Revolusi Yogyakarta + Free Meet-Up Semarang!

Adisucipto

Adisucipto

NEWS UPDATE~ Sins sekarang lagi di Semarang untuk urusan kantor dan tadi dia bilang sama gue kalo dia pengen ngadain Free Meet-Up. So buat you guys yang berada di Semarang dan sekitarnya, silakan kirim email ke sins@hitmansystem.com dengan menyertakan nama dan nomor HP untuk dihubungi. Rencananya, Meet-Up ini akan diadakan hari Kamis, 19 November jam 20.00 dan terbuka untuk siapa saja. Sins bakalan ngebahas soal J2 & Fashion. Untuk you guys yang ikutan HSMS Jogja kemarin, this is a good opportunity to keep the spirit up. So don’t miss it! ~END OF NEWS

_______________________________________

Jumat, 13 November. Gara-gara pesawat delayed setengah jam lebih, akhirnya gue, Jet dan Sins baru sampe di bandara Adisucipto, Jogja, kira-kira jam 10 malam. Pas kita keluar dari pintu kedatangan, ternyata sudah menunggu 3 orang team HSMS Jogja yang terus nganterin ke hotel untuk cek in. But the night was still young, jadi kita pergi hang out dulu di coffee shop deket-deket situ.

Coffee shop-nya cozy banget. Dengan sofa gede-gede, ruangan yang luas dan harga yang murah banget (dibanding Jakarta), tipikal tempat hang out yang cuma ada di daerah doang. Di Jakarta, mostly tempat hang out itu kayak maksain tempat supaya lebih banyak orang bisa masuk.

Gak lama, muncul 3 orang teman lainnya yang sengaja dateng untuk kenalan dan hang out bareng kita sebelum seminar. Jadi 6 orang pria yang hang out bareng sama kita malem itu sebelumnya sudah belajar mengenai wanita dan romansa juga, lewat website Hitman System dan sumber-sumber lainnya. Mereka membentuk komunitas yang disebut Jogja Venusian Artist (JVA). Mereka sering banget ngumpul, baik itu untuk sekedar sharing ataupun praktek ngehit bareng.

“Sebenernya kita udah dari dulu pengen banget ikutan seminar Hitman System, tapi HS gak pernah dateng ke Jogja..” kata mereka dengan logat medok khas Jogja.

Kita ngobral-ngobrol soal wanita dan romansa (ya jelas lah! Loe gak mungkin ngarepin kita ngobrol soal politik atau bisnis, kan?), soal Hitman System, soal budaya Jogja versus Jakarta, dinamika sosial, dan yang paling seru itu pas ngebahas soal brotherhood. Selama ini mereka gak pernah atau minim sekali belajar tentang konsep dan rules brotherhood, padahal ini adalah hal yang sangat sangat, sekali lagi, sangat penting banget.

SKJ-JAVTapi kita bertiga musti tidur soalnya kita musti bangun jam 7 pagi. So jam 2 subuh kita terpaksa udahan, padahal mereka keliatan antusias banget dan siap untuk menelan semua yang bakal kita bagiin. Sepertinya banyak hal yang kita bagiin adalah konsep yang sama sekali baru dan pertama kali didengar oleh anak-anak JVA. Dan gue bisa liat kalau mereka adalah orang-orang yang haus belajar. Kita menghargai banget orang-orang yang seperti itu. They’re cool people.

Dan 63 peserta seminar yang datang keesokan harinya pun menunjukkan antusias yang sama! Beberapa orang bahkan datang membawa uang tunai untuk mendaftar di tempat karena pas ingin mendaftar lewat web, pendaftaran sudah ditutup. Dan paling nggak, sepertiga dari jumlah peserta berasal dari luar kota Jogja, seperti Semarang, Solo dsb. Salut untuk niat mereka!

Seminar dimulai jam 9 pagi. Dan meskipun pas siangnya AC terasa kurang dingin, terutama di bagian panggung pembicara, bikin kita jadi keringetan, tapi seminar berjalan heboh dan seru sampe kita musti nambah 2 jam dan baru selesai jam 8 malam!

Tadinya gue dan Jet pikir kalau Sins bakal sedikit grogi dan kaku karena ini adalah pertama kalinya dia ngajar secara masal di atas panggung, tapi ternyata dugaan kita salah besar. Sins was born to be a star. Dengan semangat dan energi tinggi kayak pake battery Energizer, dia ngejelasin soal konsep dan paradigma romansa yang salah. Terus, malemnya pas ngasih demo hit dengan 3 tamu cewek, dia bikin semua peserta takjub bin ajaib yang akhirnya ngasih tepukan tangan meriah dan sorak sorai begitu Sins selesai.

