Setelah habisin waktu berhari-hari intens berusaha ‘memecahkan kode’ gambar stereogram tempo hari, akhirnya kerja keras itu berhasil! Penampilan gambar 3 dimensi paling canggih yang pernah gue lihat seumur hidup. Menurut gue ini lebih canggih daripada nonton film 3D karena kalo nonton film kan itu animasi yang bergerak, jadi ngga gitu heran kalo somehow bisa dibuat timbul efek dimensi ruangnya. Tapi kalo still picture gitu kan berasa ajaib banget kalo ternyata bisa menyimpan sebuah ruangan dimensi rahasia dibalik gambar bidang datarnya itu.

What’s even better, I found my own technique on doing it. Completely by accident, but it’s a solid and proven technique I’m pretty sure will help anyone out there to see the hiddent 3D image in steregram. So far tingkat keberhasilannya mencapai 70%, which means dari total 10 gambar biasa masih ada 3 stereogram yang belum bisa gue ‘tembus’ dengan metode ini. I’ve tested it with Piper the yesterday, and the method worked flawlessly.

Buat visitors yang mampir ke sini lewat web Hitman System, dan bingung kenapa obrolannya beda banget dengan artikel di web, kaga ada hubungannya dengan romance, read this entry. This blog is actually our little play ground, after all there more to life than just love and women.

Back to the real topic, semua tutorial stereogram di internet bilang kalo ngeliatnya harus mata santai yang bertitik fokus ke ruangan di belakang gambar itu. Ada yang ajarin pake cara ngeliat ke tembok atau ruangan lain di belakang monitor, lalu pelan-pelan pindahin mata (tanpa ganti titik fokus) ke atas monitor. Ada yang ajarin untuk pake gambar stereogram itu seolah-olah sebagai lensa untuk bisa melihat isi dalam box monitor. Ada juga yang suruh untuk taro jari telunjuk di antara kepala dan monitor, pasang fokus mata di jari sambil terus menerawang ke arah stereogram di layar. Semua udah gue coba, kayaknya sih titik fokus mata berhasil berubah, tapi ngga ada hasil apa-apa.

Ngga perlu gue ceritain tentang ‘kecelakaan’ nemu tehnik canggih ini, pokoknya secara ngga sengaja gue nemu alat yang bisa bekerja dengan proses di atas itu (ngebantu bikin fokus mata jadi ke titik yang jauh di belakang gambar). Buat you guys yang selalu kesulitan untuk ngeliat stereogram, berbahagialah karena hari ini elo bisa melihat dunia ajaib itu. Dan alat yang elo perlu untuk sebagai bantuan adalah alat sederhana yang biasanya udah ada di rumah siapapun: senter atau flashlight.

Here’s how you see stereograms using The Flashlight Method, broken into two parts. Note: go get your flashlight first cos you won’t understand just by reading.

Bagian Pertama – Cara Menciptakan Titik Fokus

(01) Lurusin tangan elo menyentuh monitor. Lokasi senter sebaiknya berada di jarak siku tangan elo, dengan posisinya senternya tepat lurus berada di titik pojok kiri atas kaca monitor.

(02) Nyalain lampunya, trus digerakin miring perlahan ke arah diagonal titik kanan bawah. Posisi gagang lampu tetap di kiri atas, tapi lampunya menyorot silang ke kanan bawah kaca monitor.

(03) Kalo elo ngerjainnya dengan benar, then bakalan ada TIGA SPOT CAHAYA di kaca monitor elo. Spot pertama adalah titik kecil putih-kuning menyala di kiri atas, kita sebut aja namanya S1. Spot kedua (S2) ada beberapa sentimeter di kanan bawah, berbentuk bola bundaran halus yang lebih besar dari S1 dengan warna yang sesuai dengan warna lampu senter (bisa kuning, bisa putih). Then spot ketiga (S3) mendarat di pojok kaca monitor kanan bawah, berwarna sesuai lampu senter, bentuknya bukan lagi bundar tapi udah ke oval pipih.

(04) Coba gerakin titik putih itu ke berbagai sudut monitor sampai titiknya paling terang dan tajem banget. Biasanya sih itu terjadi kalo S3 udah berada di luar monitor, mis. mendarat di atas meja dan tembok. Usahakan hanya ada S1 dan S2 pada layar kaca monitor. Nah dari dua spot itu, titik fokus yang elo akan pake dalam Flashlight Method ini adalah adalah S1, si titik putih menyala. Kalo udah terbiasa gerak-gerakin S1 + S2 keliling layar, tanpa memasukkan S3, you’re ready for the second part. Buat yang ngga ngerti, gue udah siapin video tutorial bagian ini di Youtube.

Bagian Kedua – Cara Menggunakan Titik Fokus

(05) Buka stereogram HS yang gue buat tempo hari, cos ini adalah gambar yang paling gampang untuk latihan pertama kali.

(06) Munculin titik S1 dan S2 seperti di langkah ke-4 di atas, berada di dalam gambar stereogram, kira-kira di area tengah tepi atas. Biasanya ada dua posisi favorit untuk ini: S3 menyorot silang ke bawah mendarat di meja atau lantai, atau S3 menyorot silang ke atas mendarat di tembok.

