HSEW V – Report

Menjelang setiap workshop, kami selalu kesulitan untuk menentukan siapa saja applicant yang akan kami pilih. Karena selain jumlahnya yang tidak sedikit, kami juga perlu mempertimbangkan faktor alasan yang mereka tulis dalam aplikasi.
Kami ingin memastikan bahwa yang kami pilih adalah benar-benar pria-pria yang membutuhkan workshop.

pria yang benar-benar ingin belajar dan berubah.

Bukannya hanya iseng atau malah ingin mengisi kegiatan akhir pekan.

Pada workshop yang diadakan 17-18 Juni, Sabtu-Minggu kemarin ini tidak seperti biasanya di mana kami hanya memilih 4 pria saja, tapi kami sengaja memberikan 1 kursi kesempatan lagi.

Pilihan kami jatuh pada Beam, Flix, Dean, Jimz dan Tom. 5 pria yang sangat berbeda, bukan saja dari segi karakter tapi juga dari segi usia dan latar belakang.

Ini adalah awal dari tantangan yang menyenangkan.

Sabtu 17 Juni
Setengah jam menjelang pertemuan workshop, Jimz, 25 tahun, salah seorang peserta mengirimkan SMS tidak sabar kepada kami,

“Hitman, jadi kan workshopnya? Saya sudah di lokasi.”

Antusias sekali!

Sekitar pukul empat sore lewat, berkumpullah 5 orang pria dengan wajah yang tegang tapi antusias, siap melahap semua ilmu yang akan kami bagikan.

Tell Your Stories adalah salah satu sesi awal dimana setiap peserta bercerita mengenai kegagalan dan kelemahan mereka masing-masing. Mereka bergantian membeberkan panjang lebar bagimana mereka selama ini selalu menjadi bulan-bulanan kisah kejam dunia romance.

Coba simak berikut ini.

Tom, seorang pria mapan berusia 35 tahun bercerita bagaimana sebenarnya ia memiliki cukup banyak teman wanita namun ketika ia ingin masuk ke dalam area romance, semua wanita yang ia inginkan berpaling darinya dan hanya tersisa wanita-wanita yang tidak ia inginkan.

Lain lagi dengan Dean, 27 tahun, yang selama ini mencoba mencari wanita di tempat clubbing namun tidak pernah berhasil. wanita-wanita di sana hanya memanfaatkannya untuk minuman gratis, lalu pergi meninggalkannya setelah pitcher minuman habis.

Dan Beam, 40 tahun, mengeluh karena selain dia selalu gagal membuka hubungan dengan wanita, dia juga harus menghadapi teman-temannya yang tidak supportif dan sangat kompetitif. Saling makan memakan teman bagaikan sekumpulan serigala kelaparan.

Flix, 23 tahun, baru saja mengalami penolakan yang menyakitkan, yakni alasan klasik “gue cuma nganggep loe temen aja.” Kini ia bergabung di Hitman System untuk menebus penolakan itu dan mencari cara untuk memastikan agar hal itu terjadi lagi.

Semua peserta dan juga instruktur saling mengakui kelemahan dan kegagalan masing-masing. Membuka pintu untuk perbaikan. Salah satu kunci utama untuk memperbaiki segala sesuatu adalah dengan mengetahui di mana letak kesalahan dan kegagalan. Karena itu kami salut dengan kejujuran mereka semua.

Saya masih ingat bagaimana Tom terbengong shock ketika saya, Lex dan Jet bergantian membongkar dan mempreteli konsep dan paradigma mereka tentang wanita dan dunia romance yang salah dan selama ini telah membelenggu mereka.

Flix terlihat sibuk sekali mencatat, tidak ingin kehilangan satu katapun ketika Jet membeberkan bahwa rasa takut penolakan adalah ilusi.

Dari semua workshop yang telah kami adakan selama ini, kelima peserta kemarin adalah kelompok yang paling gemar bertanya.

Kami menyukainya!