Jet was cool and inspiring. Ada peserta yang nyeletuk soal wanita adalah tulang rusuk pria, Jet menjawab dengan kalem: “Tubuh gak butuh satu tulang rusuk yang udah ilang untuk jadi tubuh, tapi tulang rusuk butuh tubuh untuk diakui sebagai tulang rusuk..” Kata-kata itu langsung nancep, dan semua peserta langsung applause sambil angguk-angguk kepala tanda setuju berat!

Gue sendiri sebenernya agak sedikit khawatir dengan perbedaan budaya, apalagi 90% peserta semuanya masih mahasiswa, jadi gue sedikit berhati-hati dan berusaha menjelaskan semua materi bagian gue dengan sedetil mungkin. Tapi respon peserta yang bersemangat dan antusias totally bikin gue jadi relaks dan enjoy banget. It was really fun!

Peserta juga aktif dan responsif banget. Mereka gak takut untuk tertawa, bertepuk tangan dan bersorak sorai. Bikin para instruktur nyaman dan ngajar dengan optimal. Dan setiap kali ruang tanya jawab dibuka, pertanyaan demi pertanyaan langsung ngalir.

jogja002
jogja003

jogja004

Thanks berat buat anak-anak JVA yang udah bantuin dan nemenin selama kita ada di sana; Honji yang udah nyariin tempat untuk seminar, ngurus katering dan ini-itu lainnya; Singgih & Nanang yang udah rela jadi resepsionis ngurusin absen peserta dan daftar ulang; Irol & Dhani yang udah nganter jemput ke sono ke mari; dan of course, Tika, Ade & Vany yang udah mau dateng untuk bantuin Fashion Panel dan demo hit. Super thanks! You guys are officially HS alumni now! Let’s do this again next year!

Last but not least, tentu saja terima kasih terbesar adalah untuk para peserta HSMS Yogyakarta  kemarin. Seminar ini gak bakalan ada kalo you guys gak berbesar hati dan memutuskan untuk ngedengerin kita ngoceh selama 8 jam lebih. Niat dan tekad para peserta untuk mendapatkan transformasi total, itu yang membawa kita ke Yogyakarta. You guys are awesome! Pastiin you guys kerjain PR yang kita kasih dan alami sendiri keajaiban revolusi romansa!

Sins v.s Bakpia

Abis seminar, besoknya sebelum balik ke Jakarta, Jet minta dianterin beli oleh-oleh dulu untuk partnernya: bakpia khas Jogja. Mereka anterin kita ke satu toko gede banget yang jual khusus snack dan oleh-oleh, dan uniknya, di sana kita bisa nyoba bikin bakpia sendiri. Kita diajak ke dapurnya, dan Sins langsung duduk di kursi yang udah disediain. Di depannya ada seember adonan bakpia, dan mulai deh dia berkreasi. Dan begitu kelar, semuanya langsung jadi jelas: Sins tidak berbakat bikin bakpia.

Lagi ngemil bakpia,
Kei Savourie


Hebatnya Imajinasi Wanita~

Pertama, biarkan gue menghela nafas panjang. Sudah lama gue gak ngeblog dan bercerita di sini, karena kesibukan kantor dan juga kesibukan mempersiapkan HSMS 2009: Revolusi Romansa. Terus terang, event ini memang sudah gue sudah tunggu-tunggu. Karena pas HSMS gue bisa ketemu dengan pria-pria yang siap bertransformasi, pria-pria senasib dan seperjuangan seperti gue dulu.

Tapi gue gak janji kita pasti bertemu, karena menurut laporan HS Crew jumlah pendaftar terus bertambah bahkan untuk seminar yang baru akan diadakan lebih dari 1 bulan lagi. Ada juga yang minta kami untuk mengadakan di kota lain di mana mereka berada. So, will I see you there ? Ooppss sorry, hope we’ll see you there!

Kedua, di dalam setiap halaman website www.hitmansystem.com disediakan pingbox untuk bertanya tentang info ataupun hal yang kurang dimengerti kepada HS Crew yang sedang online. If you want to ask something, please ask politely. They’ll try their best to help you guys. So please give them some respect.

Okay, sekarang kita masuk ke sebuah cerita dimana kemampuan berimajinasi dan mengingat lo akan diuji. Ini adalah kejadian nyata yang gue alami beberapa waktu yang lalu.

