Home » Materials » News and Reports » Lecet, Tersengal-sengal, dan Kedinginan

Lecet, Tersengal-sengal, dan Kedinginan

Sulit sekali untuk ngehit dan mempertahankan aura Glossy jika kakimu sedang bengkak dan lecet akibat memaksakan diri berjalan-jalan dengan sepatu yang ngepas!

Senin siang, saya sedang asyik menelusuri jalur pusat pertokoan paling terkenal di Singapura, yakni Orchard Road. Namun karena kurang perencanaan yang baik, baru setengah jam berkeliling kaki saya sudah terasa lecet. Itu tidak lain disebabkan pada hari sebelumnya saya menghabiskan waktu nyaris seharian berjalan-jalan mengelilingi pusat atraksi lainnya di kota tersebut.

Jadi yang terjadi pada hari itu adalah saya harus berhenti setiap lima belas menit untuk mengistirahatkan kaki saya, mengubah letak telapak kaki, memberikan sedikit angin, melepas-memasang kembali sepatu, mengendurkan ikatan talinya, dan berbagai aksi-aksi lainnya yang sama sekali tidak terlihat keren.

Dengan kondisi yang kepayahan seperti itu, saya memang masih bisa memaksakan diri untuk beberapa kali ngehit cewek yang saya temui baik di jalan ataupun coffee shops, namun tingkat interaksi yang terjadi sama sekali jauh di bawah standar yang biasanya saya lakukan…

… karena seluruh isi kepala saya begitu terfokus pada kaki yang berdenyut-denyut tidak karuan!

Dan bukan itu saja.

Saya masih bisa ingat jelas salah satu cewek yang saya dekati di depan sebuah mall dekat dengan Kinokuniya bookstore. Setelah memulai dengan intro dengan baik dan menemukan ternyata cewek itu tidak fasih berbahasa Inggris, kepala saya tersengat rasa pusing yang hebat dengan tiba-tiba. Itu pasti akibat kelelahan berkeliling di siang yang terik, tapi mengapa timing kemunculannya buruk sekali, tepat ketika cewek yang saya ajak bicara itu menawarkan, “You want a friend? Want to go somewhere?”

Berdasarkan obrolan saya dengan seorang teman di malam sebelumnya, saya langsung menangkap bahwa cewek vitamin 8,5 yang saya ajak itu ternyata seorang professional escort. Dari dulu saya selalu menunggu kesempatan untuk bisa mengujicoba game Hitman dengan seorang cewek bayaran. Jadi ketika mendengar tawaran cewek vitamin tersebut,  insting saya langsung berkata, “This is it, game on!” tapi pada saat yang sama setiap sel di kepala saya berteriak karena serasa ditusuk dengan ratusan jarum panas, ditambah lagi dengan kaki saya yang ‘meraung-raung’ minta diperhatikan. Saya benar-benar terpojok, dan satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah menyudahi pembicaraan sesegera mungkin dan berlari masuk ke mall terdekat sebelum beresiko jatuh pingsan di tepi jalan negeri orang.

Pelajaran penting: tidak peduli seberapa dalam pengetahuanmu, seberapa luas pengalamanmu, seberapa siap keadaan mentalmu, atau seberapa ngotot kamu ingin tampil Glossy, pastikan kamu juga menjaga kondisi fisikmu agar ia tidak ngambek dan akhirnya menyabotase rencana petualanganmu.

Hahaha…

Anyways, saya jadi ingat dengan Gatz yang menyerah dan tidak melanjutkan ngehit pada sesi workshopnya dengan alasan, “Duh, break dulu. Gile ga tau kenapa, cuman ngobrol doang kok tenaga bisa sampe tersedot abis begini..” Kemungkinan besar karena di malam sebelumnya dia mengurangi waktu tidur, menghabiskan waktu ngobrol dengan Lams and Franks yang kebetulan menginap di tempatnya untuk mengikuti HSEW VII.

Masih berhubungan dengan kondisi fisik, ada cerita menarik yang terjadi pada seorang peserta HSEW XI (April). Ghost adalah tipe cowok manis dengan wajah bersih terawat, halus dan lebih dari sekedar menarik, terbukti dia memiliki prestasi sebagai salah seorang finalis kontes Ken Tzu Look-a-Like.