Tanpa bertanya Anda akan tersesat di jalan. Cara paling efektif untuk mempelajari sesuatu bukanlah dengan membaca sekumpulan teori, melainkan dengan bertanya.

Bertanya kepada orang yang tepat.

Ketika Anda ingin mempelajari sesuatu, mungkin belajar cara mengemudi mobil, cara bermain gitar atau yang lainnya, cara mana yang paling efektif: (a) Anda membaca buku tentang hal itu atau (b) Anda bertanya pada teman Anda yang sudah jago atau (c) mengambil kursus privat kepada guru-guru professional yang sudah berpengalaman?

Dalam hal ini, saya, Lex dan Jet, berperan sebagai sahabat dan guru yang sudah berpengalaman. Pengalaman dengan rasa sakit hati, dengan kegagalan, dengan penolakan, dan juga pengalaman dengan kesuksesan.

Berkat pengalaman yang kami miliki tersebut kami dapat memberikan jawaban yang tepat dan aplikatif.

Jimz menyadari hal ini. Dia mengaku bahwa meskipun sebenarnya saat ini ia telah memiliki beberapa gebetan tapi sama sekali tidak mengerti tentang wanita dan dunia romance. Ia ingin belajar semuanya tentang itu. Ia ingin benar-benar memahami dunia itu luar dalam.

Ia ingin melakukan segala sesuatunya atas dasar pengertian yang solid, bukan sekedar strategi-strategi semu yang dipakai juga oleh pria-pria lossy di luar sana. Karena itu dia bergabung di Hitman System Exclusive Workshop. Dan kami mengatakan bahwa keputusannya sangat tepat.

Minggu, 18 Juni
Hari itu, pukul 17.00, coffee shop yang dipakai untuk workshop hari kedua praktis dikuasai oleh Hitman System. Karena selain 3 orang intruktur dan 5 orang peserta, kami juga mengajak 3 wanita untuk sesi fashion consultant. Setelah itu masih ditambah lagi oleh Hitman Sytem Crew beserta wanita mereka masing-masing satu jam kemudian.

Paling tidak ada 20 orang dalam lingkaran kami memenuhi pojokan coffee shop itu!

Kalau Anda berpikir dengan begitu banyak orang maka workshop menjadi tidak fokus maka Anda harus merubah cara pikir Anda.

Hitman System adalah sebuah fenomena sosial yang membagikan teknik-teknik bersosialisasi yang maksimal.

Salah satu ciri pria glossy yang menarik perhatian wanita adalah: glossy guys have lots and lots of fun friends.

Itu adalah salah satu pengalaman utama yang kami bagikan kepada para peserta. Dan memberi tahu mereka bahwa hal ini yang seharusnya mereka sering lakukan.

Bagaimana serunya hangout bersama banyak teman dan wanita-wanita. Bagaimana rasanya menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar.

Kami bisa merasakan tatapan iri dari pria-pria yang melihat gerombolan kami, dan tentu saja tatapan ngarep dari wanita-wanita yang sedang mojok dengan pacarnya. Saya yakin wanita-wanita itu ingin bergabung dengan kami namun apa daya mereka terpaksa mojok berdua saja dengan prianya.

Saya, Lex dan Jet mencoba menggali potensi masing-masing peserta. Mengubah kepribadian mereka yang sudah ada menjadi lebih maksimal. Memakai hobi mereka sebagai sarana untuk menunjukkan keunikkan pribadi mereka masing-masing sebagai pria glossy.

Dan tentu saja semua teknik yang mereka butuhkan untuk membuka hubungan dengan wanita dan menjadi pria glossy yang menarik di mata wanita-wanita. Mulai dari body language, fashion dan cara berkomunikasi, semua hal itu diserap habis oleh para peserta dengan mata berbinar.

Ketika tiba saatnya untuk praktek lapangan yang ke-2, meskipun agak sedikit ragu karena ilusi-ilusi yang mereka yang lama masih tertinggal, namun mereka tampak semangat dan siap mempraktekkan semua yang telah kami bagikan.

