Menyukai Untuk Disukai

menyukai untuk disukai

Romansa adalah dengan permainan yang strategis… Berikut adalah tips brilian yang akan menaruh senyum di bibir Anda. Daripada memuji seseorang yang Anda suka dan berharap dia jadi tertarik pada Anda, akan jauh lebih efisien jika Anda mengaplikasikan prinsip TAR effect: memuji dan menunjukkan ketertarikan pada seorang figur lain dalam hidup Anda.

Fenomena TAR, kependekan dari Transfer of Attitudes Recursively, dipublikasikan dalam Personality and Social Psychology Bulletin oleh Gawronski dan Walther. Secara sederhana TAR effect adalah kecenderungan kita untuk menyukai seseorang yang menyampaikan ketertarikannya pada sosok orang ketiga.

People tend to like a person who expresses liking of a third person. This is interesting because a logical argument could be made that this should not happen. If A learns that B likes C, A has reason to also like C barring any information suggesting that B is not credible. The TAR effect refers to the recursive effect benefitting the communicator B. Why does this happen? Gawronski and Walther suggest that people make the reasonable, if not logical, assumption that someone who likes another has an overall higher baseline of liking people than someone who dislikes another.

Untuk lebih mudah dimengerti, mari kita buat sebuah simulasi fiktif. Anda ingin membuat seorang wanita bernama Monahara (bukan tokoh sosialita itu, kemiripan nama hanya kebetulan belaka, ahahaha!) tertarik dan menyukai Anda. Ada dua cara yang tersedia. Cara paling cepat adalah dengan menjadi seorang pangeran dan membelikannya hadiah senilai $3575. Sayangnya, Anda harus berdarah biru atau setidaknya memiliki negara sendiri… ๐Ÿ˜€

Jadi kini tersisa cara terakhir, yang mungkin tidak secepat atau seaktif cara pertama, tapi jauh lebih aplikatif bagi semua orang. Ketika sedang mengobrol dengan Monahara, ceritakan tentang figur orang ketiga -bisa pria atau wanita, populer atau biasa, tidak masalah- yang sangat Anda sukai. Pastikan Monahara dapat menangkap dengan detil ketika Anda berkisah dengan penuh warna, beri alasan emosional dan latar belakang sejarah, dan jangan ragu-ragu untuk memuji figur tersebut dengan agak berlebihan.

Ketika Anda melakukan hal tersebut, kekaguman dan ketertarikan Anda terhadap orang ketiga akan secara otomatis transfer pada diri Anda, ‘memaksa‘ lawan bicara untuk memandang Anda dengan kekaguman dan ketertarikan yang sama. Ukuran proyeksi yang Anda pakai tentang orang lain akan diserap dan dipakai oleh Monahara untuk menilai Anda.

Itu sebabnya saya sarankan di atas untuk memuji orang dengan sengaja berlebihan, agar tidak sepenuhnya lenyap seandainya cerminan efek TAR yang Anda terima mengalami devaluasi (mis. mood Monahara sedang jelek, suasana ribut obrolan tidak terdengar, sibuk main setrikaan, mwahahaha!).

Bahkan kalau Anda ingin jauh lebih pakem lagi, targetkan strategi ini pada teman-teman dan keluarga Monahara atau siapapun yang ia kagumi. Jangan sekali-kali memuji Monahara, itu justru akan menumpulkan perasaannya. Justru alihkan seluruh atensi Anda pada orang-orang di sekeliling Anda dan dia. Salah satu tips tipikal yang saya bagikan dalam workshop adalah Anda wajib mengungkit tentang sahabat terbaik Anda, ceritakan prestasinya dan mengapa Anda mengaguminya.

Tentu sepanjang waktu memuji-muji orang akan terasa aneh dan konyol, jadi sesekali Anda perlu menyeimbangkan dengan membicarakan persona yang kurang Anda sukai. Perhatikan bahwa Gawronski juga mengungkapkan, “… people should like individuals who like their friends, but they should dislike individuals who dislike their friends. Conversely, people should dislike individuals who like people they personally dislike, but they should like individuals who dislike people they personally dislike.” Jadi untuk amannya, takar porsi memuji dan membenci dengan perbandingan 2:1 atau 3:1.

Romansa adalah permainan yang trategis… Oh saya sudah sebut ya di atas. ๐Ÿ˜€

Salam revolusi cinta,

      Lex dePraxis

Solusi Romansa #1 di Indonesia

lex depraxis sebar hitman system


25 Responses to Menyukai Untuk Disukai

  1. lex gw pernah nyeritain kekaguman gw ama sahabat cewe gw dengan story telling, eh malah si cewe dingin dan ga respon. are she jealous?

    Lex’s reply: Belum tentu, cos mungkin saja dia memang tidak tertarik dengan konten kisah tersebut, misalnya karena merasa lebay atau manipulatif.

