bener suka banget sih OOT, can you see Lex is being so romantic in his own way and I’d rather enjoy it without all these, d’oh!” *tolak pinggang*

  6. @SE7EN

    oh, lo di Oz juga?

    gimana, target lo ozzie gals? atau north-asian gals? hahahhaa….

    cheers….

    gua di Perth, taun depan planning ke melby buat master

    yuk ciaosu

  7. MunchMunch siapa sih? perasaan yang di OZ cuma gue, ama bbrp deh. lo yang di Queensland ye? si RB ?
    anyway..mala jadi tembak2 an gini di blog.
    buat “justru saya mengatakan ‘I’m sorry, I can’t tell U at the moment’” pertanyaan lu yang ini,

    Neh jawabannya = ya well, kalo emang lo ga ada feeling , ya ngapain lo pacarin tu cewe?
    let her go…man. kasian si cewe.

  8. klo pake gelas cocktail, pake aturan volume aj…hehe…
    ya daripada pusing2…sekalian gw minum ma cocktailnya aja deh, mpe abis….Hehe….Lebih puas kayaknya…hahaha

    Iya deh….mending damai aja….tapi munch munch jangan berhenti nyetitain or nulis ya….GBU all

  9. HaHa. . betul kata miLo, semuanya kan ada ditangan diri sndiri, jadi mw diapain lagi. .orang laen ga bisa ngikut campur klo kita dah mau sesuatu. . toh smuanya klo kita bener kita yang seneng, klo kita salah kita jg yang enek. . hehe

    Eh ada Hot Neews Neeh. . Hot Neews bangeet. .
    Tadi pengumuman, GW LULUS BOOO. . HaHa

  10. Waduh ko jd ajang cela2an se…
    mendingan dri pd ngangap orng laen salah,kta liat dri kta dlu dech udah bner pa blom…lgan mnrt gwa ada kebebasan bwat make ilmu HS and menginterpretasikan nya kya apa, semau kalian..mau jd glossy or jd jerk terserah pd individu masing2.. Sekali lg “its the man not the knowlage”

  11. @Jco

    well, pendapat cowok glossy dan lossy tuh jelas beda jauh, sebagaimana gua bilang, its 180 degree for both side. jadi, i have no comment deh.

    thanks, you’re not smart ass. you’re a wise ass yach? ^^

    btw, gua juga sama dengan elo, cuma baca artikel doank, and ga (belum) ngikutin workshop.

    about lo mau jadi glossy atau lossy tuh pilihanmu sendiri. artikel-artikel lo udah baca, tapi apa lo sanggup praktekkinnya?

    jadi percuma kalo baca doank, modelnya kayak baca buku ‘fitness’, tapi ga ada niat untuk fitness. toh toh?

    @fireburn

    fufufu… gimana kalo kita pake gelas cocktail yang modelnya kayak corong? mau half empty atau half full? nah loh!

  12. klo gw punya penafsiran yg beda dari ‘Always try to become a half empty glass’. Dengan selalu half empty kita bisa selalu menerima semua pelajaran yg baru. Laen hal klo gelas kita dah penuh, waktu diisi pasti yg barusan diisi tumpah…hehe… That’s what I think.

  13. Munch munch, you’re a perfect example of a yes-man. tiap dikasi komen jawabnya “you’re rite”, tapi berapa banyak dari komen2 itu yg nempel di otak lo dan akhirnya lo praktekin? gua pengen tau. sekalian, kalo menurut lo cewe cantik yg suka manfaatin cowo2 lossy tu bejad, gua setuju. tapi apakah karna mereka bisa bejad jadi lo boleh ikutan bejad? gua kagak pernah ikut workshop, tapi dari baca artikelnya aje gua tau ada beda besar antara tantangan sama nekad.
    dan kenapa lo nggak tersinggung ato bangga karna comments yg ada? karna dari awalnya lo nggak bermaksut untuk minta pendapat. lo cuma mo cerita. cuma mo ngumbar kalo ngehit 3-4 cewe tiap minggunya itu udah jadi kebiasaan lo.
    padahal what-so-special about it?
    gua kagak pernah ngikut workshop HS. tapi cuma dengan baca2 artikeL2, baca Q&A, dengerin semua materi yg gratisan di webnya, gua tau ada perbedaan besar antara being glossy n being a jerk. kayaknya being glossy itu jauh dari being a mokondo guy.think about it.n sori gua jadi ceramah like a smart ass.

