Pertama, biarkan gue menghela nafas panjang. Sudah lama gue gak ngeblog dan bercerita di sini, karena kesibukan kantor dan juga kesibukan mempersiapkan HSMS 2009: Revolusi Romansa. Terus terang, event ini memang sudah gue sudah tunggu-tunggu. Karena pas HSMS gue bisa ketemu dengan pria-pria yang siap bertransformasi, pria-pria senasib dan seperjuangan seperti gue dulu.
Tapi gue gak janji kita pasti bertemu, karena menurut laporan HS Crew jumlah pendaftar terus bertambah bahkan untuk seminar yang baru akan diadakan lebih dari 1 bulan lagi. Ada juga yang minta kami untuk mengadakan di kota lain di mana mereka berada. So, will I see you there ? Ooppss sorry, hope we’ll see you there!
Kedua, di dalam setiap halaman website www.hitmansystem.com disediakan pingbox untuk bertanya tentang info ataupun hal yang kurang dimengerti kepada HS Crew yang sedang online. If you want to ask something, please ask politely. They’ll try their best to help you guys. So please give them some respect.
Okay, sekarang kita masuk ke sebuah cerita dimana kemampuan berimajinasi dan mengingat lo akan diuji. Ini adalah kejadian nyata yang gue alami beberapa waktu yang lalu.
So, ini berawal waktu gue terlibat dengan satu project besar di kantor. Project itu mengharuskan gue untuk ikut turun ke lapangan di mana tugas gue adalah bertemu dengan manajer-manajer perusahaan besar untuk menginterview mereka. Tentunya gue ditemani sama staff yang sudah familiar dengan tugas lapangan dan urusan interview. Jadi gue dengan staff lapangan tersebut harus memiliki kerja sama yang baik.
Tugas pertama gue adalah di sebuah perusahaan maskapai penerbangan. Sebelumnya gue harus bertemu dengan staff interview yang berpasangan dengan gue hari itu. “M” sebut saja begitu (kaya dikoran aja gue). “M” adalah seorang wanita berperawakan kecil, imut, berkulit putih rada coklat dikit, berwajah lugu, memiliki senyum yang manis, dan gampang bergaul. Nah sambil menunggu kedatangan klien, gue ngobrol dengan “M”. Seperti biasa lah, ngobrol ngalor ngidul en ketawa-ketiwi. Dia kasih tau gue kalau ternyata di kalangan orang lapangan, gue memiliki sebutan tersendiri. Gue pun baru tahu karena gue gak terlalu dekat sama anak-anak lapangan.
Lalu, datanglah si klien. Dan kita mengerjakan tugas dengan lancar, karena sebelumnya kita sudah ngobrol dan gak perlu waktu lama lagi buat berkolaborasi. Setelah tugas gue selesai, gue keluar dan mau makan siang karena udah jam 12 siang. Apalagi gue jarang sarapan (yah seperti yang dijelaskan Kis mengenai Kei’s Glossy Crib), karena punya penyakit sulit bangun pagi (penyakit yang benar-benar membuat gue hampir selalu telat ke kantor)!
Sebagai pria gentleman (ciee..) of course gue nawarin dong,
Gue: “Eh gue mau makan, ikut gak?”
M: “Di mana? Abis ini gue ada appointment lagi..”
Gue: “Oh ya udah kita makan yang deket-deket aja.”
Then pas makan seperti biasa lagi. Ngobrol, ketawa ketiwi, then gue balik ke kantor sementara dia lanjut ke tujuannya.
That’s it.
Tapi ternyata beberapa hari ke depan gue masih harus turun ke lapangan dan kebetulan gue berpasangan dengan “M” lagi. Tidak ada kejadian yang berarti, cuma kita emang terkadang SMS-an untuk urusan kerjaan.
Suatu hari pas gue ada tugas untuk menginterview salah satu perusahaan pemerintah, ternyata gue bertemu dengan “M” lagi. Ketika interview mau selesai. Terjadilah gempa yang berpusat di Tasik beberapa waktu yang lalu itu. Waktu itu gue sedang berada di lantai 11 (dan gue SENANG! Karena dari dulu gue mau nyobain gitu ada di gedung yang bergoyang. Setidaknya bisa memompa adrenalin gue). Dan benar, di lantai 11 itu rasanya cukup bergoyang. Sehingga semua orang di gedung itu panik dan berusaha turun secepatnya melalui tangga darurat. Sedangkan gue senyum-senyum sendiri karena akhirnya gue bisa ngerasain itu.
Oopppss.. pasti ada yang bertanya “Gimana si M?”, dia shock, gemetaran gitu. Gue sebagai seorang gentleman, akhirnya bantuin dia ngebawain beberapa barang tugasnya dan harus megangin tangannya karena dia gemetaran habis. Sampai di bawah, M masih gemetaran dan pucat pasi. Ternyata belum makan katanya. So, gue ajak ke mall terdekat supaya dia bisa makan. Nah setelah makan, dia nawarin buat nonton. Katanya dia ada janji mo nonton sama temannya tapi ternyata gak jadi.