  2. hmm….. mnrt gw sech,….
    smua orang itu suka di puji… kalian semua pst suka dipuji…. gw jamin potong telinga kucing kl gw salah =p

    tapi pujian kaya gmn dulu… bedakan sanjungan dengan pujian.
    Pujian yg tulus akan membuat lawan berbicara kita itu lbh baik dan berharga tetapi sanjungan itu hanya mengatakan apa yg ingin dikatakan oleh lawan bicara kita jadi ga tulus lah istilahnya…
    kl kita udah punya istri juga, knpa mereka selalu berusaha buat dandan… yg supaya dapet pujian dari suaminya… (jadi pujilah pasangan Anda kl memang mereka lbh cantik karena penampilan mereka misalnya),

    trus juga kl misalnya Anda seorang pimpinan perusahaan, jarang sekali seorang pimpinan memuji karyawannya bila mereka berprestasi di depan orang banyak (misalnya saat breafing), tetapi kl karyawan tsb melakukan kesalahan selalu diungkit (gw tw maksudnya baik :))….

    ya itulah faktanya yg gw dapatkan…

    oleh karena itu seringlah memuji kl emang lawan bicara kita ato siapa pun memang layak dipuji, walaupun itu soal kecil…..

    gw tw itu sulit abisnya gw sendri kesulitan u/ berbuat serperti itu tapi smua mungkin kan…? ๐Ÿ™‚

    Lex’s reply: Pengamatan yang baik, silakan dipraktekkan sobat!

  3. Wah,gw baru ketemu artikel yang bagus seperti ini, dan sepertinya teori TAR effect tersebut masuk akal juga, saatnya gw coba, hehehe…

    Tapi yang gw sesalkan kenapa gw baru menemukan dan tahu mengenai HS dan blog unlocked baru-baru ini. Kenapa ga dari dulu?!

    Well, gw tertarik untuk ikut fast hypnosis u lex tapi kayaknya ga bisa untuk waktu dekat ini. Banyak banget pengeluaran harian buat bayar pengeluaran rutin, buat kuliah, kost, internet, bla-bla-bla.

    Well, saatnya kencangkan ikat pinggang dan menabung dengan keras. Gw juga udah baca e-booknya, pencerahan yang bagus lex, thx for the info ๐Ÿ™‚

    Lex’s reply: Terima kasih atas kunjungannya. Saya tunggu kehadiran Anda dalam workshop!!!

  4. Pingback: menyukai untuk disukai « bayex

  5. Artikelnya aplikatif banget lex, masuk akal & bisa langsung diterapin neh…
    gw setuju ama archaengela, mengenai penjelasan ilmiah tentang fenomena mak comblang dengan TAR effect.
    oh ya lex, ijin ngangkut artikelnya yah.. don’t worry natural linknya g’ gw ilangin….

    Lex’s reply: Yups, thanks for redistributing.. ๐Ÿ˜€

  6. numpang tanya, gmana misalnya si cewek itu bukan pendengar yang baik yang mana udah kelihatan interpersonalnya kurang banget, coz pernah punya temen cew, klu diajak ngmong pandangannya kemana2 n ga bner2 dengerin! thx b4

    Lex’s reply: Yah, dijadiin sahabat aja, tidak perlu diharapkan lebih dari itu… karena bakal melelahkan, bukan?

  7. menyukai untuk di sukai?
    beberapa waktu yang lalu seorang cewe ngomong gini ke gue “slmat untuk kmu jga..
    puasa yg rajin ya…” tapi masalahnya aku beda keyakinan dengan dia,sebelumnya saya juga sering melontarkan J2 ke dia,yang saya ingin ketahui “bagaimana cara saya membalas komentar dia padahal saya beda keyakinan dengan dia?”
    bisa kasih saya petunjuk yang tepat untuk masalah kayak gini

    Lex’s Reply: Lha, memang apa hubungannya J2 dan beda keyakinan? lol

  8. Hm.. hmm..baca komentar yud di atas jadi berpikir. Ada benernya juga lho. Misal gini: Si A (cowo) suka sama si B (cewe). Si B suka juga pada si A, tapi Si A ternyata cerita tentang si C (cewe lain) dan ceritanya dari A – Z intinya memuji dan menunjukkan ketertarikan. Bisa jadi si B malah jadi mikir bahwa si A itu ternyata tipe cowo yang tidak setia.

    Saya soalnya pernah kog seperti itu. Ada cowo yang deketin saya dan dari segi karakter ok, not bad. Trus suatu waktu saya iseng mau kenalin ke seorang teman cewe dan saya sengaja promosi. Saya bilang ini teman saya cantik bla bla, trus saya sengaja bilang mau lihat ga fotonya?

    Ok dia lihat dan dia komentar iya cantik tapi maintenance-nya biasanya mahal. Walaupun ada komentar akhirnya itu, tapi begitu dengar dia ternyata lihat foto tersebut dan dengar komentarnya begitu, saya langsung ga respect lagi. Ga tau juga ya, mungkin beda orang beda respon. Cuma menurut saya mungkin amannya itu kalau cowo cerita ke cewe lebih baik cerita tentang cowo lagi (misal tentang ayahnya yang dikagumi) atau lebih baik lagi tentang salah satu keluarga si cewe yang memang dikenal si cowo dan dikagumi si cowo.

