Bukti-Bukti Yang Menyulitkan

bukti menyulitkan hidup

Jika Anda seperti orang pada umumnya, Anda pasti sering mengalami dugaan positif dan negatif, kecemasan, atau kecurigaan yang selang beberapa waktu kemudian ternyata terbukti benar. Kadang berupa firasat, kadang berupa kabar burung, kadang juga berupa hasil analisa pribadi. Saya punya kejutan: kebiasaan tersebut yang bertanggung jawab membuat hidup Anda terasa berat, rumit, atau menyakitkan. Continue reading


When life sucks…

Dulu waktu masih usia SD yang lagi bandel-bandelnya as in pulang sekolah langsung kabur untuk adu main Tamiya ala Dash Yonkuro di mall biasanya pasang track super gede, ortu rajin kasih ngamuk dan petuah, “Kamu kok ngelawan terus sih? Belajar dulu sampe pinter dan dapet nilai bagus, kamu masih anak kecil, nanti kalo udah SMP baru boleh deh Mama bebasin karena udah gede.”

Setelah masuk SMP, suara mereka berbunyi “Mau berapa kali lagi dibilangin kalau kamu pulang sekolah harus pulang dulu ke rumah?! Atau minimal telpon, minta ijin kalau kamu mau pergi berenang sama temen. Kamu tuh masih anak Mama Papa, jadi masih anak kecil yang sekolah aja pake celana pendek, belum bisa seenaknya aja ambil keputusan sendiri!”

Beberapa lama kemudian di SMA yang notebene pakai celana panjang, nada dan pesan yang sama masih terulang, “Kamu ngapain sih setiap minggu bisa sampai empat kali ngurusin acara komsel dan pelayanan? Kursus pelajaran aja biasanya cuma maksimum seminggu dua kali. Jangan yang aneh-aneh deh, belum saatnya kamu untuk sibuk hal-hal seperti itu. Nanti kalau sudah kuliah, sudah bisa Mama Papa anggap orang dewasa, terserah kamu deh mau jadi apa dan ngabisin waktu ngapain aja.”

Ketika lagi menikmati tahun-tahun kebebasan dalam dunia pelajar-tingkat-tinggi alias mahasiswa, petantang-petenteng jalan merasa pintar karena cuman perlu bawa file binder note and bolpen, fesyen serba warna hitam plus rambut panjang hasil smoothing ala Mei Zuo (Meteor Garden), sibuk dengan aktifitas freelancing, suara mereka tetap berkumandang, “Jangan kamu pikir karena sudah kuliah kamu bisa bebas lepas ya, oh itu salah sama sekali. Kamu boleh merasa pintar, tapi kamu masih jauh anak kecil di mata Mama Papa, kami sudah makan asam garam. Selesaikan tanggung jawab kamu sebagai mahasiswa, belum saatnya bekerja karena kamu belum cukup dewasa dan masih perlu dengar nasihat kami sampai kamu lulus kuliah nanti.” Continue reading


The Secret Law of Attraction

the secret law of attractionPercaya atau tidak, ini adalah buku digital terbaru yang akan merevolusi paradigma dan pola pikir tentang dinamika sosial pria-wanita Indonesia dalam dunia percintaan. Sebentar lagi Anda akan membaca salah satu solusi romansa modern yang tidak mungkin ada di tempat lain, dengan pembahasan sbb:

  • Apakah daya tarik dapat diukur?
  • Hal apa yang dapat meningkatkan daya tarik Anda?
  • Bagaimana membuat seseorang lebih tertarik pada Anda?
  • Mengapa ketertarikan seseorang pada Anda bisa datang dan pergi begitu saja?

Selain itu, Anda pasti pernah mendengar pepatah yang mengatakan, “Opposite attracts.” Ada banyak sekali kisah-kisah yang mendukung pepatah tersebut, tentang dua orang kekasih yang sangat berbeda gaya dan latar belakang namun bisa saling mencintai. Namun pada saat yang sama, Anda juga tahu tahu tentang pendapat, “Kita menyukai orang yang mirip dengan kita,” serta juga tidak kesulitan menemukan bukti-bukti cerita yang mendukung.

Lalu mana yang paling benar? Mengapa kedua pepatah yang saling bertolak belakang tersebut bisa sama-sama benar?

Anda akan menemui jawaban semua pertanyaan di atas dan berbagai hal terkait lainnya dalam tulisan fantastis The Secret Law of Attraction yang mencapai 10 halaman A4 ini.

Perlu diperhatikan dua poin berikut: (a) Artikel ini hanya menjelaskan tentang cara meningkatkan, melipatgandakan daya tarik yang sudah ada, bukannya tentang apa daya tarik itu sendiri atau bagaimana menciptakannya. Penjelasan spesifik mengenai elemen pencipta attraction hanya bisa dipelajari dalam live workshop. (b) Artikel ini berbicara tentang Law of Attraction dalam konteks dinamika sosial antar pria-wanita, bukannya Law of Attraction seperti yang biasa Anda dengar di tren omong kosong The Sampah The Secret oleh Rhonda Byrne dkk.

Sekalipun artikel The Secret Law of Attraction ini terfokus pada realita cinta dan romansa, poin-poin yang saya jabarkan merupakan hasil komtemplasi yang diinspirasikan oleh sejumlah buku berbagai topik umum yang pernah saya baca, terutama Language & Gender (Penelope Eckert), The Advertised Mind (Eric Du Plessis), dan Recode – Your Change DNA (Rhenald Kasali). Saya sangat merekomendasikan ketiga buku di atas bagi Anda yang ingin belajar lebih banyak tentang manusia.

Jadi tanpa berpanjang-panjang lagi, saya akan langsung mendefinisikan formula Law of Attraction. Namun untuk dapat membacanya, jika Anda baru pertama kali mengunjungi tulisan ini, maka Anda perlu kata kunci untuk membuka proteksi yang dapat dilakukan dengan mengikuti link sesuai prosedur di halaman ini. Continue reading