Cowok dengan kelebihan fisik dan bekal prestasi seperti itu jelas tidak akan sulit untuk memulai pembicaraan dengan cewek, ‘kan? Tapi ketika Kei memilihkan seorang cewek asing dan menyuruhnya mengeksekusi hit pertama, ekspresi Ghost mendadak berubah.

Kulit wajahnya berangsur-angsur memerah seperti terkena alergi kulit, ditambah lagi dengan butiran keringat yang menggelembung dan meluncur turun dari keningnya. Berulang kali tatapan matanya terlihat kosong, menerawang menembus halangan apapun yang berada di depannya. Ketika itu terjadi dan seseorang memanggil namanya, butuh waktu delay sekitar 2 detik untuk dia bisa ‘kembali ke bumi’ dan menyahut.

“Hei, bro.. Ayo pergi sana. Temen-temen loe tadi udah pada ngehit kan, tinggal elo yang belon nih. Buruan jalan, makin ditunda, makin berat!” ujar Jet memberikan semangat. Untuk sementara, Ghost terlihat seperti dirasuki kekuatan baru. Dia mengepalkan tangannya, mengambil satu langkah maju, dua langkah …

… lalu melompat kembali mundur ke posisi semula, dengan muka pucat, napas tersengal-sengal, badan membungkuk dan tangan terkepal memegangi dadanya, persis seperti terpental karena menubruk sebuah dinding energi yang tidak terlihat di depan sana.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah workshop, saya merasa harus was-was dan tergelitik untuk menulis disclaimer “Setiap peserta diwajibkan membawa surat keterangan dokter dan pernyataan diri bebas dari penyakit epilepsi, darah tinggi, atau kelainan jantung. Hitman System tidak bertanggung jawab seandainya peserta mengalami serangan atau komplikasi kondisi kesehatan pada saat workshop berlangsung.”

Hahahaha!

Ghost terpuruk lebih dari dua puluh menit siksaan fisik dan mental tersebut sebelum akhirnya mengeksekusi hit pertamanya. Cukup mengesankan karena dia berhasil mengajak ngobrol tiga cewek asing, sekalipun dari segi kesigapan masih tertinggal jauh dari rekan-rekan seangkatannya: Chris, Max dan Nic. Bahkan para peserta workhop Bandung pun mampu mengeksekusi hit pertama mereka dengan lebih baik dibandingkan dengannya.

Sekalian saja saya ceritakan apa yang terjadi, okay?

Persis satu minggu meladeni Ghost dkk dalam HSEW XI, kami menjajaki Bandung untuk mengadakan HSEW XII, workshop luar kota kami yang pertama. Di sana kami bertemu dengan Jfanz, Arassz, dan Octea, ditemani dengan Lams & Franks (alumnus HSEW VII) , dan Grey (alumnus HSEW VI) yang memang kami undang untuk ikut meramaikan suasana.

Sesi hari pertama bertempat dalam salah satu kafe di Paris Van Java. Sekalipun terasa agak sedikit bising, namun saya, Kei, dan Jet merasa sangat bersemangat mencuci otak ketiga peserta workshop agar mereka mampu menyingkirkan seluruh paradigma lossy yang mereka jalani selama belasan tahun hidup.

Seperti yang sudah saya dan Kei sempat sebutkan dalam berita beberapa waktu yang lalu, Bandung memiliki dinamika sosial yang sangat menyenangkan, bahkan membuat iri dibandingkan dengan Jakarta.

Ketika saya menyampaikan kepada ketiga peserta HSEW XII tentang betapa beruntungnya mereka tinggal di Kota Kembang, mereka sama sekali tidak percaya. Jadi saya harus menceritakan sejumlah perbedaan yang kami alami ketika mengeksekusi hit di kota tersebut.

Yang paling pertama adalah kami tidak merasakan adanya tembok pertahanan yang berarti ketika melancarkan hit dengan cewek-cewek di sana. Entah mengapa, mereka terasa lebih santai, bersahabat, dan bahkan terbiasa untuk bersosialiasi dengan orang asing. Selanjutnya, cewek-cewek Bandung bukan saja bersedia diajak berbicara, namun mereka juga tidak segan-segan untuk membuka topik baru atau menyampaikan jokes pencair suasana semenjak awal pembicaraan.

Kamu harus menunggu sekitar 5-10 menit untuk bisa melihat itu jika ngehit cewek di Jakarta!