  14. @munch-munch.
    Perasaan “selalu merasa gak cukup itu” yang gw mau.
    bedanya dengan orang lain adalah gimana cara lo mengisi kekurangan itu..dengan memintakah ? atau dengan..

    Always try to become a half empty glass
    -Sins Aeschylus-

  15. @Sins

    thanks, but sayangnya gua bukan alumni HS kayak elo.

    kayaknya kata-kata lo ga salah toh?

    shouldnt it should be, ‘a half full glass’? kalo bilang ‘half empty glass’ bukannya maksudnya selalu ga merasa cukup dengan apa yang ada?

    sorry, sok tau.

    cheers….

    @James_Cliff

    Well, pernyataanmu soal gua membuat konsep sendiri dan mengadaptasi bahkan membelokkan ke arah yang gua mau.

    gua rasa bener juga sih, tapi gua cuma mengatakan apa yang gua katakan disini dengan maksud berbagi ama temen2 sekalian. supaya temen2 bisa menebak sekaligus memberi gua saran, sejauh mana gua masi sejalan dengan HS, atau bahkan keluar dari konsepnya.

    gua cuma mau konfirm tentang jalan gua supaya ga melenceng jauh dari HS. maka dari itu, gua bilang tanggapan yang positif negatif gua terima dengan senang hati, toh, it lead me to the right direction.

    thanks yah, lo perhatian banget ama gua, untung aja gua bukan cewek ne?

    always try to satisfy with only a half full glass,

    Munch^_^Munch

  16. @munch-munch.
    Mungkin juga gw or kita-kita gak punya cewe buat di critain.^^.kalo lo emank alumni kayanya ada sesuatu yang lo lupain.SO coba inget lagi.Or mungkin lakuin MR

    @Redz…
    Lo cewe yang punya intellectual yang ok.^^.dan lo rajin banget yak disini.

    Kalo di luar lo pake baju “redz the lady from HS blog”.Mungkin nantinya kita bakal kenal dan banyak cerita.^^

    Always try to become a half empty glass,
    -Sins Aeschylus-

  17. hueheuhue…

    anyway, orang bilang ini-itu, positif negatif. kok gua ga merasa bangga atau tersinggung yah?

    hmmm… mungkin dah berkali-kali dapat pujian dan celaan dari cewek2 hit2an gua, jadi, sudah terbiasa kali yah?

    biasanya, pacaran dengan cewek yang demen adu mulut lebih asik daripada pacaran ma cewek yang nurut aja. true guys?

  18. @Redz Maybe The Lady
    oh gals, HS ngajarin bejad? ^_^
    kata siapa? HS tuh ngajarin cowok supaya ga menerima kebejatan si cewe. .
    Oh ya? pasti. .

  19. kenapa ya?? J2 kalo ditulis berasa agak basi..

    tapi beda kalo diucapin secara verbal langsung ke orang yang dituju..

    perhaps, it’s just my feeling, maybe? maybe not?

  20. @RedZz The Lady

    emank dunia cowok dan cewek tuh beda yah? bener kata-kata cowok dari mars dan cewek dari venus.
    pemikiran masing2 jaraknya 500juta km

    by the way, orang gua minta pedapat kenapa? kok ujung2nya gua dibilang bejat yah? sediiiih aku T.T

    so cewek2 cantik yang suka manfaatin cowok2 lossy tuh dibilang apa donk?

  21. Oi..not all guys that learn HS,is become jerk like u say…its the man not the knowledge… Ok..
    im out to..
    Ps: redzz obat darah tinggi nya diminum ya.. 🙂

  22. @miLo:
    gw bingung.
    awaLnya ngobroL sama Munch2..
    kok sekarang jadi sama u ya?

    eniwei,
    gw kyknya nggak ngoffense u..
    so, cut it off..

    gw cuma gk stuju ama cara Munch2.
    yg terus2an mamerin hasiL hitnya,
    minta pendapat tapi seteLah dikasi pendapat maLah nggak nerima,
    oot moLo minta perhatian..

