Tempo hari saya menyebutkan bagaimana membuyarkan konsentrasi seseorang akan membuatnya lebih mampu mengamati banyak hal secara sekaligus bersamaan. Anda mungkin bingung apa gunanya kondisi tersebut. Luar biasanya banyaknya, tapi saya beritahu satu yang saya yakin Anda sangat ingin kuasai: ngehit. 😉

Jika Anda belum tahu apa yang dimaksud dengan ‘ngehit’, itu adalah sebuah slang yang kami ciptakan di Hitman System untuk aktifitas melakukan interaksi sosial dengan orang yang tidak dikenal, secara spesifiknya kepada lawan jenis yang disukai. Saya tidak akan menjelaskan lebih jauh lagi mengenai konsep dasar dan fungsi ngehit tersebut karena sudah bisa Anda baca sendiri di sana.

Melainkan, yang saya bahas adalah mengapa sebagian besar orang merasa begitu sulit untuk melakukan aktifitas tersebut. Pada prakteknya, ngehit adalah sebuah proses pembelajaran yang cukup kompleks. Anda dihanyutkan oleh seribu satu macam emosi yang malang-melintang di dalam pikiran Anda, sehingga kedua kaki terasa begitu berat untuk melangkah dan bibir lidah terkunci dengan rapat. Bahkan tidak jarang yang bereaksi dengan keringat dingin, pusing atau mual, dan terganggunya fungsi koordinasi tubuh.

Salah satu alasan terbesar adalah karena Anda terlalu berkonsentrasi melakukannya (apalagi jika ditambah dengan OMS!). Kegiatan tersebut memompa terlalu banyak adrenalin ke dalam tubuh sehingga Anda mengalami apa yang disebut sebagai tunnel vision. Secara umum, tunnel vision adalah hilangnya area pandangan yang membuat mata Anda terfokus seperti diselimuti lorong panjang. Gambaran sederhananya adalah seperti membidik sesuatu lewat teropong.

Semakin lama terkonsentrasi dalam kondisi seperti itu, semakin Anda terjerat dan sulit untuk melakukan eksekusi. Saya sudah merumuskan satu obat penawar ampuh untuk mengatasinya, bernama eLEV8, yang hanya diajarkan dalam workshop saja, namun saya akan memberi tips lainnya kepada Anda pembaca setia Unlocked.

Russel Poldrack, seorang peneliti yang menulis tentang multi-tasking di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences Sekelompok partisipan diminta mempelajari sesuatu dalam dua kondisi berbeda: kondisi kesunyian yang memungkinkan konsentrasi penuh dan kondisi dengan bunyi-bunyian distraksi seperti bel.

“The brain’s hippocampus — a sea-horse-shaped structure that plays critical roles in processing, storing and recalling information — is necessary for declarative memory. For the task learned without distraction, the hippocampus was involved. However, for the task learned with the distraction of the bell beeps, the hippocampus was not involved; but the striatum was, which is the brain system that underlies our ability to learn new skills. The striatum is the brain system damaged in patients with Parkinson disease.. trouble learning new motor skills but do not have trouble remembering the past. We have shown that multi-tasking makes it more likely you will rely on the striatum to learn.”

Aktifitas belajar yang disertai distraksi (atau pemecahan konsentrasi) akan membuat Anda memaknai pembelajaran tersebut lewat sensor tubuh. Istilah lainnya, apapun yang Anda lakukan itu akan diserap dan diinstall oleh tubuh Anda sehingga Anda tidak perlu terlalu banyak berpikir.

Dalam interaksi sosial, Anda membutuhkan distraksi seperti itu agar Anda tidak sibuk sendiri berada di dalam kepala. Anda perlu mengandalkan striatum untuk membantu proses pembelajaran dalam situasi ngehit. Semakin banyak Anda mengadaptasikan tubuh Anda pada tekanan dan dinamika sosial seperti itu, semakin Anda menjadi santai dan terhindar dari fenomena tunnel vision di atas.

Seperti yang dijelaskan dalam publikasi tersebut, multi-tasking akan menciptakan distraksi-distraksi yang berguna itu. Dalam situasi ngehit, Anda dapat melakukannya dengan bersenandung lagu favorit atau berhitung satu hingga seribu di dalam hati. Tapi ingat, tips ini akan memberikan efek sebaliknya jika Anda memang masih baru pertama kali belajar ngehit yang membutuhkan konsentrasi penuh.

“Just don’t multi-task while you are trying to learn something new that you hope to remember. Listening to music can energize people and increase alertness. Listening to music while performing certain tasks, such as exercising, can be helpful. But tasks that distract you while you try to learn something new are likely to adversely affect your learning.”

Salam revolusi cinta,

      Lex dePraxis

Solusi Romansa #1 di Indonesia