Arassz merasakan sendiri apa yang saya maksud tersebut pada hari kedua workshop, yakni ketika dia ngehit sekelompok cewek yang berasal dari Jakarta. “Cuek, pendek, dan dingin,” komentarnya tentang cewek-cewek metropolitas tersebut, jika saya tidak salah ingat. Setelah itu, dia masih terus mencoba ngehit dan akhirnya bisa mendapatkan nomor dari grup 5 cewek yang sedang asyik berdiri-diri dekat dengan panggung musik.

Ketika workshop berakhir, mereka bertiga terlihat memancarkan aura yang sangat berbeda dibanding saat pertama kali bertemu. Jfanz tidak lagi terlihat sok jaim menahan-nahan diri, Octea seperti ingin melompat-lompat dengan semangat, dan Arassz yang memang sudah memiliki penampilan fisik pun terlihat semakin cerah karena sudah bisa melihat matrix romance dengan jelas.

Jujur saja, saya memiliki harapan yang besar untuk para alumnus yang berdomilisi di Bandung. Sama sekali tidak sulit untuk memulai sebuah hubungan dengan cewek asing di sana, apalagi jika bermain dengan lingkaran cewek-cewek yang sudah mereka kenal. Mereka diberkati dengan ladang yang sangat subur, jadi sudah sewajarnya jika kami berharap akan mendengar banyak cerita petualangan yang mengesankan dari mereka.

Kembali lagi soal kondisi fisik, sesuatu yang berbeda terjadi pada HSEW XIII. Workshop Jakarta yang diikuti oleh 6 peserta -Evan, Lucky, Soft, Rado, Ard, dan Henshin- terasa sangat kalem dan tenang …

… bahkan terlalu tenang, saya khawatir mereka tidak mengerti materi yang disampaikan sehingga harus memperlambat pelajaran dan mengulang-ulang beberapa bagian yang penting untuk memastikan mereka menangkapnya dengan baik.

Tapi tidak peduli seberapa keras saya berusaha menghidupkan interaksi malam itu, para peserta tetap bersikap kalem. Ibarat saya melempar sebuah makanan ke akuarium, ikan-ikan di sana diam santai saja, tidak ada yang bergerak melaju ke arahnya, tidak terpengaruh atau dikendalikan oleh nafsu, hanya menunggu kapan arus membawa mereka mendekati makanan tersebut.

Dalam dua belas workshop lainnya, para peserta akan mulai ‘panas’ ketika kami membongkar habis sumber-sumber yang mengajarkan mereka terbiasa menjadi cowok lossy, saling berlomba-lomba untuk menceritakan pengalaman bodoh masing-masing. Namun malam tanggal 11 Mei kemarin, jangankan panas, saya sempat curiga mesin keenam peserta workshop belum hidup sama sekali.

“It’s either they’re different than the rest of the gang or we really suck this time..” bisik saya pada Kei dalam perjalanan pulang. Jika peserta memiliki berbagai ilusi ketakutan setiap kali ngehit, maka para instruktur juga dibayang-bayangi ilusi kegagalan dan ketidakmampuan dalam memberikan materi.

But it turned out that the truth is much simpler and innocent that we thought it would be, karena pada hari berikutnya Lucky menyarankan agar Air Conditioning pada tempat sesi hari pertama tidak di-set terlalu dingin. Saat itu juga saya baru sadar dan teringat bahwa ternyata pada malam pertama tersebut para peserta bolak-balik ke toilet, sesuatu yang jarang terjadi pada workshop sebelumnya.

Ternyata alasan mengapa respon mereka begitu ‘dingin’ adalah memang karena mereka kedinginan!

Saya juga merasa kedinginan, bahkan sempat sampai pusing, namun saya pikir itu hanya badan saya saja yang sedang kurang fit, ditambah lagi belum sempat makan dari siangnya. Ternyata memang temperatur AC yang kebetulan berada di bawah angka normal.

Fiuuh, thanks to penjelasan Lucky dkk, kalau tidak kami hampir saja menutup Hitman System dan banting stir jadi toko keramik dan bahan-bahan bangunan.

:)

So there you go, guys, sekelumit latest cerita yang terjadi belakangan ini. Saat ini kru kami, Yuki, sedang berada pada tahap akhir proses mastering untuk produk Hitman System Exclusive Audio - All About Ngarep yang akan diluncurkan kepada publik kira-kira sebulan dari sekarang.