    Yahhh..
    tapi kaLo emang gw yg gak paham,
    kLo emang HS ngajarin cowok untuk jadi sebejad itu,

    yahhhh..
    oke Lah.
    mgkn emang gw yg sotoy~
    (weLL yeah, gw emang gk suka bercanda)

    no more comments dah.

    RedZz, over and out..

  23. @Redzz:
    aaw… Redzz tipe cewe serious yg gak bisa becanda…
    lgan..bos. Paradigma HS tu kdang susah dipahami ma cewe…so u gwa maklumin ko klo gak paham… : )

  24. @RedZz The lady:
    o gwa tau,jngan2 u pegawai salon tempat munch2 ska cabut bulu idung ya…and u dendam ma munch2 gra2 dia kasi tips nya kurang…huehehehe bner kan tebakan gwa skarang, RedZz the lady?

  25. Coment ah…mngkin artikel diatas lebih tepat bwat ngejelasin perasaan “cinta” pda pra relationship kale ya…tpi stelah in relationship..mnrt ak gak gto dech..contohnya kasusnya munch2…dia kehilangan rasa suka ma ce korea yg dlu bsa bkin dia deg2an…brarti msh ada satu atau dua faktor yg msh misterius oleh akal kta..

    @munch2 :
    RedZz The lady,slah satu ce yg suka ma kmu kale..tpi dia pake cra kya gto bwat menarik perhatian lo…ce kan mang suka bersikap aneh gto, bos.. : )

  26. @RedZz The Lady

    sniff… sniff… T.T jadi terharu

    gua mau donk! baik banget kalo lo jadi cewek gua dan mau cabutin bulu hidung ^^, gua biasa cabut sendiri bulu hidung tiap minggu.

  27. @Munch2:
    gw kepikiran..
    daripada u OOT moLo kyk gini,
    knapa sih u kagak bikin bLog ndiri aja?

    oke. gw muLe marah neh.
    maap yah gw ikutan oot bareng munch2.

    menurut gw cowok yg GLOSSY seharusnya
    berani berbuat berani bertanggung jawab.
    kLo u berani janji bakaL nahan LD 1taon,
    knapa jg sekarang u tarik kmbaLi kata2 u?
    u gk kuat megang kata2 u sendiri?
    cowok apa bukan u?

    satu Lage.
    cewek n Pasir hisap kyk nya gk ada hubungannya sama janji LD 1taon.
    kcuaLi u berdua bermasaLah,
    trus si cewek pergi dari u,
    trus u muLe ngarep2 bego Lagi ke dy,
    baru u masuk ke ‘pasir isap’, ryte?

    kaLo dari awaL u nggak MEMUTUSKAN untuk pertahanin LD u seLama 1taon,
    gw gak bakaL marah kyk gini.

    woi, u biLang sendiri, ini Keputusan u untuk pertahanin.
    sekarang u biLang ini keputusan u untuk gk jadi pertahanin?

    WEIIII!!!! u gk menghargai cewek!!!
    Masa depan emang kagak bisa diduga,
    Karna masa depan itu BUKAN untuk DIDUGA!!
    tapi untuk DITENTUKAN!!

    u’re definiteLy dunno anything bout Lex’s definition bout ‘Love’.
    i suggest you to read the post a hundred more times.

  28. @ RedZz The Lady

    hueheuheue… nilai cepek buat cece Lady yang rajin baca past comments ^^. LD satu tahun memang keputusan gua tuk pertahanin. tapi, apa boleh dikata, masa depan tidak bisa diduga. perasaan manusia tuh kembang kempis. tau maksud gua kan? tapi, kalau orang yang dah in-relationship, terus masih demen hit2 cewek asing tuh lo anggep salah besar. gua sependapat, tapi gua bersikukuh dengan artikel HS ‘cewek dan pasir hisap’. please, refer to it, so u can understand my reasoning.

    @sharpshooter
    thanks for the comment, i can see from the way of your writing, you are far more experience, by the way, are you one of HS alumni? kalau iya, terima kasih senpai (senior)! ^^

    @James_Cliff
    maksud lo apa yah? well, sejauh gua kenal HS, ga ada satupun dari strategy HS went wrong. it is really well-proved. hmm… tujuan gua menulis blog disini, ga lain cuma hanya ingin berbagi cerita dengan temen2 yang lainnya. gua juga ingin mendengar cerita2 dari temen2 lainnya, tapi kenapa gua liat jarang sekali yang mau berbagi disini? nah, pertanyaan gua, apa elo-elo ini lagi sibuk, atau memang ga ada pengalaman bersama cewek yang layak untuk dibagikan? ^^

    @elfzone
    gua sependapat deh, tapi sebelum dia ngutarain perasaan cinta ke gua. gua yang selalu dibikin deg-degan tiap kali hang out ama dia. why, why, why? maybe, gua should read Lex’s definition about ‘love’.

