Fashion and Me

Soal fashion sempet selama beberapa lama menjadi bahan diskusi yang seru antara para instruktur Hitman System. Kita mencoba breakdown kenapa banyak cowok yang clueless and gak aware sama pentingnya fashion padahal itu bisa cukup mempengaruhi keberhasilan mereka dalam urusan ngedeketin cewek. Kalo gak super tajir en fashionable or gay, rasanya jarang banget ada cowok yang beneran ngerti soal fashion.

Paling tidak ada 2 faktor penyebab ketidakpedulian cowok terhadap fashion yang udah kita breakdown;

(1) Keluarga yang tidak fashionable. At least dari pengalaman gue sendiri, bonyok gue gak pernah terlalu peduli soal fashion, bokap gue justru malah lebih suka pake baju yang udah tua en belel, alesannya: nyaman dipakenya. En dari kecil sampe gue remaja, urusan beli baju selalu nyokap yang urus. Gue gak gitu peduli apa yang dibeli nyokap, cuma tinggal pake aja. Di satu sisi bagus seh, gue jadi gak terlalu pusingin penampilan dan juga gak ngejudge orang dari penampilan. Tapi di sisi laen, gue yang dulu cupu abis.

Continue reading


Konsultasi Pre-Workshop

So tadi siang gue kebagian tugas nelponin beberapa calon peserta workshop untuk konfirmasi keikutsertaan mereka. Dari semua yang gue telpon, ada satu calon peserta yang antusias banget. “Pasti man! Gue pasti dateng! Gue dah nabung 2 bulan cuma buat ikut HSEW! Gue juga dah ajak temen gue. Kita berdua pasti ikut!”

Damn, it’s nice to hear that kind of enthusiasm.

Terus beberapa jam kemudian pas gue lagi enjoy nyantai di hari Minggu sore, eh dia telpon gue. “Bro, loe ada waktu sebentar gak? Gue butuh masukkan dari loe neh.” Gue bilang, “Oke. Shoot.”

Dan dia cerita panjang lebar bagaimana dia udah baca semua artikel di website Hitman System dan bagaimana dia udah coba praktekkin apa yang dia dapet dari artikel-artikel tersebut. Dia bilang hasilnya CANGGIH LUAR BIASA di luar dugaan. Gara-gara dia mulai mempraktekkan J2 dan tango, cewek-cewek di lingkungannya yang dulu biasanya bersikap biasa-biasa aja atau yang sama sekali gak pernah negur, sekarang malah jadi ngebet. Sms duluan. Ngajak jalan duluan, dsb. Menurut pengakuannya, sekarang ini dia udah punya beberapa cewek-cewek yang nempel dan bisa diajak jalan kapan aja dia mao, malah beberapa ngundang dia untuk maen ke rumah mereka.

Continue reading


Voila!

So here’s my first posting.

Kira-kira 2 minggu lalu, cewek gue ngasih tau soal CCF Printemps. Jadi Pusat Kebudayaan Prancis ngadain banyak event-event arts & culture selama beberapa minggu ke depan, dari pameran fotografi, pagelaran musik, dance, sampe drama dan sebagainya. Cewek gue minta ditemenin ke beberapa event tersebut dan since gue juga dari dulu sebenernya rada pengen tau juga seh soal ginian, so gue keliling Jakarta deh.

Hari Jumat (18/05/07), kita ke kedutaan Belanda: Erasmus Huis di Kuningan buat liat pameran Loesje. Jadi Loesje ini komunitas yang dibentuk sekitar taon 80an oleh segerombolan aktivis yang pengen menggunakan kekuatan KATA-KATA dan HUMOR untuk menyebarkan pesan-pesan sosial, perdamaian dan lingkungan. Yah mirip-mirip Joger atau Dagadu lah, cuma bule punya en sedikit lebih meaningful aja. Selain konsepnya yang emang solid en keren banget, pamerannya sendiri gak terlalu impresif.

Continue reading


HSEW V – Report

Menjelang setiap workshop, kami selalu kesulitan untuk menentukan siapa saja applicant yang akan kami pilih. Karena selain jumlahnya yang tidak sedikit, kami juga perlu mempertimbangkan faktor alasan yang mereka tulis dalam aplikasi.
Kami ingin memastikan bahwa yang kami pilih adalah benar-benar pria-pria yang membutuhkan workshop.

pria yang benar-benar ingin belajar dan berubah.

Bukannya hanya iseng atau malah ingin mengisi kegiatan akhir pekan.

Pada workshop yang diadakan 17-18 Juni, Sabtu-Minggu kemarin ini tidak seperti biasanya di mana kami hanya memilih 4 pria saja, tapi kami sengaja memberikan 1 kursi kesempatan lagi.

Pilihan kami jatuh pada Beam, Flix, Dean, Jimz dan Tom. 5 pria yang sangat berbeda, bukan saja dari segi karakter tapi juga dari segi usia dan latar belakang.

Ini adalah awal dari tantangan yang menyenangkan. Continue reading


Report Workshop untuk Wanita

Email kali ini berisi kabar baik dan kabar buruk. Biasanya orang akan mulai dengan kabar yang jelek terlebih dahulu supaya membuat kabar yang baik terdengar melegakan dan menutupi kekhawatiran akan kabar yang buruk.

Tapi saya akan mulai dengan sebaliknya.

Workshop khusus wanita yang diadakan hari Sabtu 6 Mei 2006 kemarin sangat exciting and refreshing as well. Pertama karena terasa seolah kembali mundur lebih dari setahun yang lalu, ketika kami pertama kali memberikan pelatihan seperti ini. Saat itu nama Hitman System belum terpikirkan sama sekali, dan kami masih baru mencoba-coba mengajar pria bagaimana caranya agar menjadi bernilai tinggi dan berhasil dalam rantai romance.

Sama seperti itu, hari Sabtu kemarin, kami membagikan materi untuk wanita yang masih SANGAT PANAS karena memang baru satu dua bulan belakangan ini diformulasikan secara detil.

Kedua, karena kali ini kami berhadapan dengan wanita yang memiliki cara berpikir dan latar belakang yang berbeda dengan pria. Mereka harus didekati dengan cara mengajar yang sangat pelan dan awas. Berbeda dengan workshop pria yang penuh sensasi, dalam workshop wanita kami perlu terus-menerus mengulang dan mengelilingi topik yang sudah dibicarakan setiap masuk ke topik baru lainnya untuk memastikan mereka tidak terpeleset dan mendapat message yang salah. Continue reading


HSEW I – Reportase Hari Pertama

Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Tepat pukul 18.00 para instruktur sudah bersiap untuk Hitman System Workshop di meja nomor 23, Pasta Matrix Cafe. Mereka memang sudah menduga akan mendapatkan banyak kejutan, tapi tidak satupun terpikir akan sebuah insiden kecil yang terjadi tadi malam.

Insiden kecil yang sangat kurang ajar.

Tapi itu kami ceritakan nanti saja setelah workshop ini selesai, karena kami tidak ingin merusak keindahan hari pertama ini.

Sama seperti semua workshop pribadi yang biasa dilakukan sebelumnya, para instruktur langsung membuka pilar utama dari Hitman System:

Games. Permainan.

Manusia adalah satu-satunya makhluk cerdas di alam semesta ini yang tidak pernah berhenti bermain dan bermain seumur hidupnya.

Kecerdasan kita juga memungkinkan untuk terus mengubah cara permainan, bahkan menciptakan permainan baru. Continue reading