(07) Pusatin titik mata elo ke S1 itu, lupakan tentang S2 yang ngga ada gunanya. Pastiin elo bernafas dengan santai teratur supaya tangan yang megang senter itu ngga bergerak. Posisi kepala dan mata dibuat normal aja, berada di jarak gagang senter, ngga perlu sampe dimiringin, micingin mata, jidat berkerut, atau yang aneh-aneh lainnya. Kuncinya adalah RILEKS dan SANTAI. Pokoknya kalo mata elo terasa pegel dan sakit, then elo ada yang salah ngerjainnya. Coba mundurin tempat duduk dan ulang prosedurnya lagi.

(08) Terus ngeliat ke fokus S1, ngga perlu dengan sengaja berusaha ngelirik ke titik lain di stereogram karena dengan toh jangkauan mata periferal elo sudah bisa melihat gambar stereogram-nya dengan full (dan sedikit out of focus). Setelah beberapa detik (atau mungkin 1-2 menit untuk first timer) tiba-tiba elo bakalan ngerasa ada SEBUAH GERAKAN atau PERGESERAN di area tengah stereogram. Ketika ini terjadi, jangan gerakin atau pindahin fokus mata elo, tetep taro di titik putih itu selama sekitar lima detik lagi.

(09) Nah, dalam waktu lima detik itulah mata elo dengan sendirinya akan ngelakuin kalibrasi auto focus yang aneh: awalnya mata elo bisa menangkap perbedaan jarak di beberapa bagian stereogram, trus elo mulai melihat ada bentuk tonjolan yang samar-samar, dan selang satu dua detik kemudian mata elo merekam sebuah bentuk dimensi ruang yang benar-benar berbeda. Biasanya kalo baru pertama kali, elo bakalan kaget banget sampe akhirnya jadi kehilangan fokus titik S1. Ga usah kesel, ulang aja lagi prosedurnya.

(10) Stelah bisa munculin dimensi ruang atau bentuk tonjolan samar-samar, coba gerakin mata elo seolah-olah menyapu ke area tengah stereogram, TANPA mengubah jarak mata yang masih bisa kembali melirik S1 dengan ultra fokus, lalu sapu ke area kiri, kanan, dan bawah. Kerjain dengan sabar selama lima detik, then elo bisa ngeliat dinosaurus (Brontosaurus) besar berkaki gendut pendek, dengan leher dan ekor panjang.

That’s it, welcome your first hidden 3D image. Ada banyak cara untuk mempertajam gambar itu, salah satunya adalah dengan memperhatikan (atau membandingkan?) dimensi jarak antara tepi garis badan dinosaurus dengan gambar yang ada di belakangnya. Kalo dikerjain begitu, elo bakal ngeliat dia tambah menonjol terpisah keluar dari dinding.

Awesome, right?

Setelah bisa membongkar stereogram itu, silakan coba dengan stereogram lainnya yang tersebar di internet. Sepanjang pengalaman, ada banyak yang gampang, tapi ada juga yang susah, bahkan ngga bisa gue liat sama sekali bentuk 3D-nya. Berikut gue kasih some of my best favorite stereogram karena penampilan bentuknyanya yang super ajaib. Gue susun berdasarkan yang paling mudah ke paling susah.

Pipe and Ring. Simpel aja sih, but bentuknya enak dilihat.
Paper Clip. Again, barang yang sederhana, canggih karena besar and warna-warni.
3D. Tulisan 3D yang so cool. Mulai agak berat, tapi ini bisa dibilang persiapan menuju gambar berikutnya.
3D Chick. Bakalan berasa berat, butuh waktu lama. Sabar aja, cos gambarnya totally rocks!
Hollow. Ini adalah yang paling berat, tapi paling awesome juga. Lebih sabar aja lagi, lebih sabar, lebih sabar!

Gambar yang terakhir yang terasa sangat sulit karena pola tiga dimensinya berbeda dengan pola-pola yang lain. Jadi stereogram ada dua jenis efek dimensi, TIMBUL KE LUAR dan MASUK KE DALAM. Hollow adalah jenis yang kedua. Mata elo perlu waktu lebih banyak untuk menangkap pola yang ini, tapi begitu muncul, elo bakalan hepi setengah mati.

So there you go, The Flashlight Method. Semenjak ngga sengaja ciptain metode ini, gue udah coba google keliling web untuk apakah ada yang bikin the same one and ngga nemu satu pun. So dengan ini, I humbly claim that this is my original practical ‘invention’ on seeing stereogram. Hopefully it does help you a lot to see beyond the matrix.

Have fun working with other images. Let me know if you still find difficulties with the Flashlight Method, atau malah berhasil modifikasi tehniknya itu cos sampe skarang gue masih belum bisa 100% tembus semua stereogram yang ada. Dan anehnya lagi, tetep gue ga bisa nembus kalo ngga pake bantuan senter, ahahaha, rese dah!