  29. @munch

    kenapa loe ga ngerasa senang saat dia ngomong suka..

    itu karna loe udah bisa menebak klo dia udah senang ama loe.. mungkin lewat prilaku2 dia ke loe..
    jadi loe udah ga deg2an, rasa penasaran loe udah ga ada lagi..
    dan loe udah bisa nguasain emosi..

  30. *nimbrung*

    uuurrrh…
    yg biLang punya janji LD 1 taon itu syapa ya?
    kLo gw gk saLah, n harus na sih gk saLah,
    Munch2 kn?

    gw gk tau bener apa kagak,
    karna waktu gw cari2 Lg di mana komen na,
    trnyt gk nemu.
    yg gw inget wkt itu u oot c..

    eniwei,
    bener gk Munch2 yg biLang gt?
    __________________________________
    @Lex:
    niceLy put =3

  31. @anyone
    mw baca lagi ah. . blom ngerti klo 1x baca. . ^_^
    tp gw kaget, bener juga yah yg ditulis lex. . kok bisa kepikiran gitu y?
    hmm. . hebat bgt

  32. Munch..

    kenapa ya..

    banyak konsep yang ditawarin HS gwe rasain jadi berantakan kalo disambung sama opini lo..

    gwe ngerasa lo seolah-olah membuat konsep sendiri, tapi mengadaptasi dari tulisan HS Crew dan membelokkan itu ke arah yang lo mau..

    well.. ini cuma perasaan gwe doang sih..

    mungkin gwe salah…

    jangan dimasukin ke hati…

  33. Wow.. what a comprehensive explanation about love! I absolutely agree with Lex

    Salut untuk Lex!
    But, untuk saran, sedikit tambahan:

    Selera sedikit banyak berperan dalam cinta/romance

    “Keputusan menciptakan Tindakan, dan Tindakan Yang Berulang-ulang menegaskan Perasaan.”

    Keputusan diambil berdasarkan pertimbangan2. So di dalam pertimbangan2 itulah banyak faktor berperan seperti preferensi, waktu yg tersedia, communication antara keduanya, dll

    @ Munch2

    Let me guess, dari comment2 lu selama ini (yg suka hit ce2), kelihatannya itu karena lu blom bisa/mau/siap untuk memutuskan suatu komitmen dengan si ce korea. Or at least komitmen lu ke dia lebih rendah dari komitmen ce korea itu ke lu. Tebakan gua, mungkin karena lu msh blom mau terikat?

    Hopefully it could help u

    Sharpshooter

  34. ugh… sniff.. sniff… jadi terharu bacanya. Bung Lex bisa dibilang psikolog cinta nih ^^

    saya setuju banget pada butir yang ke-9. cinta adalah perasaan, dan perasaan dibentuk dari tindakan-tindakan yang berulang-ulang. dan tindakan terbentuk dari keputusan.

    ckckck… salut banget ama bung Lex.

    by the way, tolong bantu saya menjawab pertanyaan saya akan diri saya sendiri.

    beberapa menit yang lalu, saya mendapat telepon dari cewek korea yang baru-baru ini sering saya ajak date. berhubung sekarang dia pergi ke luar kota dan tidak bertemu saya. dia mengatakan ‘I love U’ kepada saya. tapi meskipun saya suka sekali sama dia. tapi entah kenapa, saya tidak membalas balik dengan mengatakan ‘I love U’, justru saya mengatakan ‘I’m sorry, I can’t tell U at the moment’.

    yang jadi pertanyaan saya, kok setelah menutup telepon, saya tidak merasa senang atau gembira yah? setelah mendengar cewek yang sebenarnya saya suka mengatakan kata-kata tersebut? I don’t really know whats going on to me. please help me, Im sure you have experience same feeling like what I have now.

Leave a Reply