Being Superhero

beingsuperhero

Dua hari yang lalu, saya bermimpi memiliki kekuatan yang unik: bisa secara instan mengubah set fashion menjadi apa saja yang saya mau, mulai dari baju, celana, facial make-up, gaya rambut, sampai semua asesoris kayak cincin, gelang, tas, bandana, dsb. Prosesnya instan mirip salah satu adegan di film Matrix dimana Neo dikasih instan skill kungfu dan peralatan senjata.

Dalam mimpi itu, saya hanya perlu memperhatikan gambar atau orang yang menggunakan kostum tertentu, lalu mengepal tangan kanan untuk memunculkan outline transparan dari pakaian yang bersangkutan di tubuh saya. Dua detik kemudian, kerangka itu udah terisi dengan jenis pakaian yang saya inginkan. Semua ukurannya fit sempurna di tubuh, dan saya masih bisa mengubah-ubah warnanya kalau terasa kurang cocok.

Jadi ceritanya saya tidak terlahir demikian. Kekuatan aneh itu muncul tiba-tiba entah darimana ketika saya sedang membaca-baca sebuah majalah fashion di sebuah ruang tunggu. Saya memejam mata, membayangkan memakai salah satu pakaian di sana dan ketika membuka mata, voila, di tubuh saya menempel pakaian tersebut. Continue reading


Membedah Seorang Lex

In the previous entry, a blog reader asked how I came up with the name Lex dePraxis. Hmmm, that’s a long story to explain, but since G-spotters also had a related discussion on the process of formulating new persona, I thought this would be a perfect chance to apply peribahasa ‘sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.”

Konon, nama yang pertama kali saya pilih adalah REX, sebuah kata yang selalu menjadi favorit saya ketika kuliah dulu belajar bahasa Latin di kampus. Kata tersebut, selain artinya ‘the king’, ia juga memiliki mengandung imaji besar, kokoh, terpercaya, kepemimpinan, dan kuno (ancient). Alasan lainnya, REX juga membawa kenangan khusus akan jagoan idola saya semenjak kecil, Black Masked Rider RX.

Kotaro Minami adalah sosok manusia pertama yang membuat saya berdebar-debar dan berteriak, “It’s me! It’s me! Wanna be like him!” Satu theme song-nya, Dare Ka Ga Kimi Wo Ai Shiteru (klik kanan Save Target As untuk download), dahulu saya hapal mati untuk sing along karena, sekalipun saat itu saya tidak mengerti artinya, entah mengapa lagunya terasa berbicara secara pribadi tentang perjalanan hidup saya selama bertahun-tahun ke depan. Hari ini, beberapa menit yang lalu, belasan tahun kemudian semenjak mendengarnya pertama kali, saya baru tahu arti liriknya… Continue reading