Pas sampai di mall, kita langsung ngecek ke bioskop dan ternyata jadwal sore itu ditutup karena gempa. Bioskop baru dibuka di jadwal berikutnya. So, niat gue berikutnya adalah makan sekaligus nongkrong di kafe. Toh kantor juga udah dibubarin gara-gara gempa. Abis makan, gue bayarin semuanya karena harganya juga gak seberapa sih. Terus “M” bilang, “Eh, ntar gue yang bayarin nonton aja..”,”Oh ya udah..” cuma itu yang terlontar dari mulut gue. Waktu itu gue emang lagi pengen nonton Hang Over.
Setelah selesai, gue pulang naik motor dan “M” pulang naik taksi.
Dan gue pikir ceritanya selesai sampai di sini! (seharusnya..)
Tapi ternyata masih terus berlanjut. Ada beberapa kejadian lagi, seperti misalnya: waktu appointmentnya salah jadwal, dia minta gue ngelaporin ke atasannya di kantor. Jadi gue datengin atasannya dan kasitau, “Mas, dicariin M katanya appointmentnya salah..” lalu ada juga berbagai cerita lainnya, seperti: “atasannya ternyata ngarep sama dia”, atau, “ atasannya maksa nganterin dia pulang”, dll.
Kalo dari sisi gue, semua terlihat santai-santai aja dan biasa-biasa aja. Sampai seorang temannya bernama “C” mendatangi gue dan bertanya:
C: “Sins, lo gimana sama temen gue?”
Gue: “Hah, maksud lo?” (dengan muka beneran gak ngerti.. sumpah!)
C: “Yah lo sama temen gue..”
Gue: “Yah… biasa aja sih. Gue ngangep dia temen koq. Emang kenapa?”
C: “Lo kan suka sama dia?”
Gue: “HAH!!!@_@ ?_?” (kaget bengong dan merasa aneh!)
C: “Lo kan ajak dia makan bareng!”
Gue: “Gue cuma nawarin kale, dia ikut atau gak ikut gue pasti tetep makan! Spesialnya di mana?”
C: “Hmm.. lo mainin sulap untuk dia kan!”
Gue: “Gue juga maen sulap untuk temen temen gue yang cowok. Bahkan buat klien yang gue ketemuin. Emank berarti apa?”
C: “Lo foto bareng dia kan!”
Gue: “Gue foto bareng sama banyak orang kale! Bahkan orang yang baru gue kenal 5 menit!”
C: “Lo pegang tangan dia kan!”
Gue: “Buset dah.. gue pegang tangan dia pas gempa tempo hari, dia sudah pucat dan gemetaran. So what should I do, except trying to make her calm and feel safe?”
C: “Hmmm.. lo bukan lagi ngejer dia?”
Gue: “Kaga lah. Gue cuma anggap dia temen doank..” @_@
C: “Ya udah. Kalau lo gak anggap dia lebih, lo agak jauhin dia lah.. ntar si “M” ngerasa lo lagi PDKT ama dia. Selama gue temenan ama dia, dia gak pernah GR-an baru kali ini doank nih..”
Gue: “Hah! Ini sikap gue udah biasa banget ama dia. Gak ada special-specialnya sama sekali..”
C: “Yah tapi tiap orang feel nya beda..”
Gue: “Itu terjadi karena dia mau gue suka sama dia. Makanya dia berimajinasi sendiri..”
C: “Yah, mungkin juga. Tapi gimana ya..”
Gue: “Iya.. iya. Ntar gue cuekin dah..”
Then after that, kedua wanita ini ternyata jadi berantem. Si “M” merasa “C” mau PDKT ke gue, sedangkan si “C” bilang cuma mau clear-in keadaan yang sebenarnya. Dan bla bla bla bla.. Gue gak tau lagi selanjutnya karena gue totally nyuekin si “M”.
Sudah cukup lama sejak kejadian itu, beberapa kali si “M” masih nyoba buat sms gue dengan alasan salah sms lah, dll. Kebetulan gue ketemu lagi sama si “C”, dan setelah ngobrol agak lama, baru terkuak 1 hal yang benar-benar membuat gue bergidik ngeri atas imajinasi cewek-cewek ini.
C: “Sekarang anak kantor taunya lo itu lagi PDKT sama si “M”, dan lo bersikap kaya gini karena lo gugup or salting.”
Gue: “HAH!!!!!” (ini beneran kekagetan yang beneran gak terduga sampe-sampe gue jatoh dari kursi.. haha gak segitunya sih, lagi lebay aja..)
C: “Anak-anak kantor juga bilang waktu itu lo marahin atasannya si “M” buat ngebela dia.” @_@
Gue: “Gue gak marahin dia. Ngapain juga gue marahin orang lain dengan alasan gak penting demi membela cewek yang smsnya aja gak gue bales.”
C: “Belum lagi anak lapangan taunya si “T” (teman cewek yang deket sama gue di kantor) suka sama lo. Dan dia jeles sama “M”.”
Gue: “WHAT!”
Yah gue speechless ama imajinasi mengerikan cewe ini tentang gue. Sampai hari ini gossip-gossip gak jelas itu tetap beredar tapi gue gak gitu peduli sih. Tapi yang jelas melihat dari cerita di atas, rasanya lucu juga. Kalau dulu jaman-jamannya lossy gue dan temen-temen gue yang ribut dan ngegosipin cewek-cewek yang bahkan gak nyadar kalau gue ada, tapi justru sekarang malah berbalik. This is quite fun, actually.
So pernahkah you guys mengalami kejadian semacam ini?
Sering digosipin,
Sins Aeschylus