Selain itu, kami sudah mulai menyiapkan rencana Hitman System Mega Seminar 2007! Saya belum bisa memberikan kepastian tanggal maupun biaya karena memang masih jauh. Jika kamu belum mengetahui apa itu HSMS, silakan klik di sini untuk info, atau membaca report penyelenggaraan HSMS 2006 kemarin.

Kamu sudah tidak sabar untuk menjadi Glossy? Daftarkan diri untuk HSEW XIV di bulan Mei dan Juni ini. Ketahuilah bahwa biaya yang kamu bayarkan tidak sebanding dengan pengalaman yang kamu dapatkan dalam workshop selama dua hari tersebut. Pada penghujung workshop kemarin, Evan menyatakan bahwa sekalipun dia harus menabung selama dua bulan, tapi hasil yang dia dapatkan itu terlalu berharga dan bisa terus-menerus dipakai seumur hidup.

Dan bukan hanya itu, dengan mengikuti HSEW, kamu juga memasuki sebuah lingkaran brotherhood baru yang akan mendukung proses glosifikasi yang kamu pelajari. Setiap peserta workshop akan otomatis menjadi anggota Glossy Spot (G-Spot), yakni private mailing list untuk alumni dan kru Hitman System yang mendiskusikan berbagai konsep dan pengembangan tehnik-teknik baru.

Kamu bisa mendapatkan teman untuk belajar dan hangout bareng untuk menemanimu ngehit di setiap pelosok Jakarta, bahkan sekarang termasuk Bandung. Belum lagi event Reload dan Rejuvenation yang menjadi hak khusus para alumni untuk saling mengasah satu sama lainnya.

Jika kamu bisa membayangkan semua perkembangan, pengalaman dan persahabatan yang bisa kamu dapatkan dengan mengikuti workshop…

… kamu tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengirim aplikasi sekarang agar tidak kehabisan tempat atau biayanya semakin meningkat lagi.

Terus pantau web www.HitmanSystem.com karena dalam waktu dekat kami akan memberikan sebuah kejutan lainnya yang pasti memberikan harapan baru bagi kehidupan romansamu yang nyaris tidak ada. Dan jika kamu memiliki pertanyaan, kasus, maupun kritik, jangan ragu untuk mengirimkannya kepada kami.

Mau beli sepatu baru,
Lex

Share Artikel Ini

Artikel Lain Yang Berkaitan

Catatan: Seluruh tulisan yang ada pada website Hitman System (hitmansystem.com), termasuk tulisan-tulisan pada blog Romantic Renaissance boleh Anda gunakan dan sebarluarkan selama Anda mencantumkan sumber tulisan, yaitu website hitmansystem.com dan link menuju website hitmansystem.com.

LIVE WORKSHOP PLATINUM - JAKARTA
HSEW TANGGAL BIAYA DAFTAR
PLATINUM145 11-12 Agus 2018 Rp 5.000.000,- sold out
PLATINUM146 06-07 Okt 2018 Rp 5.000.000,- sold out
PLATINUM147 01-02 Des 2018 Rp 5.000.000,- sold out

Ubah Hidupmu 180 derajat! Daftar Live Workshop Sekarang!

LIVE WORKSHOP PLATINUM - REGIONAL
HSEW TANGGAL BIAYA DAFTAR
BANDUNG42 18-19 Agust 2018 Rp 3.000.000,- sold out
SURABAYA68 25-26 Agust 2018 Rp 3.000.000,- sold out
JOGJA67 25-26 Agust 2018 Rp 3.000.000,- sold out
BANDUNG43 17-18 Nov 2018 Rp 3.000.000,- sold out
SURABAYA69 24-25 Nov 2018 Rp 3.000.000,- sold out
JOGJA68 01-02 Des 2018 Rp 3.000.000,- sold out

 

Bila Anda punya pertanyaan seputar produk atau layanan, membutuhkan bantuan atau hal lainnya yang tidak terjawab di halaman ini, klik salah satu layanan bantuan kami berikut ini.

Chat Button Chat Button Chat Button

 
Mobile Version

Home | About | Trainings | Products | Counseling | Articles | Blog | Konfirmasi | Contact Us | Terms & Conditions

Copyright © 2006-2024
PT. Trans Realita Utama
Jakarta, Indonesia