    Btw, pernyataan pertama mengenai romansa sebagai permainan yang strategis kog saya ga suka ya hahaha. For me, romance is not a game at all. Buat saya romansa itu tentang cinta, kesetiaan, komitmen, kepercayaan, dan saling membangun. Kalau diistilahkan “permainan” konotasinya negatif :). Just my thought :). Sorry jadi panjang komentarnya.

    Lex’s Reply: Archaengela, prinsip TAR tetap berlaku kok di kasus Anda. Ketika sang cowok menyampaikan ketidakcocokannya pada teman Anda, Anda juga jadi terpengaruh penilaian yang sama kepada sang cowok. Iya kan?

    Romansa is REALLY a game, my friend. Permainan yang berisi tentang strategi memberi atau menarik cinta, kesetiaan, komitmen, dsb. Anda tidak akan sembarangan memberikan cinta pada orang yang tidak bisa menanganinya dengan baik, bukan?

    Dan dalam proses mengambil keputusan itu, Anda memutar strategi bagaimana caranya agak tidak terpancing oleh orang-orang yang demikian, bagaimana membuka diri pada orang-orang yang bisa menghargai Anda, bagaimana menjaga agar tidak terburu perasaan nafsu, dsb. Itu adalah permainan strategis, sobat. ๐Ÿ™‚

  9. memuji orang ketiga dari pada memuji orang yg d depan mata sendiri, padahal si cow dah percaya diri dan yakin bahwa si cew nya dah suka juga sm cow nya itu, eh malah cow nya memuji orang ketiga si cew lain, apakah entar cew itu akan lebih tau detail tentang si cow nya atau akan menjauhinya si cow itu biasanya si cew nya langsung ilfill???

    Lex’s Reply: Tentu saja tidak, asal Anda melakukannya dengan benar. ๐Ÿ˜‰

  10. Kalau begitu ini merupakan bukti ilmiah untuk menjelaskan mengenai fenomena mak comblang (misalnya: pria) yang ternyata malah yang sukses berpasangan dengan orang yang akan dicomblangkannya (wanita)? Terutama bila sang wanita menyukai orang yang dicomblangkan dan terus-menerus bercerita kepada si mak comblang (atau mungkin cocoknya pak comblang ya hihihi) mengenai betapa si wanita menyukai orang yang dicomblangkan.

    Menarik nih :).Ditunggu untuk informasi lainnya.

    Lex’s Reply: Waw, pengamatan yang menarik… benar juga. Belum pernah terpikir ke sana. Thanks for pointing that out.

  11. bener juga ya,aku baru tau nih, bisa di coba nih kayaknya, TERUSLAH memberi nasehat lex, saya akan setia menunggu semua artikel dari lex termasuk buku – bukunya…

    oh ya di hitmansystem ada ebook dari lex judulnya:
    ยป Mengapa Online Dating Tidak Berguna (e-book)
    ยป Terobos Tantangan Transformasi (e-book)
    ยป On The Road to Emmaus (e-book)

    gimana cara dapetinnya…? saya belum baca nihh…
    thank so much….

    Lex’s Reply: Hmmm, nanti yah.. saya masih berpikir-pikir.

  12. setelah baca tiap hari artikel lex di blog ini,
    di artikel ini mulai gak nahan pengen komen ^^

    @herdianto
    lebay nya perlu nampaknya, cuman caranya ya seperti yg anda sebutkan, bukan lebay cara abg

    @lex
    makin lama gw kok jadi ngerasa rugi bgt ya Lex, dulu ikut platinum tapi lo nya gak dateng, jadi ga dapet ilmu2 amazingnya. reimburse donk ^^

    Lex’s Reply: Selamat atas komen pertamanya, ditunggu kelanjutannya.

    Hehehe, mau nyerap ilmu tambahan? Gampang.. Ajak Lex ketemuan, traktir, dan beliin hadiah.. beres. Lex ‘kan Vitamin A sejati :p

  13. memang efek TAR ini akan sangat berpengaruh untuk menilai sejauh mana lawan bicara menyukai kita, namun saya kurang setuju dengan saran Lex yang harus sangat berlebihan.

    Berlebihan disini harusnya dijelaskan dengan gamblang, bukan secara vulgar. So masih tetap harus dikontrol dengan emosi yg baik dan cara bercerita yang mencerminkan kedewasaan, bkn berlebihan spt ABG lagi cerita gebetannya

    Lex’s Reply: Itu sudah jelas lah, bro, tidak perlu diberi penjelasan karena blog ini dan Hitman System memang tidak diarahkan untuk massa ABG, ‘kan. ๐Ÿ˜‰

Leave a Reply