The Artist and Dragonball

I’ve been drawing for as long as I can remember. Mungkin sejak gue umur 3 – 4 taon. Gue rasa salah satu penyebabnya adalah orang tua gue.

Mereka suka beliin buku cerita bergambar, waktu itu jaman-jamannya Seri Pustaka Kecil terbitan Gramedia, buku cerita bergambar buat anak-anak dengan gambar yang super bagus dan heart warming. Dan komik-komik Eropa bikinan Peyo dan yang lain (belum ada komik Jepang waktu itu).

Dan orang tua gue juga sering banget kasih nonton film-film kartun di video Betamax, mulai dari Disney punya (in technicolor), sampe anime robot yang lagi ngetop kayak Voltus V (baca: voltus lima), God Sigma, Goshogun, Mazinger, Jeeq (baca: jek si manusia baja), Gordion, Polimar dan yang lain sebagainya. Gue rasa, hampir semua pria 25 tahun ke atas bisa relate sama pengalaman gue.

Gue selalu terkesima oleh guratan-guratan garis yang sambung menyambung membentuk satu figur yang tadinya gak ada menjadi ada. Gue selalu takjub oleh spektrum gelombang elektromagnetik yang kita sebut ‘warna’. Bagaimana kuning menari ceria dengan merah, bagaimana ungu menangis sedih ditemani biru, bukan sekedar warna tapi somehow.. I can feel them. Continue reading


Ta’aruf, Pacaran, dan Hitman System

Nyawa blog entry hari ini gue serahkan ke tangan Lucky, penulis dua buah buku tutorial animasi komputer terbitan Elex Media dan juga salah seorang alumni workshop tahun lalu. Selain itu, dia juga pernah terlibat dalam penulisan e-book kompilasi yang berjudul Why I F@#king Hate Hitman System. Buat yang belum pernah membacanya, disarankan untuk mengunduh e-book tersebut dulu sebelum melanjutkan dengan tulisan blog kali ini.

Lucky’s an inspiring guy with a tender heart, multiple talents, and also a great vision in life. Take it away, bro. 

 


Perkenalkan, saya Lucky, peserta HSEW pada tanggal 5 dan 6 Mei 2007, angkatan ke-13. Banyak orang bilang, ini angka sial. Tapi untuk saya, mungkin ini angka keberuntungan. Karena sejak mengikuti HSEW, banyak hal-hal yang berubah dari diri saya karena pengaruh sihir JetKeiLexCygnus 😛 Banyak hal-hal yang dulu tidak pernah terpikirkan oleh saya, bertolak belakang dari pemikiran saya, dibalikkan oleh JKLC.

Dan dengan penuh kesadaran, saya mulai mengubah gaya hidup saya. Walau begitu, ada satu hal yang tidak akan saya ubah, yaitu yang berkaitan dengan keyakinan saya. Jadi, jika ada metode HS yang bertentangan dengan keyakinan yang sudah saya anut selama ini, saya tidak akan melakukannya. Contohnya: sentuhan fisik, atau biasa disebut tango. Continue reading


The Dance

If Lex dePraxis were a TV serial, what tunes and poetic lines does each episode have?

That’s one silly question I have in mind as I lately follow thru, back to back, five of my most favorite TV serials: Prison Break, Heroes, Smallville, Californication, and Scrubs.

Well, today I have the luxury of a leisure time, and since I’m not planning to in an extensive blog entry like before, so I came up with something easy yet meaningful (at least for myself): a list of songs that always bring a certain platonic and romantic impression in my life. Songs that talk about my relationship, interaction, drama with some gentle feminine beings I have been in touch with. Each person adds a different kind of song, irreplaceable sensations, a unique warmth, and an unspoken joy. The memories will never fade. They are my best friends and lovers who I met, held hands, and grew with throughout the years. That’s why I name the soundtrack album: The Dance. Continue reading