So, ini berawal waktu gue terlibat dengan satu project besar di kantor. Project itu mengharuskan gue untuk ikut turun ke lapangan di mana tugas gue adalah bertemu dengan manajer-manajer perusahaan besar untuk menginterview mereka. Tentunya gue ditemani sama staff yang sudah familiar dengan tugas lapangan dan urusan interview. Jadi gue dengan staff lapangan tersebut harus memiliki kerja sama yang baik.

Tugas pertama gue adalah di sebuah perusahaan maskapai penerbangan. Sebelumnya gue harus bertemu dengan staff interview yang berpasangan dengan gue hari itu. “M” sebut saja begitu (kaya dikoran aja gue). “M” adalah seorang wanita berperawakan kecil, imut, berkulit putih rada coklat dikit, berwajah lugu, memiliki senyum yang manis, dan gampang bergaul. Nah sambil menunggu kedatangan klien, gue ngobrol dengan “M”. Seperti biasa lah, ngobrol ngalor ngidul en ketawa-ketiwi. Dia kasih tau gue kalau ternyata di kalangan orang lapangan, gue memiliki sebutan tersendiri. Gue pun baru tahu karena gue gak terlalu dekat sama anak-anak lapangan.

Lalu, datanglah si klien. Dan kita mengerjakan tugas dengan lancar, karena sebelumnya kita sudah ngobrol dan gak perlu waktu lama lagi buat berkolaborasi. Setelah tugas gue selesai, gue keluar dan mau makan siang karena udah jam 12 siang. Apalagi gue jarang sarapan (yah seperti yang dijelaskan Kis mengenai Kei’s Glossy Crib), karena punya penyakit sulit bangun pagi (penyakit yang benar-benar membuat gue hampir selalu telat ke kantor)!

Sebagai pria gentleman (ciee..) of course gue nawarin dong,

Gue: “Eh gue mau makan, ikut gak?”
M: “Di mana? Abis ini gue ada appointment lagi..”
Gue: “Oh ya udah kita makan yang deket-deket aja.”

Then pas makan seperti biasa lagi. Ngobrol, ketawa ketiwi, then gue balik ke kantor sementara dia lanjut ke tujuannya.

That’s it.

Tapi ternyata beberapa hari ke depan gue masih harus turun ke lapangan dan kebetulan gue berpasangan dengan “M” lagi. Tidak ada kejadian yang berarti, cuma kita emang terkadang SMS-an untuk urusan kerjaan.

Suatu hari pas gue ada tugas untuk menginterview salah satu perusahaan pemerintah, ternyata gue bertemu dengan “M” lagi. Ketika interview mau selesai. Terjadilah gempa yang berpusat di Tasik beberapa waktu yang lalu itu. Waktu itu gue sedang berada di lantai 11 (dan gue SENANG! Karena dari dulu gue mau nyobain gitu ada di gedung yang bergoyang. Setidaknya bisa memompa adrenalin gue). Dan benar, di lantai 11 itu rasanya cukup bergoyang. Sehingga semua orang di gedung itu panik dan berusaha turun secepatnya melalui tangga darurat. Sedangkan gue senyum-senyum sendiri karena akhirnya gue bisa ngerasain itu.

Oopppss.. pasti ada yang bertanya “Gimana si M?”, dia shock, gemetaran gitu. Gue sebagai seorang gentleman, akhirnya bantuin dia ngebawain beberapa barang tugasnya dan harus megangin tangannya karena dia gemetaran habis. Sampai di bawah, M masih gemetaran dan pucat pasi. Ternyata belum makan katanya. So, gue ajak ke mall terdekat supaya dia bisa makan. Nah setelah makan, dia nawarin buat nonton. Katanya dia ada janji mo nonton sama temannya tapi ternyata gak jadi.

Pas sampai di mall, kita langsung ngecek ke bioskop dan ternyata jadwal sore itu ditutup karena gempa. Bioskop baru dibuka di jadwal berikutnya. So, niat gue berikutnya adalah makan sekaligus nongkrong di kafe. Toh kantor juga udah dibubarin gara-gara gempa. Abis makan, gue bayarin semuanya karena harganya juga gak seberapa sih. Terus “M” bilang, “Eh, ntar gue yang bayarin nonton aja..”,”Oh ya udah..” cuma itu yang terlontar dari mulut gue. Waktu itu gue emang lagi pengen nonton Hang Over.

Setelah selesai, gue pulang naik motor dan “M” pulang naik taksi.

Dan gue pikir ceritanya selesai sampai di sini! (seharusnya..)