Para peserta dibagi menjadi 3 grup. Masing-masing didampingi oleh satu orang instruktur dan satu crew. Saya bertugas mendampingi Dean dan Beam, ditemani oleh Ice, salah satu peserta workshop yang telah menjadi Hitman System Crew.

Saya salut melihat usaha Dean yang mengaku masih memiliki ilusi sangat besar dan menghambat namun terus mencoba dan menembus semua batasan dalam dirinya.

Kemarin, Dean telah berhasil membuka percakapan dengan 2 wanita super cantik dan seksi, tipe wanita yang selama ini hanya bisa dipandanginya dari jauh saja.

Luar biasa!

Namun sebaliknya, Beam mengeluh gagal karena wanita-wanita tidak memberikan respon seperti yang diinginkannya. Namun ketika saya mengingatkan bahwa tidak ada yang namanya gagal dalam Hitman System, yang ada hanyalah proses belajar, Beam pun kembali
bersemangat.

Saat kami berkumpul di restoran untuk celebration dinner untuk para peserta, semua peserta langsung berdiskusi mengenai pengalaman mereka tadi dan bertanya kepada para instruktur dan crew mengenai performa mereka.

Flix bercerita dengan seru bagaimana dia berhasil membuka percakapan dengan 2 wanita menarik tapi ternyata salah satunya masih ABG kelas 1 SMA.

Jimz berhasil membuka percakapan dengan 2 wanita menarik yang sedang nongkrong di coffee shop dan untuk pertama kalinya melihat langsung praktek variasi MDB oleh Lex.

Dan Tom yang mengaku sangat kesulitan menembus semua ilusi lamanya sehingga ia hanya berhasil membuka percakapan dengan 1 wanita saja.

Para peserta, instruktur dan crew berbaur menjadi satu dalam diskusi yang seru dan menyenangkan.

Saya sangat menikmati suasana seperti ini di setiap workshop.

Seusai dinner, kami masih belum bisa membubarkan workshop karena kami masih harus mengajarkan beberapa trik-trik magic dan MDB yang dapat mereka pakai kapan saja untuk menarik perhatian wanita-wanita.

Jet memukau mereka semua ketika ia memperlihatkan keahlian magicnya dengan kartu. Dan tentu saja semua itu juga langsung dibeberkan dan diajarkan kepada para peserta. Kalau Anda berpikir bahwa trick yang diajarkan hanyalah trick magic kelas badut dan anak-anak, maka Anda harus melihatnya sendiri.

Jet adalah seorang pesulap dengan jam terbang yang tinggi yang hanya mempelajari tricks dengan efek yang memukau dan jarang Anda lihat. Dan itu yang dibagikannya. Jet juga membagikan bagaimana caranya memasukkan unsur sentuhan dan romance dalam tricks tersebut.

Sebelum workshop ditutup, saya bertanya apakah uang yang telah dibayarkan para peserta untuk mengikuti workshop ini sesuai dengan isi dan hasilnya.

Jimz berkomentar, “Gue pernah ikutan seminar seharga Rp. 800.000 untuk satu hari, tapi ternyata isinya bisa gue baca semua di buku tanpa ikutan seminar itu,” bahwa Hitman System Exclusive Workshop tidak semahal seminar-seminar tersebut, selain materinya tidak bisa lain ditemukan di buku manapun.

Kira-kira pukul 22:00, workshop bulan Juni yang sensasional itu secara resmi ditutup. Semua peserta pulang dengan harapan dan semangat baru sementara saya, Lex dan Jet pulang dengan rasa puas karena telah membantu sesama sahabat pria menjadi pria yang lebih baik dan berkualitas.

Sekalipun lelah, kami masih bisa tersenyum seolah sudah melihat bayangan tantangan dan petualangan berikutnya di Hitman System Exclusive Workshop bulan depan.

Pastikan Anda ada di sana!


2 Responses to HSEW V – Report

Leave a Reply to jual rumah Cancel reply