Tapi ternyata masih terus berlanjut. Ada beberapa kejadian lagi, seperti misalnya: waktu appointmentnya salah jadwal, dia minta gue ngelaporin ke atasannya di kantor. Jadi gue datengin atasannya dan kasitau, “Mas, dicariin M katanya appointmentnya salah..” lalu ada juga berbagai cerita lainnya, seperti: “atasannya ternyata ngarep sama dia”, atau, “ atasannya maksa nganterin dia pulang”, dll.

Kalo dari sisi gue, semua terlihat santai-santai aja dan biasa-biasa aja. Sampai seorang temannya bernama “C” mendatangi gue dan bertanya:

C: “Sins, lo gimana sama temen gue?”
Gue: “Hah, maksud lo?” (dengan muka beneran gak ngerti.. sumpah!)
C: “Yah lo sama temen gue..”
Gue: “Yah… biasa aja sih. Gue ngangep dia temen koq. Emang kenapa?”
C: “Lo kan suka sama dia?”
Gue: “HAH!!!@_@ ?_?” (kaget bengong dan merasa aneh!)
C: “Lo kan ajak dia makan bareng!”
Gue: “Gue cuma nawarin kale, dia ikut atau gak ikut gue pasti tetep makan! Spesialnya di mana?”
C: “Hmm.. lo mainin sulap untuk dia kan!”
Gue: “Gue juga maen sulap untuk temen temen gue yang cowok. Bahkan buat klien yang gue ketemuin. Emank berarti apa?”
C: “Lo foto bareng dia kan!”
Gue: “Gue foto bareng sama banyak orang kale! Bahkan orang yang baru gue kenal 5 menit!”
C: “Lo pegang tangan dia kan!”
Gue: “Buset dah.. gue pegang tangan dia pas gempa tempo hari, dia sudah pucat dan gemetaran. So what should I do, except trying to make her calm and feel safe?”
C: “Hmmm.. lo bukan lagi ngejer dia?”
Gue: “Kaga lah. Gue cuma anggap dia temen doank..” @_@
C: “Ya udah. Kalau lo gak anggap dia lebih, lo agak jauhin dia lah.. ntar si “M” ngerasa lo lagi PDKT ama dia. Selama gue temenan ama dia, dia gak pernah GR-an baru kali ini doank nih..”
Gue: “Hah! Ini sikap gue udah biasa banget ama dia. Gak ada special-specialnya sama sekali..”
C: “Yah tapi tiap orang feel nya beda..”
Gue: “Itu terjadi karena dia mau gue suka sama dia. Makanya dia berimajinasi sendiri..”
C: “Yah, mungkin juga. Tapi gimana ya..”
Gue: “Iya.. iya. Ntar gue cuekin dah..”

Then after that, kedua wanita ini ternyata jadi berantem. Si “M” merasa “C” mau PDKT ke gue, sedangkan si “C” bilang cuma mau clear-in keadaan yang sebenarnya. Dan bla bla bla bla.. Gue gak tau lagi selanjutnya karena gue totally nyuekin si “M”.

Sudah cukup lama sejak kejadian itu, beberapa kali si “M” masih nyoba buat sms gue dengan alasan salah sms lah, dll. Kebetulan gue ketemu lagi sama si “C”, dan setelah ngobrol agak lama, baru terkuak 1 hal yang benar-benar membuat gue bergidik ngeri atas imajinasi cewek-cewek ini.

C: “Sekarang anak kantor taunya lo itu lagi PDKT sama si “M”, dan lo bersikap kaya gini karena lo gugup or salting.”
Gue: “HAH!!!!!” (ini beneran kekagetan yang beneran gak terduga sampe-sampe gue jatoh dari kursi.. haha gak segitunya sih, lagi lebay aja..)
C: “Anak-anak kantor juga bilang waktu itu lo marahin atasannya si “M” buat ngebela dia.” @_@
Gue: “Gue gak marahin dia. Ngapain juga gue marahin orang lain dengan alasan gak penting demi membela cewek yang smsnya aja gak gue bales.”
C: “Belum lagi anak lapangan taunya si “T” (teman cewek yang deket sama gue di kantor) suka sama lo. Dan dia jeles sama “M”.”
Gue: “WHAT!”

Yah gue speechless ama imajinasi mengerikan cewe ini tentang gue. Sampai hari ini gossip-gossip gak jelas itu tetap beredar tapi gue gak gitu peduli sih. Tapi yang jelas melihat dari cerita di atas, rasanya lucu juga. Kalau dulu jaman-jamannya lossy gue dan temen-temen gue yang ribut dan ngegosipin cewek-cewek yang bahkan gak nyadar kalau gue ada, tapi justru sekarang malah berbalik. This is quite fun, actually.

So pernahkah you guys mengalami kejadian semacam ini?

Sering digosipin,
Sins Aeschylus